Empat Tahun Duet Khofifah-Emil, Ini Catatan Ketua PWM Jatim; Penulis Radius Setiaywan Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Perjalanan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak memimpin Jatim mendapat catatan positif dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Senin (13/2/2023) kemarin tepat empat tahun duet Khofifah-Emil memimpin Jatim.
Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM menyampaikan, duet Khofifah-Emil telah menunjukkan berbagai keberhasilan dalam pembangunan di Jatim. Tak terkecuali peningkatan kualitas SDM yang menjadi indikator dalam pertumbuhan IPM Jatim.
Menurut dr Suko, sapaannya, janji kampanye yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya melalui Jatim Cerdas dan Sehat menjadi faktor penting dalam meningkatnya IPM pada tahun 2022 hingga mencapai angka 72,75 atau naik 0,61 poin dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, IPM Jatim yang mencapai angka 72,14 juga berhasil mengalami kenaikan 0,43 poin.
“Artinya, ada komitmen yang secara berkelanjutan telah dibuktikan oleh Khofifah-Emil dalam merealisasikan visi Jatim Cerdas dan Sehat,” ujar dia, di Surabaya Selasa (14/2/2023).
Menurutnya, untuk mencapai peningkatan IPM selama dua tahun berturut di masa pandemi bukanlah hal yang mudah. Sebab, pada situasi tersebut dunia kesehatan dan dunia pendidikan sedang mengalami tekanan yang luar biasa.
“Tantangan peningkatan IPM dengan sederet indikatornya jelas sangat sulit diraih ketika situasinya seperti dua tahun terakhir mengalami pandemi,” kata dr Suko.
Penilaian IPM oleh Badan Pusat Statistik (BPS) didasarkan pada indeks pendidikan, indeks kesehatan, umur harapan hidup, dan pengeluaran per kapita per tahun.
Suko menjelaskan, keberhasilan Pemprov Jatim dalam meningkatkan IPM telah selaras dengan komitmen Muhammadiyah dalam memberikan layanan pendidikan, layanan kesehatan, maupun layanan sosial bagi masyarakat. Karena itu, pihaknya akan terus mendukung pemerintahan Khofifah-Emil dalam mewujudkan visi Jatim Cerdas dan Sehat.
“Dalam memberikan layanan kesehatan, layanan pendidikan, dan layanan sosial pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, Muhammadiyah selalu hadir melalui amal usahanya untuk memberikan layanan sebaik-baiknya. Dan selama ini sinergi itu telah terjalin dengan sangat baik dengan Bu Khofifah,” tuturnya.
Turunkan Angka Kemiskinan
Kendati kinerja peningkatan IPM cukup memuaskan, dr Suko berharap ada upaya yang lebih serius dari pemerintah untuk penurunan angka kemiskinan di Jatim. Dia mengakui, penurunan angka kemiskinan sejatinya telah berhasil dilakukan oleh Khofifah-Emil melalui berbagai intervensi program. Namun, jumlah penduduk miskin yang mencapai 4,2 juta jiwa membutuhkan upaya yang lebih besar lagi.
“Usaha menurunkan angka kemiskinan telah dilakukan dengan baik. Tetapi tentu kita berharap kedepan akan semakin baik lagi di tangan Khofifah-Emil,” ujarnya.
Ke depan, dr Suko berharap komitmen mewujudkan Jatim Cerdas dan Sehat serta penguatan visi Jatim Sejahtera yang telah di-break down dalam rencana kerja pemerintah daerah dapat terealisasikan secara tepat. Hal tersebut akan membutuhkan dukungan kuat dari struktur birokrasi di bawah kendali kepala daerah serta sinergi dari seluruh elemen strategis di luar pemerintahan.
“Muhammadiyah memiliki sumber daya yang besar untuk mendukung pencapaian-pencapaian positif pembangunan manusia serta penurunan kemiskinan di Jatim. Dan seluruh sumber daya itu akan terus dimaksimalkan sebagai komitmen kerja bersama mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas,” ujar Sukadiono. (*)