Ketika Wali Siswa TK Aisyiyah 36 PPI Berlomba Memasak Sarapan Sehat; Liputam Anik Nur Asia Masud, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Peringatan Hari Gizi Nasional di TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik, Jawa Timur, dimeriahkan dengan Lomba Memasak Sarapan Sehat, Rabu (25/1/2023). Acara diadakan di halaman TK dengan masing-masing kelas yang diwakili oleh tiga peserta dari komite.
Saat MC Kurniawati AMa memulai acara, peserta sibuk menyiapkan peralatan memasak yang dibawa dari rumah dan berbagai bahan masakan. Bahan utama lomba ini adalah telur, yang disediakan dari TK bersama bahan dasar lainnya seperti nasi, sayur (wortel, kubis, tomat, selada), roti tawar, dan minyak goreng.
Sedangkan yang dibawa peserta dari rumah selain peralatan masak adalah bumbu seperti, cabai, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, garam, gula, lada bubuk, saos, kecap, selai, dan margarin.
Ada dua macam hidangan yang harus dipersiapkan oleh peserta: hidangan berat dan ringan.
“Teman-teman semua, ayo kita kasih semangat untuk mama semua yang sedang lomba memasak sarapan sehat,” ucapnya Kurniawati kepada siswa-siswi yang berada di selasar depan kelompok A. Para siswa perjenjang bergantian turun melihat dan memberi semangat untuk para peserta lomba.
Di tengah kesibukan peserta yang sedang memasak, seorang juri, Anjar Widyaningrum berjalan mendekati meja peserta: melihat dan memberi pertanyaan kepada peserta.
Sembilan puluh menit waktu yang disediakan untuk memasak. Dalam masa itu, peserta di tiap kelompok berbagi tugas, ada yang memotong, menggoreng, mengiris, mengocok telur, dan lainnya.
Panasnya sinar matahari pagi itu yang sebagian masuk ke dalam terop tidak membuat mereka terganggu. Masing-masing kelompok perwakilan dari Triangle Group, Circle Group, Square Group, Rectangle Group, Oval Group, dan Diamond Group asik dengan kelihaian tangan mereka menyulap bahan masakan menjadi sarapan sehat.
Selain membuat sajian yang akan dinilai oleh juri, ternyata peserta menyiapkan piring-piring kecil dan meletakkan hasil masakan untuk bisa diicipi oleh anak-anak di kelas.
Mengetahui hal itu anak-anak di kelas pun senang saat pintu terbuka dan melihat peserta dibantu guru membawa makanan masuk ke dalam kelas dan membagikan untuk dicicipi.
Saat ditanya bagaimana masakan para mama, beragam komentar muncul dari ucapan anak-anak, ada yang mengatakan enak, mantap dan lezat. “Perfect”, ucap Gafin Khaizan Ghazali siswa dari kelompok A2, Circle Group.
Hasil Lomba
Ketika waktu untuk memasak hampir habis, peserta berbegas menyiapkan masing-masing masakannya dan meletakkan di meja juri untuk dinilai.
Saatnya juri menilai masing-masing makanan. Mengambil sebagian kecil dari makanan berat, memasukkan ke dalam mulut dan merasakannya, dilanjutkan dengan makanan ringan. Berhenti sejenak menilai, dan mengulangi kembali ke kelompok berikutnya.
Penilaian yang dilakukan Anjar Widyaningrum, founder of Dapur Aika ini mencakup empat hal, cita rasa, nilai gizi, penyajian, dan kebersihan tempat memasak.
Akhirnya saat yang dinantikan tiba, juri membacakan satu per satu pemenang, di hadapan anak-anak yang berkumpul kembali baik dari jenjang kelompok A dan kelompok B. Tepuk tangan dan sorak girang dari peserta maupun anak-anak saat nama kelompok disebutkan sebagai pemenang.
“Harapan III dari kelompok Diamond, … Harapan II dari kelompok Triangle,…Harapan I dari kelompok Square,… juara 3 dari kelompok Circle,…juara 2 dari kelompok Oval,… dan juara pertama dari kelompok Rectangle..,” ucap Anjar.
Dua masakan dari Rectangle Group, Omurice Tamagoyaki dan Bread Stup Choco Crunchy, berhasil menjadi juara pada lomba ini
Fajar Megah Sukma, salah satu perwakilan peserta mengungkapkan, “Kami dari Kelompok Rectangle sangat antusias sekali mengikuti lomba memasak ini. Dengan lomba ini menambah kekompakan mama-mama sekalian dan bisa memberikan kreativitas memasak kita dengan mempersembahkan masakan dengan penuh cinta kepada anak-anak.”
Kepala TK Aisyiyah 36 PPI, Rehayuni SAg merasa bersyukur karena acara yang baru pertama kali diadakan itu berjalan dengan lancar.
“Para peserta sangat totalitas, makanan yang dibuat semuanya menarik untuk dimakan,” ujarnya.
Ia berharap tidak hanya dilomba ini saja mama-mama memasak seperti itu, tetapi juga saat menyajikan sarapan untuk anak-anak di rumah.
Dengan demikian anak-anak menjadi semangat untuk sarapan, “Mereka tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, serta bangga dengan masakan bundanya sendiri,” harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni