Guru SD Muri Gresik Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Erna Hamidah
PWMU.CO – Guru SD Muhammadiyah 1 Giri (SD Muri) Kebomas Gresik, Jawa Timur mengadakan In House Training (IHT) dengan tema Teknologi dan Media Pembelajaran Interaktif, Jumat (20/1/2023).
Kepala Sekolah Luthfi Arif MPd menyampaikan menghadapi teknologi yang sekarang ini, mau atau tidak mau, kita harus mengikuti dan selalu update pengetahuan. Hal ini didasari pentingnya teknologi.
“Kalau kita tidak update, maka kita akan ketinggalan dan tergilas oleh zaman,” katanya pada peserta di ruang audio visual sekolah.
Dia memaparkan tujuan dari IHT ini adalah secara bersama-sama meningkatkan kompetensi, kinerja serta kedisiplinan pendidik dan tenaga pendidik. Kedua guru bisa mempersiapkan diri mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam membentuk profil pelajar Pancasila Merdeka Belajar dengan berbagai media era digital.
“Ketiga untuk mengenalkan teknologi dalam media pembelajaran yang interaktif kepada Guru dan karyawan SDMuri,” jelasnya.
Pembelajaran Interaktif
Dalam IHT tersebutm pemateri IHT Abdul Rochim Al Ashari SPd mengajarkan penggunaan media pembelajaran yang berbasis IT yaitu Kahoot, Wordwall, dan Plickers.
Di hadapan 18 guru Guru IT SD Muri ini guru kelas bawah dan kelas atas ini, guru IT SD Muri ini menjelaskan penggunakan aplikasi Kahoot, Wordwall, dan Plickers sebagai media pembelajaran interaktif yang bisa dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas.
“Biar siswa semakin senang,” katanya pendek.
Dia berharapan guru bisa melaksanakan atau mengaplikasikan materi yang sudah diajarkan dalam memberikan tugas asesmen kepada siswa. Bisa berupa Plickers atau kahoot, sehingga peserta didik tidak merasa bosan ketika mengerjakan tugas yang diberikan guru.
“Dengan pelatihan ini, wawasan dan pengetahuan guru semakin tinggi dan bisa menunjang strategi dalam pembelajaran. Guru semakin banyak pilihan untuk menggunakan media pembelajaran, terutama media pembelajaran interaktif yang berbasis dengan teknologi,” jelasnya.
Ini, tegasnya, yang harus dilakukan guru manakala mengaplikasikan Kurikulum Merdeka. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.