SD Mugeb Punya Mural Damar Kurung Bernuansa Polisi Cilik; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Ada gambar mural baru di dinding area parkir sepeda dan motor SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, zjawa Timur, Kamis (2/2/2023) pagi. Tepatnya di dinding samping Perpustakaan ramah anak al-Hikmah SD Mugeb.
Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi mendatangkan seniman asli Gresik untuk menggarapnya. Ialah Muhammad Anhar, seniman pemilik galeri seni Sekaone sekaligus pengrajin damar kurung dan songkok lukis. Untuk menyelesaikan mural di dinding yang luas itu, Anhar menggandeng rekannya, Bagus pratama.
Proses ini dimulai sejak Kamis (26/1/2023), Ari–sapaan akrab Kepala Sekolah–duduk bersama Anhar di koridor depan Ruang Administrasi dan Sekretariat sekolah polisi cilik itu. Sementara Ari menceritakan konsepnya, Anhar menuangkannya pada sketsa di secarik kertas.
Kemudian, Anhar mulai menggambar di dinding sekitar 9,5×3,5 meter itu pada Senin (30/1/2023) pukul 16.00 WIB. Saat itu kondisi sekolah mulai lengang. Para siswa sudah pulang sejak pukul 15.30 WIB, sedangkan para guru mulai pulang.
Pukul 17.00 WIB, ujian datang. Cuaca berubah hujan gerimis. Hal ini spontan membuat Anhar cemas apakah akan melanjutkan proses pengecatan. “Takut catnya luntur,” ujarnya sambil melihat langit dengan intensitas gerimis yang makin padat. Sementara rekannya, Bagus, tetap fokus menggoreskan cat hitam pada bagian-bagian yang telah Anhar tandai.
Sekitar lima menit berlalu, gerimis mulai renggang. Anhar mulai turun tangan mengecat. Anhar melakukan improvisasi dalam prosesnya. Kadang dia mengecat tak sesuai pola sketsa yang sudah dia gambar. “Tadi kayaknya jelek (sketsanya), bagusan gini,” ujarnya.
Tantangan Melukis
Di sela-sela menggoreskan kuas bercat hitam, Anhar menceritakan tantangan melukis mural itu. “Karena konsepnya monokrom jadi warna yang digunakan hanya hitam, abu-abu, dan putih. Kami main di layer. Tantangannya menempatkan warna-warna itu agar selaras,” ujar pria yang aktif di Yayasan Mata Seger dan Gerakan Seni Rupa Gresik (Gasrug) itu.
Diwawancarai secara terpisah, Ari mengungkap alasannya memilih konsep monokrom di mural tersebut. Ketua Forum Silaturahmi Kepala Sekolah Madrasah Muhammadiyah (Foskam) Gresik itu mempertimbangkan pandangannya terhadap kondisi lingkungan dan konsep warna hijau toska dan oranye di sekitar Taman Lalu Lintas SD Mugeb.
“Sebelumnya juga sudah ada mural karakter di dinding depan arena ruang tunggu. Warnanya monokrom. Harapannya nyambung dengan konsep mural sebelumnya,” imbuhnya.
Pukul 20.39 WIB, sebuah pesan foto masuk ke ponsel Ari. Pesan itu menunjukkan gambar mural di dinding sisi kiri sudah hampir jadi. Kemudian pada dini hari pukul 23.30 WIB, pesan foto kembali masuk dan menunjukkan sudah selesai untuk dinding sisi kiri. Ini di luar dugaan. Sebab sebelumnya Anhar mengungkap, perkiraan proses pengerjaan itu memakan waktu setengah hari.
Karena Selasa sore hujan, maka pelukisan dinding sisi kanan belum bisa dilanjutkan. “Kondisi hujan, menunggu aman kondisinya,” terang Ari saat kembali dikonfirmasi PWMU.CO pada Selasa (31/1/2023) malam.
Pengerjaan dilanjutkan pada Rabu (1/2/2023) sore. Meski sempat gerimis pada pukul 18.30 WIB, pengerjaan terus dilakukan sehingga selesai dini hari pukul 00.30 WIB. Ari sempat memantau di lokasi secara langsung proses pengerjaannya pukul 23.00 WIB.
Makna Mural
Kepada PWMU.CO, Ari mengungkap makna lukisan mural. “Anak-anak datang ke sekolah disambut pocil dan pak polisi. Pak polisi mengajar tentang safety riding termasuk edukasi rambu lalu lintas. Pocil SD Mugeb diajak sama Satlantas Polres Gresik untuk mengedukasi pengguna jalan dengan membawa poster ajakan safety riding,” terangnya.
Dengan adanya lukisan mural damar kurung polisi cilik (pocil) itu, Ari berharap, bisa menambah kental nuansa SD Mugeb sebagai sekolah pocil. Selain itu, dia berharap lukisan itu bisa mengedukasi safety riding (aman berkendara) dan menekankan polisi sahabat anak.
“Selain lingkungan SD Mugeb semakin berwarna, pastinya menambah value (nilai) SD Mugeb sebagai sekolah pocil. Anak-anak pasti gembira. Semoga nanti hasilnya memuaskan,” ujarnya, Senin (30/1/2023).
Kepada PWMU.CO, Anhar mengungkap detail karakter gambar damar kurungnya. “Gambarnya 2 dimensi dengan aliran naif, kayak gambar anak kecil,” terangnya, Rabu (1/2/2023).
Adapun motif titik tiga menandakan gambar itu sedang berbicara. “Kalau tanda panah ini menunjukkan arah gerakan. Motif atap menandakan orangnya berada di dalam ruangan, kalau di luar ruang ada daun dan pohon,” imbuhnya.
Dia juga mengungkap karakter orang itu terinspirasi dari pewayangan. “Wajahnya mirip wayang, harus warna putih, menandakan kebijaksanaan dan kesempurnaan manusia. Selain wajah, nggak apa kalau warnanya tidak putih,” ungkapnya. (*)