PWMU.CO– Pesan Ketua Majelis PWM Jatim untuk penggantinya disampaikan dalam serah terima di ruang rapat PWM Jatim, Jumat (3/2/2023).
Tiga majelis/lembaga yang sudah menerima SK pimpinan baru adalah Majelis Dikdasmen, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), dan Lembaga Pengawasan dan Pembinaan Keuangan (LPPK) periode 2022-2027. SK diserahkan oleh Ketua PWM Jatim, Dr dr Sukadiono MM.
Pesan Ketua Majelis Dikdasmen 2015-2022 Dr Arbaiyah MA mengucapkan terima kasih kepada PWM Jatim atas amanah yang diberikan selama selama tujuh tahun.
Tiga hal disampaikan perempuan yang akrab dipanggil Bunda oleh guru-guru sekolah Muhammadiyah ini. Pertama, pengembangan sekolah melalui tiga Pokja: Ismuba, Muhammadiyah International Class Oriented (M-ICO), dan tim literasi-numerasi kerja sama antara PP Muhammadiyah dan Australia di sembilan kabupaten.
Kedua, pembentukan Foskam (Forum Silaturahim Kepala Sekolah Muhammadiyah) dan FGM (Forum Guru Muhammadiyah).
”Dua organisasi ini untuk memberdayakan kepala sekolah, para guru Muhammadiyah, dan pendampingan keuangan seluruh sekolah Muhammadiyah,” katanya.
Ketiga, Arbaiyah menyampaikan ada PR yang belum selesai yaitu desain Diksuspala masif. Diksuspala adalah Pendidikan Khusus Kepala Sekolah. Masif artinya masing-masing daerah sebagai pelaksananya. Wilayah sebagai penyelenggaranya.
Karena keterbatasan narasumber dan fasilitator, Dikdasmen perlu membuat desain untuk dipraktikkan mendalam sebelum nantinya di- share.
Usai menerima SK Ketua Majelis Dikdasmen baru Dr Khozin berkata,” Dengan mengucapkan bismillaahirrahmannirrahim amanah ini kami terima.”
Dosen UMM ini menyampaikan, periode 2015-2022 adalah periode dinamis. Banyak hal-hal baru yang digagas. Dia berharap dapat melanjutkannya, baik mempertahankan yang sudah ada atau memperbaiki serta mengembangkan sekolah Muhammadiyah ke depan.
Sementara dr Solikhul Absor, Ketua MPKU 2015-2022, menyampaikan, pengembangan program IT di RS Muhammadiyah adalah gambaran Muhammadiyah berkemajuan. Namun MPKU belum menemukan pola yang sesuai untuk pengembangan klinik-klinik Muhammadiyah.
Disambung Dr Mundzakir, Ketua MPKU baru menyampaikan, MPKU sudah membangun kultur sehingga 90 persen masih terdiri dari orang lama.
”Untuk projek ke depan adalah mengimplementasikan dan mengembangkan integrasi sistem jaringan RS Muhammadiyah di Jawa Timur,” ujar Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
“Saat ini masih data transaksi BPJS yang terintegrasi. Diharapkan selanjutnya data-data lainnya,” sambungnya.
Dia menambahkan, kalau perlu data-data itu dikapitalisasi, agar peran AUM kesehatan dirasakan masyarakat, maka akan dilakukan program promosi kesehatan.
Berbeda dengan pesan Ketua LPPK baru, Dr Fityan Izza Noor Abidin. Ia bercerita, suatu saat nanti perpajakan akan menjadi dasar. Semua KTP akan menjadi NPWP. Ini tentunya membawa dampak bagi para guru dan sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Saya membayangkan bagaimana guru-guru TK dan sekolah-sekolah Muhammadiyah,” ungkapnya. ”Semua terdeteksi oleh pajak. Tak terkecuali dengan keuangan Persyarikatan. Maka saya berharap nantinya dapat mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Di akhir acara, Bendahara PWM Jatim drh Zainul Muslimin berpesan kepada para ketua agar menyiapkan rencana anggaran masing-masing majelis dan lembaga. Ini untuk ketertiban keuangan persyarikatan.
Dicontohkan dari Majelis Dikdasmen yang mempunyai banyak sekolah. Ada Uang Iuran Sekolah (UIS) dan Uang Iuran Guru (UIG) yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan sekolah-sekolah di Jatim.
Pesannya kepada Ketua LPPK, agar semua PDM dan PCM di Jatim harus menggunakan SIM keuangan dari PP Muhammadiyah agar keuangan persyarikatan tertib. ”Semua PDM dan PCM harus menggunakan SIM keuangan dari PP Muhammadiyah,” tegasnya.
Acara Penyerahan SK pun diakhiri Sekretaris PWM Prof Dr Biyanto yang mengingatkan akan ada pertemuan koordinasi dan konsolidasi dengan masing-masing wakil ketua yang membidanginya.
Penulis Siti Agustini Editor Sugeng Purwanto