Begini Pesan Ketua FLP Jatim untuk Siswa Spemdalas; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Fitri Wulandari.
PWMU.CO — Guest Teacher SMP Muhamamdiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik menghadirkan dua sosok Forum Lingkar Pena (FLP) Jawa Timur, Rabu (8/2/23). Ialah Ketua FLP Jawa Timur periode 2022-2024 Muchlisin SPdI dan Koordinator Divisi Karya Niswatul Hikmah Assaudiyah.
Wakil Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Spemdalas Jamilah SSi MPd menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan siswa kelas VIII agar dapat menghasilkan ulasan karya yang lebih memikat. “Materi yang disampikan ini juga sesuai dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia,” imbuhnya.
“Kami juga berusaha memberi wadah untuk lahirnya penulis muda dari sekolah ini. Mereka yang memiliki hobi atau cita-cita menjadi penulis dapat semakin mengembangkan kemampuannya,” jelas Jamilah.
Penulis bernama pena Muchlisin BK itu berkesempatan memberi sambutan pembuka sebelum sesi materi pelatihan menulis resensi bersama Niswatul Hikmah Assaudiyah berlangsung. Dia membuka sambutannya dengan melempar pertanyaan kepada siswa, “Apakah adik-adik tahu Indonesia menduduki peringkat ke berapa dalam indeks membaca?”
Muchlisin lantas menegaskan, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat membaca. “Hasil itu merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016,” terang penulis ‘Cinta Sehidup Sesurga’ itu.
Berkaca dari hasil riset tersebut, Muchlisin mengajak siswa memperbaiki diri. Dia menekankan, kemampuan dan kemauan membaca adalah hal utama yang harus terus dilatih dan dikembangkan. “Adik-adik silakan membaca buku apapun. Novel, cerpen, komik, atau ensiklopedi. Ayo kita baca!” ajaknya.
Penulis ‘Hijrah Itu Keren’ ini juga menambahkan, tidak harus menunggu waktu luang untuk membaca. Mereka harus meluangkan waktu agar kegiatan membaca dapat mereka lakukan.
Muchlisin pun membahas manfaat membaca. “Jangan khawatir, adik-adik. Dengan membaca kita tidak pernah rugi loh. Kita malah mendapatkan banyak hal dari membaca. Membaca adalah jendela untuk kita dapat membuka dunia,” imbuhnya.
Selain mengajak siswa membaca, Muchlisin juga mengajak siswa Spemdalas menulis. “Menulis apa saja yang adik-adik mampu. Dengan menulis, adik-adik dapat mengomunikasikan apa-apa yang ada di isi kepala adik-adik,” tambahnya.
Muchlisin mengakhiri sambutannya dengan kuis berhadiah. Sebanyak tiga buku dia berikan kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN