Makna Tugu Alun-Alun Kota Pasuruan di Logo Musyda Muhammadiyah; Liputan Dadang Prabowo, Kontributor PWMU.CO Kota Pasuruan.
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-8 Muhammadiyah Kota Pasuruan akan digelar di Hotel BJ Perdana, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (5/2/2023). Musyda kali ini mengambil tema: Membumikan Risalah Islam Berkemajuan, Memajukan Kota Pasuruan.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah telah menetapkan logo yang menggambarkan tema Musyda. Terdiri dari: Tugu Alun-Alun Kota Pasuruan, pita dan bintang, serta Sinar Muhammadiyah.
Desainer logo, Zuhdi Humadi menyampaikan Tugu Alun-Alun menunjukkan ikon utama Kota Pasuruan yang melambangkan kekayaan budaya dan kemajemukan masyrakatnya.
“Gambar pita dan bintang berbentuk angka 8 dengan kombinasi warna hijau dan biru melintasi tugu menunjukkan Muhammadiyah kota Pasuruan menapaki usia kepemimpinan yang ke delapan dengan spirit dakwah berkemajuan (modern), kokoh dan luwes,” terangnya pada PWMU.CO Selasa (31/1/2023).
Selanjutnya makna sinar Muhammadiyah. Pancaran sinar berwarna kuning keemasan memiliki arti Muhammadiyah senantiasa mencerahkan.
Ketua Panitia Musyda Drs Slamet Suharto menyampaikan dipilihnya Tugu Alun-Alun Kota Pasuruan sebagai logo Musyda supaya ada korelasi sejarah antara warga Muhammadiyah dengan Kota Pasuruan.
“Sebagaimana kota-kota besar di Indonesia, biasanya dibangun tugu atau monumen sebagai pengingat bahwa ada sejarah yang sangat mengakar kuat dan tidak bisa dipisahkan dari tempat tersebut. Sebut saja di Surabaya ada Tugu Pahlawan, dan di Jakarta ada Tugu Monumen Nasional (Monas), begitu juga dengan kota Pasuruan,” ujarnya.
Suharto mengungkapkan Tugu Alun-Alun Kota Pasuruan di logo Musyda adalah pengingat warga Muhammadiyah Kota Pasuruan tentang keberadaan mereka yang tidak bisa terlepas dari sejarah Kota Pasuruan, yang sudah mengakar ratusan tahun lalu sejak zaman Untung Suropati, bahkan zaman Majapahit.
Lebih lanjut, ia mengatakan Muhammadiyah bukan hanya tidak boleh lupa dengan sejarah tempat ia berpijak, tapi juga harus mencerahkan lingkungan sekitarnya. Yang kali ini disimbolkan dengan tugu alun-alun kota Pasuran dan pancaran sinar Muhammadiyah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni