Santri Al-Ishlah Juara Lomba Ekonomi Tingkat Nasional. Liputan Gondo Waloyo, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Santri Madrasah Aliyah (MA) Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur memperoleh juara dalam event perlombaan Ekonomi tingkat nasional.
Perlombaan ini diselenggarakan oleh Program Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Senin- Selasa (23-24/1/2023) di Kampus Pusat Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur.
Selain diikuti oleh Pondok Modern Darussalam Gontor, Pondok Pesantren lain se-Indonesia juga turut merebutkan kejuaraan ini. Tema yang diusung ialah “Transformation of Global Islamic Finance and Management Industry”.
Lomba ini bertujuan untuk mengenalkan Ekonomi Islam kepada siswa dalam menghadapi era 5.0. Selain itu, juga untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan inovasi, kreatifitas siswa dalam meningkatkan ilmu Ekonomi dengan baik.
Beberapa kategori yang dilombakan, antara lain; Lomba Cerdas Cermat Ekonomi, Orasi Ekonomi (English Language), Reading News Paper, dan LKTI. MA Al-Ishlah hanya mengikuti kategori Lomba Orasi Ekonomi, yang diwakili oleh Faisal Muflih (XI-A1) dan Lomba Cerdas Cermat Ekonomi, yang diwakili oleh dua tim, di antaranya :
Tim A :
- M Salman Ar-Rohimi (XI-IPS 2)
- Maqdis Jannatan Ahmad Zain (XI-IPS 1)
- Fakhri Jundi Daula (XI-IPS 2)
Tim B :
- M Yoga Nur Adwitya Zain (XII-IPS 1)
- M Kayyis Al-Ma’rufi (XII-IPS 1)
- M Farih Maulidul Haq (XI-IPS 1)
Kedua tim MA Al Ishlah mendapatkan juara 1 (Tim B) dan juara 2 (Tim A). Di babak penyisihan, Tim B berhasil mengalahkan tim utusan dari Pondok Modern Gontor Kampus 2 dan Ponpes Darussalam Rajapolah Tasikmalaya. Sedangkan, Tim A berhasil mengalahkan utusan dari Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 dan Ponpes Al-Rasyid Bojonegoro.
Doa Orang Tua Kunci Juara
Pembina Olimpiade Ekonomi MA Al-Ishlah, Mutiatuz Zakiyatus Shobrani SAg mengatakan, materi yang diujikan dalam festival ini merupakan gabungan dari materi Ekonomi Islam, Ekonomi Konvensional dan Akuntansi.
“Pada perlombaan Ekonomi yang biasa diikuti sebelumnya, materi yang diujikan ada yang campuran juga ada yang murni Ekonomi Islam. Pada Festival Ekonomi Islam yang di Ponorogo ini, yang diujikan termasuk materi yang campuran,” imbuh Ustadzah Mutia, sapaan akrabnya.
Salah satu siswa MA Al Ishlah, yang tergabung di TIM A, Maqdis Jannatan Ahmad Zain merasa bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraihnya, bangga bisa menjadi duta dari 940 Siswa MA Al Ishlah dan bersyukur menjadi juara.
“Ini berkat doa kedua orang tua. Saya selalu ingat pesan ayah, agar saya menjalankan amanat dan tugas sebaik mungkin,” tutur santri asli Dusun Nyanyat Bulurejo Benjeng Gresik ini.
Dikonfirmasi lewat telepon seluler, Zainuddin SAg SPd, ayah kandung Maqdis Jannatan membenarkan bahwa anaknya setiap ada kegiatan lomba selalu menyempatkan waktu mohon doa restu dari bapak dan ibunya.
“Itu sudah menjadi tradisi. Meskipun terbentang jarak cukup jauh, tetapi pamit dan mohon doa selalu disempatkan oleh anak saya,” jelas Bapak yang berprofesi sebagai pengawas TK dan SD di Gresik ini.
Peserta lainnya, yakni Fakhri Jundi, M Salman Ar-Rohimi dan Kayyis Al Ma’rufi, juga mengaku melakukan hal sama saat ditanya apakah sudah minta izin orang tua.
“Sudah. Kita selalu mohon doa dan motivasi orang tua sebelum bertanding,” jawab mereka kompak. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni