Wabup Gresik Titip 5 Isu Strategis pada Aisyiyah; Liputan Kontributor PWMU.CO Estu Rahayu.
PWMU.CO – Dalam hal pemberdayaan perempuan dan anak di Kabupaten Gresik, Wakil Bupati (Wabup) Gresik Dra Hj Aminatun Habibah MPd menitipkan lima isu strategis kepada Aisyiyah Kabupaten Gresik, Ahad (5/2/2023).
Hal ini Bu Min–sapaan akrabnya–sampaikan ketika sambutan di Musyawarah Daerah (Musyda) XI Aisyiyah Kabupaten Gresik. Tepatnya di Aula lantai 4 Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik.
Sebab, menurutnya, Aisyiyah selalu mendukung kegiatan-kegiatan di Kabupaten Gresik. “Sehingga Kabupaten Gresik senantiasa mendapatkan penghargaan-penghargaan dari pemerintah maupun lainnya,” imbuhnya bersemangat.
Pertama, isu pendidikan. “Tetkait ibu dan anak, masih banyak anak-anak di Gresik yang putus sekolah,” ungkapnya.
Kemudian, lanjutnya, pendidikan ibu yang rendah dan belum menyelesaikan pendidikan hingga SMA juga perlu Aisyiyah perhatikan. “Kita punya program ‘Jaketku’. Yaitu program kejar paket untuk tuntaskan anak putus sekolah,” jelasnya.
Dia menilai, Aisyiyah dan Muhammadiyah Gresik memiliki banyak sekolah dan jaringan hingga ke desa. Maka Bu Min mengimbau Aisyiyah untuk ikut mencari ibu-ibu yang hanya tamatan SMP maupun anak-anak yang putus sekolah.
“Agar mereka bisa menuntaskan pendidikan hingga jenjang SMA melalui program Jaketku tersebut. Karena pendidikan adalah cara untuk mengatasi semua masalah!” tegasnya.
Kedua, isu kesehatan. “Ini berkaitan dengan angka stunting di Kabupaten Gresik yang awalnya 28 persen kini turun 10,7 persen. Tentu ini atas dukungan semua pihak termasuk peran Aisyiyah,” ujarnya.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar. Maka, Bu Min berharap, Aisyiyah yang mengelola banyak TK ABA bisa menbantu dengan memberikan vitamin dan makanan bergizi.
“Jika ibu-ibu Aisyiyah ada yang menjadi guru, bagi siswa SD, SMP, dan SMA bisa diberi vitamin dan tablet penambah darah untuk putri,” tuturnya.
Ketiga, isu ekonomi. Terkait hal ini, Bu Min menekankan peran perempuan sebagai penopang ekonomi keluarga. “Saya yakin Aisyiyah mempunyai program-program yang bisa mensupport peran perempuan di bidang ekonomi. Sehingga perempuan bisa bekerja di rumah dan bisa mensupport keuangan keluarga,” ucapnya
Menurutnya, Aisyiyah bisa ikut mengambil peran mulai dari mengikuti atau mengadakan pelatihan, termasuk terjun dalam proses pemasarannya.
Keempat, isu politik. “Saya berharap, semakin banyak wakil perempuan yang mengikuti pemilihan kepala daerah hingga wakil rakyat. Saya mensupport penuh perempuan-perempuan di politik,” tambahnya
Terakhir, isu lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Dia berharap perempuan-perempuan Gresik berperan dalam mengelola sampah terutama botol plastik.
Selain itu, bisa pula dengan menghindari penggunaan botol plastik. Bu Min sendiri selalu menyediakan gelas non plastik di meja kerjanya. “Kalau ada acara kegiatan sudah tidak menggunakan botol plastik seperti sekarang,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN