PWMU.CO– Derajat manusia diangkat melalui tiga cara dikupas oleh Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM saat mengisi pengajian bulanan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panceng Gresik di PRM Sono Desa Ketanen, Sabtu (7/1/23).
Sukadiono menjelaskan, Allah swt mengangkat derajat manusia, pertama, karena iman dan ilmu. Sebagaimana janji Allah swt dalam surat al-Mujadallah(58) ayat 11.
”… Allah swt akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat..”
Dokter Suko, panggilan akrabnya mencontohkan para ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah hingga para ketua PWM Jatim.
”Seperti Pak Haedar Nashir, Din Syamsuddin, Syafi’i Maarif, Amien Rais … atau Saad Ibrahim. Para ketua PP dan PWM ini diangkat derajatnya karena keimanan dan keilmuan mereka,” ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Kalau bukan karena iman dan ilmu, sambung dia, tentu mereka tidak terpilih menjadi pimpinan.
Kedua, karena iman dan amal saleh. Dijelaskan, dalam surat al-Bayyinah (98) ayat 7 Allah swt berjanji mengangkat manusia menjadi makhluk terbaik.
”Sungguh orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.”
Beramal saleh itu, kata dia, harus tepat waktu dan tempat. Tidak boleh asal-asalan. Contohnya ibadah kurban. Waktunya sudah ditentukan syariat, tempatnyapun mesti mencari yang membutuhkan.
”Definisi iman juga perlu dipahami menurut al-Quran. Kesalehan itu tidak hanya secara ritual tetapi dinyatakan secara sosial. Menjadi warga Muhammadiyah itu jangan medit alis pelit, tapi sebaliknya, mesti loman, ringan membantu orang lain.”
Ketiga, karena shalat malam. Sebagaimana janji Allah swt dalam al-Quran surat al-Isra (17) ayat 79.
”Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Menurut dia, setiap manusia pasti memiliki tempat (maqam). Tapi tidak semua tempat yang dimiliki itu terpuji (mahmuda), bahkan memiliki karisma yang mulia.
Untuk mendapatkan tempat terpuji dan karisma yang mulia, maka istiqamah melaksanakan shalat malam di manapun, meskipun dalam perjalanan, jangan sampai ditinggalkan.
”Jangan lupa laksanakan juga shalat Dhuha. Sebab dua amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah saw adalah shalat malam dan Dhuha,” tuturnya.
”Dari sisi medis, manfaat dua amalan ini sangat baik bagi kesehatan. Karena hormon endorfin (kebahagian) terbuka,” tambahnya.
Tentang namanya yang berbeda dengan nama ketua PWM sebelumnya, Dokter Suko mengatakan, biasanya nama ketua PWM berbau Arab, namun sekarang Jawa.
”Tidak mungkin nama saya, saya tambahkan nama kearaban. Misalkan Abdul Sukadiono atau Sukadiono Wahab. Jadinya kan lucu,” candanya.
Dia bercerita, anaknya semua bersekolah di Muhammadiyah. Dia mengungkapkan kerinduannya pada anaknya yang masih kecil sering ditinggal menjalankan tugas persyarikatan.
Ia menambahkan, kalau pengkaderan itu bisa dimulai dari anak sendiri melalui keluarga. Atau alternatif lainnya, melalui organisasi otonom yang ada di Persyarikatan Muhammadiyah.
Penulis Anshori Editor Sugeng Purwanto