PWMU.CO– Smamita (SMA Muhammadiyah 1 Taman) Sidoarjo kedatangan tim visitasi dari ACT Muhammadiyah Internasional Class Orientastion (M-ICO), Rabu (25/1/23).
M-ICO merupakan kelas khusus program pengembangan Bahasa Inggris menggunakan kurikulum internasional dari ACT Education.
Dalam visitasi ini hadir Regional Account Director ACT Any Sulianti. Pelaksanaan visitasi dilakukan mulai pukul 10.30-11.40 WIB.
Anti, sapaan akrabnya, menjelaskan, tujuan visitasi mengobservasi model pembelajaran guru apakah sudah sesuai dengan standar ACT.
”Kita hari ini tadi mengobservasi dengan tema passive voice. Kita ingin tahu teaching metodolognya seperti apa, apakah sudah menerapkan teacher talk less,” ujar Anti.
Anti menambahkan, guru itu sebaiknya hanya fasilitator sehingga berbicara seminimal mungkin. Menerangkan dulu setelah itu membiarkan muridnya lebih aktif bicara.
”Kemudian guru apakah sudah sesuai mengajarnya dengan materi yang diajarkan. Contoh pada materi passive voice, kita tidak hanya bisa mengajarkan menggunakan materi yang kita jelaskan saja tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih,” katanya.
Kita harus memberikan fasilitas, misalkan dengan bacaan. Dia rasa itu lebih mudah menggunakan metodologi seperti itu.
Dengan model pembelajaran berpusat pada siswa sehingga pembelajaran menjadi sangat bermakna dan inovatif.
”Pembelajaran sekarang bukan lagi berfokus pada guru (Teacher Centered Learning) tetapi menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning),” tuturnya.
Hal tersebut sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan murid sebagai subjek belajar. Pada pembelajaran, siswa berpartisipasi aktif dan banyak berinteraksi dalam kegiatan.
Anti cerita, saat observasi ada beberapa temuan mengenai model pembelajaran guru SMA Muhammadiyah 1 Taman yang nantinya akan dia diskusikan dengan guru bersangkutan. ”Ini menjadi catatan atau report bagi guru tersebut,” ujarnya.
Anti berharap melalui kegiatan visitasi pembelajaran M-ICO ini bisa menjadi refleksi agar guru dapat memberikan kesempatan pada murid berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
”Keadaan seperti itulah yang diharapkan pada proses pembelajaran di mana guru tidak memberikan banyak informasi kepada siswa tetapi terjadi proses berpikir kritis pada siswa sendiri,” pungkasnya.
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto