Supersigap! Kosegu Paspampres ala Muhammadiyah; Penulis Sayyidah Nuriyah, Kontributor PWMU.CO Gresik. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-13 Aisyiyah Jawa Timur sukses digelar sepuluh hari yang lalu, Sabtu-Ahad (21-22/1/2023). Meski telah berlalu lebih dari sepekan, kenangan indah masih melekat di benak Ketua Panitia Pelaksana Sumiati SAg.
Seperti yang Sumiati tulis di dinding media sosial Facebooknya, Selasa (31/1/2023) pagi. “Alhamdulillah, Pasukan Merah atau yang populer disebut Kosegu didikan Tapak Suci Putera Muhammadiyah bisa hadir membersamai kami, panitia, di Musyawarah Wilayah Aisyiyah Jawa Timur di Asrama Haji Surabaya kemarin,” tulisnya.
Sumiati menyatakan, pasukan mirip Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres ini menjadi salah satu support system panitia dalam perhelatan berkelas tersebut. Dia menilai pasukan elite Korps Serbaguna (Kosegu) itu supersigap menjaga kondusivitas pelaksanaan Musywil.
“Mereka mengondisikan kenyamanan undangan, lebih-lebih tamu kehormatan. Tak terkecuali, karena mereka menganggap ibu-ibu adalah pejuang Aisyiyah di tingkatan masing-masing. Karena itu dianggap penting, maka mereka merasa punya kewajiban untuk mengawal perhelatan yang dianggap akbar itu,” lanjutnya.
Sebagai Ketua Organizing Committee (OC) alias Ketua Panitia Pelaksana, Sumiati terus memantau kinerja seluruh pihak yang ikut menyukseskan Musywil. “Sebelum acara dimulai, briefing dilakukan. Siap siaga dipimpin oleh komandan berjejer rapi di depan gedung utama Muzdalifah,” kenang wanita yang telah bergiat di Aisyiyah selama 17 tahun itu.
30 Personel Kosegu
Komandan Lapangan Kosegu Tapak Suci yang Sumiati maksud bernama Muhammad Nasir. Saat diwawancarai secara terpisah oleh PWMU.CO di arena Musywil, Nasir mengungkap dia hadir bersama 30 personel Kosegu. Uniknya, karena saat itu pihaknya mengamankan acara Aisyiyah, maka melibatkan 13 perempuan.
“Ada yang atlet Tapak Suci, ada yang wasit juri. Kemarin kami juga mengamankan Musywil Muhammadiyah di Ponorogo,” ujar Nasir, Sabtu (21/1/2023) malam.
Alhasil, dari pantauan Sumiati, gerakan mereka rapi dan sigap. Mulai dari mengawal para tamu undangan dan mempersilakan mereka masuk, sampai ketika mengantar tamu undangan ke tempat duduk.
“Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Musywil, saya merasa keterlibatan Kosegu sangat membantu kami di kepanitiaan. Ditambah lagi, keikutsertaan Kokam, makin melengkapi dan men-support jalannya pelaksanaan acara,” imbuh Sumiati.
Ibu kelahiran Tulungagung, 15 Februari 1971 itu mengungkap, Kosegu berjibaku mengatur dan mengawal arus lalu-lalang bukan saja kendaraan tetapi juga manusia. “Menjaga kondusivitas area yang harus disterilkan misalnya. Bahkan mengatur tempat parkir yang sudah diinfo oleh panitia yang bertugas,” terangnya.
Berdasarkan pantauan PWMU.CO, pengaturan arus lalu lintas manusia dan kendaraan ini juga terjadi pada Sabtu (21/1/2023) sore. Waktu itu rombongan Anggota Musywil hendak mengikuti Gala Dinner di Balai Kota Surabaya.
Karena hujan angin deras baru melanda, para personel wanita membantu menertibkan ibu-ibu Aisyiyah berbaris naik School Bus kuning milik Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Sebagian personel juga berjaga di pintu masuk bus, membantu ibu-ibu yang kesulitan naik tangga bus.
Sesuai namanya–serbaguna–salah satu dari mereka juga sigap dan berani mengambil peran layaknya tim kesehatan. Ini terjadi saat salah satu kontributor PWMU.CO Sayyidah Nuriyah tiba di lokasi dalam kondisi tersengat lebah madu.
Beberapa orang yang dia temui tidak berani mencabut sengatan lebah yang masih menancap di jari manis kanannya. Akhirnya, salah satu Kosegu yang berjaga di dalam pintu masuk Gedung Muzdalifah membantu mencabutnya. Sayangnya, karena masih dalam kondisi menahan sakit, Sayyidah hanya mengucap terima kasih dan lupa menanyakan namanya.
Menutup tulisannya di Facebook, Sumiati menuliskan, “Atas nama penyelenggara, kami ucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang membersamai. Good Job! Salam Tangguh, Srikandi Kesegu, Kokam is the best!” (*)