Pembangunan MBS Tulungagung, UM Surabaya Pancing Rp 50 Juta; Liputan Hendra Pornama, Kontributor PWMU.CO Tulungagung.
PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya memberikan donasi Rp 50 juta untuk dana pembangunan Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tulungagung, Jawa Timur.
Rektor UM Surabaya Dr dr Sukadiono MM mengatakan, dana itu sebagai pancingan. “Mengawali sesuatu itu memang berat rasanya, namun jika ada kemauan, Allah pasti akan memberikan jalan,” katanya saat peletakan batu pertama pembangunan gedung MBS 2 Tulungagung, Kamis (2/2/2023).
“Jangan lupa proposalnya, ke UM Surabaya saja, saya ‘kan masih rektornya,” katanya sedikit bercanda. Suko, sebenarnya hadir sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim
Dia menyampaikan, orang berdakwah itu akan menghadapi banyak tantangan. Hal ini sudah berlaku sejak zaman Rasulullah dalam pengembangan Islam. Saat itu banyak mendapat tantangan dari keluarga dan suku Quraisy. “Namun karena Rasul selalu istikamah dan berkat ridha Allah sehingga dalam 23 tahun, Islam berjaya dengan Ibu Kota Madinah,” kata dia.
Selanjutnya, Sukadiono menceritakan saat dirinya diamanahi menjadi Direktur Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Surabaya—RS PKU nomor dua tertua di Indonesia yang berdiri 14 September 1924, setelah RS PKU Yogyakarta yang berdiri tahun 1923.
“Namun, RS PKU Muhammadiyah Surabaya selama 78 tahun berdiri kondisinya masih stagnan karena statusnya masih balai kesehatan,” ungkapnya.
Maka di tahun 2002, Sukadiono mempunyai cita-cita untuk mengubah menjadi RS. “Yang tentu saja tidak sedikit biaya. Mulai mencari donator dan persiapan lain dikerjakan secara tim,” katanya. Dia bercerita pernah tertidur di rumah donator karena menunggu orangnya pulang.
Akhirnya akhirnya pada tahun 2004 dia menemukan jalan, yakni meminjam uang ke bank sebesar Rp 2 miliar. Akhirnya terwujudlah RS itu. Tapi setelah itu, katanya, masalah timbul. Pasien masih sedikit sementara angsuran harus rutin. “Akhirnya RS meminta untuk restrukturisasi pinjaman sampai lunas tahun 2011,” kenangnya.
Biaya Pembangunan Rp 5,4 Miliar
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung dr Anang Imam Masa Arief MKes mengatakan,saat ini di Tulungagung sudah memiliki MBS 1 yang terletak di Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Saat ini MBS 1 memasuki tahun pertama dengan jumlah santri 16 anak. “Dan calon santri baru tahun kedua sudah 46 anak. Masih ada pendaftaran gelombang kedua. Silakan didaftarkan anak atau tetangganya ke MBS Tulungagung,” katanya berpromosi.
Anang berharap santri MBS 2 nanti berasal dari sekolah di wilayah kota. Di antaranya SD Muhammadiyah 1 Tulungagung yang saat ini siswanya mencapai 300 anak. “Kita patut berbangga dengan SD Muhammadiyah 1 Tulungagung, yang siap menerima siswa autis di saat sekolah lain pada umumnya menolak,” ucapnya.
Menurutnya, banyak juga warga non-Muhammadiyah yang bersekolah di SD Muhammadiyah 1 karena tahfidhnya bagus. “Ini berawal dari TK Aisyiyah yang banyak di sekitar kota,” katanya.
Bangunan MBS 2 ini menempati lahan wakaf Haji Juwito yang berlokasi di Kelurahan Jepun, KecamatanTulungagung, dengan luas tanah 1,3 hektar. Dirancang tiga lantai dengan satu masjid, pembangunan MBS 2 ini membutuhkan dana sebesar Rp 5,4 miliar. Rencananya ada sekolah setingkat SMP dan SMA.
Bagi masyarakat yang mempunyai kelebihan rezeki bisa membantu pembangunan MBS 2 Tulungagungdengan menghubungi panitia pembangunan Imam M.Pkd di Nomor telepon 0813-5941-8281. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni