Begini Tantangan Panitia Gelar Musyda Ke-11 Muhammadiyah Gresik; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO — Hari pertama Musyawarah Daerah (Musyda) ke-11 Muhammadiyah Kabupaten Gresik berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Ahad (12/2/2023). Tepatnya di Jalan Raya Permata Nomor 7, Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Usai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Drs Muhammad In’am MPd dan bersambung Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Sulthon Amien MM menyampaikan sambutan, peserta dan anggota mengikuti Sidang Komisi A dan B.
Sidang Komisi A dipimpin Dr Mustakim SSi MSi bersama Drs H Muhammad In’am MPdI, Dr Sarwo Edy MPd, Drs H Muhammad Maftuh MPd, H Hilmi Azis SAg MPdI, dan Drs H Nadlif AA MSi. Sidang di aula lantai 4 GDM ini membahas Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik 2015-2022 dan tanggapan atas Laporan tersebut.
Dalam waktu yang sama, juga berlangsung Sidang Komisi B di lantai 3 GDM. Sidang yang membahas Program Muhammadiyah Daerah Gresik 2022-2027 dan Rekomendasi dan Isu Strategis ini dipimpin A Sidiq Notonegoro SPi SAg bersama H M Toha Mahsun MPdI MHES, Muhammad Harun SE MPd, H Mahfudl Asyrofi SAg MSi, dan Drs Muhtamil Pranoto.
Di tengah Sidang Komisi A dan B berlangsung, sepuluh siswa yang tergabung Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dari SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) membagikan buku Laporan Keuangan. Kedua sidang ini terjeda istirahat, shalat Dhuhur, dan makan (Ishama) mulai pukul 12.00-13.00 WIB. Kemudian berlanjut lagi usai Ishama.
Agenda berikutnya, seluruh anggota dan peserta kembali berkumpul di aula lantai 4 untuk mengikuti Sidang Pleno I. Sidang ini dipimpin Dr Sarwo Edy MPd, membahas Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik 2015-2022, Program Muhammadiyah Daerah Gresik 2022-2027, serta Rekomendasi dan Isu Strategis. Musyda Ke-11 hari pertama ini ditutup dengan sambutan dan doa dari Ketua PDM Kabupaten Gresik Drs Muhammad In’am MPd.
Koordinator Kesekretariatan Musyda Muhammad Zamroni SHI kepada PWMU.CO mengungkap, Musyda hari pertama itu diikuti sebanyak 395 orang. Mereka meliputi 48 peserta dari Unsur Pembantu Pimpinan (UPP), 12 majelis, 8 lembaga, dan 4 badan tingkat daerah. “Mereka nggak punya hak suara. Hanya punya hak bicara saja,” terangnya.
Selain itu, juga terdiri dari 347 anggota PDM, perwakilan ortim tingkat daerah, dan utusan PCM se-Kabupaten Gresik. “Mereka ini yang punya hak suara dan bicara,” imbuh Zamroni, sapaan akrabnya.
Tantangan Panitia
Ketua Panitia Pelaksana M Thoha Mahsun SAg MPdI mengatakan, ada perubahan tanggal pelaksanaan Musyda ini. Mulanya, hari pertama direncanakan berlangsung pada Sabtu (11/2/2023). “Ada beberapa yang terkait dengan teknis dan tempat yang tidak memungkingkan dilaksanakan hari Sabtu, 12 Februari 2023,” ujarnya kepada PWMU.CO.
Tempat yang tidak memungkingkan itu, kata Zamroni, karena GDM pada Sabtu (11/2/2023) sudah disewa untuk resepsi pernikahan. Di samping itu juga sambil menunggu proses cetak buku-buku yang dibagikan pada hari pertama Musyda.
Akhirnya dia mengenang, Sabtu (11/2/2023) malam pukul 00.00 WIB, dia bersama para petugas keamanan GDM mulai membersihkan kuade, menyiapkan banner, dan menata kursi di lantai 4 itu. “Semalam sampai jam 2 dini hari,” ungkap Zamroni.
Dia bersyukur para panitia dari semua sie kompak berkolaborasi menyukseskan perhelatan akbar Muhammadiyah Kabupaten Gresik itu. Semalam, lanjutnya, panitia sie kesekretariatan dari unsur Nasyiah, IPM, maupun Pemuda packing (memasukkan) seminar kit Musyda ke dalam tas kuning dari sponsor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Adapun pada hari H, sambung Zamroni, ada pihak Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) yang ikut membantu mengamankan.
Salah satu tantangan yang pihaknya hadapi di Musyda ini adalah ada beberapa anggota Musyda yang izin berhalangan hadir dan menanyakan apakah bisa digantikan rekannya. Menghadapi fenomena ini, pihaknya memutuskan boleh asalnya menyerahkan surat mandat terbaru untuk dasar ikut pemilihan agar nama di surat mandat dan pemilih yang hadir pada 19 Februari 2023 nanti sama. Ini menyesuaikan aturan di Musyawarah Wilayah (Musywil).
“Musywil lebih ketat. Kalau berhalangan sakit tidak boleh diganti. Kita di Musyda kan jaraknya dengan hari H pemilihan nanti masih ada satu pekan. Kita berikan solusi itu,” ujarnya. (*)