25 Kader Muhammadiyah Bergabung di Tim Indonesian Emergency Medical Team ke Turkiye, liputan kontributor PWMU.CO Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Tim Indonesian Emergency Medical Team (INA-EMT) bertolak ke Turkiye dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta untuk melakukan respon bencana gempa, Senin (13/02/2023). Sebelumnya, Sabtu (11/02/2023) tim ini dilepas secara langsung oleh Menko PMK Prof Muhadjir Effendy di Hanggar Squadron 13 Lanud Halim Perdanakusuma.
Hadir saat pelepasan Sabtu lalu, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menhan Prabowo Subianto, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi, Duta Besar Turki untuk Indonesia Ahmet Cemil Miroglu beserta jajarannya, jajaran perwira tinggi Polri, serta segenap unsur lainnya.
Keberangkatan hari Senin, Tim INA-EMT dilepas oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha SE MA PhD.
152 personil beserta bantuan logistik secara resmi dilepas bersamaan pada Sabtu (11/02/23). Adapun Tim dari Basarnas (INASAR/MUSAR) 47 personil, berangkat menuju Turkiye lebih awal menggunakan pesawat Boeing B737-400 dan C-130 Hercules milik TNI AU. Sedangkan Tim INA-EMT menyusul hari Senin menggunakan pesawat milik Garuda Indonesia.
Muhadjir Effendy dalam sambutannya menyampaikan, pengiriman bantuan ini merupakan wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap negara-negara yang sedang tertimpa musibah.
“Pemerintah Indonesia selalu mengirimkan dukungan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara sahabat yang tertimpa bencana secara penuh, baik dukungan berupa logistik, personil tim, dan segenap kelengkapannya,” ujar Muhadjir.
Pada tahap pertama ini, lanjutnya, Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan 1 Juta USD untuk Turkiye dan 1 Juta USD untuk Suriah. “Dengan ini secara resmi saya lepas segenap Tim SAR dan EMT, beserta bantuan lainnya,” ucap Muhadjir menandai dikirimkannya Tim Kemanusiaan Indonesia untuk respon gempa Turkiye dan Suriah beserta bantuan lainnya.
Kader Muhammadiyah 25 Personil
Liaison Officer EMT Muhammadiyah International M. Abdoel Malik Rizal menjelaskan, dari 152 personil tim kemanusiaan Indonesia untuk respon gempa Turkiye dan Suriah, terdapat 25 personel yang merupakan kader Muhammadiyah. Sebanyak 23 di antaranya tergabung di dalam tim EMT Muhammadiyah International.
“Tim EMT Muhammadiyah bergabung dengan berbagai unsur lainnya, seperti tim kesehatan Polri (17 personil), Tim Kesehatan TNI (17 personil), Tim EMT Kemenkes, BNPB, organisasi profesi dan organisasi masyarakat dalam INA-EMT. Tim INA-EMT ini sendiri akan mendirikan rumah sakit lapangan di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turkiye,” paparnya.
“Selain membawa 23 personilnya, Tim EMT Muhammadiyah International juga membawa logistik tim seberat 5 ton, baik logistik medis maupun non-medis,” jelasnya.
Berikut 23 anggota Tim EMT Muhammadiyah International Respon Gempa Turkiye dan Suriah:
- dr Corona Rintawan (Dokter Emergency)
- dr Eva Delsi Djohar (Dokter Emergency)
- dr Ershad A. Manggala (Dokter Emergency)
- Ade Indah Irmayanti Y (Perawat)
- Suprayetno (Perawat)
- Agus Priyanto (Perawat)
- Anggi Setiawan (Perawat)
- Mualim Abdillah (Perawat)
- Nani Sarwiah (Perawat)
- Naziat Fatchur (Perawat)
- Nur Adi Wibowo (Perawat)
- Zakarija Achmat (Psikolog)
- Pristiawan Buntoro (Safety & Security Officer)
- Donny Halim Mutiasa (Logistik)
- Huda Khairun Nahar (Logistik)
- Faruq Kusuma N (Logistik)
- Noto Prasetyo (Logistik)
- Fikri Syahmunakhwa (Logistik)
- Muhammad Taufiq Ulinuha (Logistik)
- Surya Prima (Logistik)
- Novy Husnul M (Admin Medis)
- Rindya Fery Indrawan (Media dan Dokumentasi)
- M Abdoel Malik Rizal (LO)
“Selain 23 kader Muhammadiyah di atas, masih ada 2 kader lain yang bergabung di dalam Tim INA-EMT mewakili organisasi profesi, yaitu dr Ribkhi Amalia SpOG dan dr Era Catur Prasetya, SpKJ,” terangnya.
100 Tahun PKO
Ahad (12/02/2023) malam, Tim EMT Muhammadiyah International dilepas secara langsung oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bertempat di BPPK Kemenkes. Hadir secara langsung Sekretaris PP Muhammadiyah M. Izzul Muslimin SIP.
Izzul Muslimin menyampaikan, pemberangkatan Tim EMT Muhammadiyah ke Turkiye merupakan wujud konsistensi Muhammadiyah untuk senantiasa membantu sesama, tanpa mengenal suku, agama, ras, dan batas wilayah.
“Tahun ini merupakan 100 tahun Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO). Keberangkatan tim ini merupakan tonggak sejarah bagi Muhammadiyah. Perlu diketahui bahwa pada 15 Februari 1923 berdirilah Klinik Muhammadiyah pertama di daerah Suronatan, Yogyakarta. Pada saat itu, KH Ahmad Dahlan beserta segenap tokoh Muhammadiyah menolong seluruh masyarakat melalui Klinik Muhammadiyah tanpa memandang suku, agama dan ras,” ungkapnya.
Dia berpesan kepada seluruh personil EMT Muhammadiyah yang berangkat ke Turkiye untuk senantiasa memberikan contoh kepada anggota INA-EMT yang lain. Mengingat, Tim EMT Muhammadiyah memiliki segudang pengalaman dan sedang dalam proses verifikasi WHO yang tahapnya sudah memasuki 75 persen.
“Semoga teman-teman semua dapat menjalankan amanah dengan baik. Semoga diberikan kekuatan untuk menjalankannya, dan pulang ke tanah air dengan selamat,” pesannya. (*)
Donasi untuk penyintas gempa Turkiye bisa disalurkan ke rekening Lazismu di BCA 8780 171 171. Bisa juga ke rekening Lazismu Jatim di BSI 9000002221 atau Bank Muamalat 7710015635. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.