Lima Ciri Orang yang Bersyukur atas Nikmat Allah, liputan kontributor Gresik Lely Badriyah
PWMU.CO – Kajian Muslimah (Kalimah) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur, mengangkat tema Menyuskuri Nikmat Allah di Balik Musibah digelar di Andalusia Hall, Jumat (20/1/2023).
Pemateri Kalimah siswi kelas VIII B Belicia Aisyah Zita mengawalinya dengan menjelaskan makhluk hidup yang tertimpa musibah.
“Setiap makhluk hidup pasti tidak akan luput dari yang namanya musibah. Bahkan tidak ada satupun seorang nabi dan rasul yang di dalam hidupnya bebas dari yang namanya musibah,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, jika kita bandingkan dengan musibah yang kita terima, maka musibah yang diterima oleh para nabi dan rasul berkali-kali lipat. Ibel, sapaan akrabnya, mejelaskan bersyukur berasal dari bahasa Arab yaitu berterima kasih.
“Bersyukur berarti kita berterima kasih kepada Allah SWT atas karunia yang dianugerah oleh Allah. Saat mendapat musibah kita harus tetap bersyukur karena sudah terdapat di dalam dalil, Dan (Ingatlah) Ketika tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatku), maka pasti azabku sangat berat.”
Ciri Hamba Bersyukur
Ditemani moderator guru Al-Islam, Eka Ayu Pradiska MPd I, Ibel memaparkan cara yang dapat dilakukan agar kita tetap bersyukur terhadap nikmat dari Allah.
“Pertama kita mengubah mindset, kedua terima setiap peristiwa dengan sikap positif, ketiga menulis setiap hal yang dapat disyukuri, keempat tidak membandingkan diri dengan orang lain, kelima sesekali melihat ke bawah,” tuturnya.
Dia menyampaikan selain itu juga terdapat ciri-ciri orang yang bersyukur dan dapat kita terapkan kepada diri kita sendiri. Di antaranya adalah tidak mengeluh, gemar berterima kasih, rendah hati, memiliki pandangan hidup yang positif, dan tidak boros.
Dengan kita bersikap bersyukur terhadap karunia dari Allah maka Allah juga memberikan nikmat yang lebih kepada setiap kaum Muslim. Adapula manfaat saat kita bersyukur dari semua yang Allah berikan.
Pertama, hidup menjadi lebih berkah. Jika kita ikhlas dan menerima maka hidup ini terasa tidak banyak bebannya. Kedua, terbebas dari penyakit hati. Ketiga, menguatkan iman, semakin tinggi iman kita juga Allah akan menguji dengan segala kenikmatan.
“Keempat, menciptakan emosi yang positif, dan terakhir menciptakan rasa nyaman,” terangnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.