PWMU.CO – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan pelatihan Personal Branding di Era Digital bertema “Remaja Milenial Sadar Digital” di Ponpok Pesantren Al-Aqsho Babat, Selasa (31/1/2023).
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Dr Pradana Boy ZTF dan Kepala Ponpes Al-Aqsho Ali Ahmadi MA. Hadir dua fasilitator dosen FAI UMM Zulfikar Yusuf MPd I dan Sri Cahyaning Umi Salamah.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 pelajar. Terdiri dari siswa SMK Muhammadiyah 5 Babat, SMA Muhammadiyah 1 Babat, SMA Negeri 1 Babat, MA Negeri 2 Babat, dan SMP Muhammadiyah 1 Babat.
Pradana Boy ZTF mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pesantren. “Kami datang ini untuk silaturahmi. Mudah-mudahan pertemuan ini memberi banyak manfaat bagi kita,” katanya.
Mudah-mudahan, dia melanjutkan, materi yang disampaikan para fasilitator bisa menambah semangat untuk menjadi pribadi-pribadi yang terbaik untuk bakat kalian masing-masing. “Para dosen ini ingin berbagi pengalaman dalam mengarungi kehidupan yang nyata, baik di dunia profesi maupun bergaul di tengah masyarakat,” ucap dia.
Ali Ahmadi mengatakan, ini luar biasa karena ada kampus Muhammadiyah yang mau turun melihat langsung melihat kondisi pesantren Muhammadiyah. “Para santri boleh melanjutkan studi sarjananya di Fakultas Agama Islam di Universitas Muhammadiyah. Apalagi kalau ada beasiswanya, ini bisa menjadi support bagi para santri,” harapnya.
Personal Branding bagi Remaja Muslim
Dosen Ekonomi Syariah FAI UMM Sri Cahyaning Umi Salamah menjelaskan tentang personal branding bagi remaja Muslim. Menurutnya, menjadi anak muda pada era sekarang ini harus pintar-pintar mem-branding diri. “Personal branding adalah seni membentuk perspektif orang lain terhadap diri kita,” jelas dia.
Menurutnya, setiap individu tidak bisa mengatur persepsi orang lain. Kita hanya bisa mengarahkan dan membentuk persepsi mereka dengan pola-pola personal branding yang kita buat.
“Jika nanti kalian mau berwirausaha dan memproduksi sebuah produk dengan brand tertentu, maka harus juga pandai menentukan brand dari produk tersebut. Dengan begitu, produk kita bisa dikenal pasar,” kata Umi.
Sebelum mengawali materinya, Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama Islam Zulfikar Yusuf mencairkan suasana pelatihan dengan memberikan ice breaking yang memberikan semangat kepada para siswa.
Zulfikar menyampaikan konsep personal branding yang penting untuk dimiliki oleh setiap remaja. Dia memberi contoh beberapa nama artis terkenal di tanah air dengan karakteristiknya masing-masing.
“Kalau kita ingin memiliki kapasitas diri tertentu, maka kita perlu melatihnya. Inilah yang suatu saat akan kita kenalkan kepada masyarakat sebagai personal image kita yang pasti punya keunikan dengan orang lain”, ungkapnya. (*)
Penulis Dina Mardiana dan Nafi’ Muthoirin Editor Mohammadd Nurfatoni