
Din Syamsuddin Luruskan Hoax tentang Kharisma Bangsa; Tulisan Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015 Prof Dr M Din Syamsuddin meluruskan hoax yang beredar tentang sekolah Kharisma Bangsa, Selasa (14/2/2023).
Prof Din—sapaan akrabnya—menegaskan, “Kharisma Bangsa yang ikut menghimpun dana adalah dari sekolah resmi dan legal adanya.”
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu mengungkap, sekolah tersebut dikelola oleh Yayasan Indonesia dengan pengurus orang-orang Indonesia. “Maka tidak benar dan tidak etis jika ada pihak, termasuk kedutaan asing, yang menuduh mereka teroris,” ujarnya.
Menurut Prof Din, tuduhan itu termasuk sikap yang mengintervensi urusan dalam negeri Indonesia. “Maka kepada khalayak ramai, khususnya umat Islam, agar tidak mempedulikannya. Wallahu al-Musta’an,” tegas Ketua World Peace Forum (Forum Perdamaian Dunia) itu.
Seiring meluruskan hoax itu, Prof Din juga menyampaikan ucapan duka cita. “Kita semua di Indonesia berduka yang mendalam atas Gempa 7,8 Scala Richter yang menimpa Turkiye dan Syria, yang menimbulkan ribuan korban jiwa, sementara lebih dari 30 ribu, dan rumah-bangunan rusak,” ucap Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta, itu.
Dia lantas mengajak warga Indonesia untuk menunjukkan solidaritas kemanusiaan dan keagamaan dengan mengulurkan tangan kedermawanan. “Membantu meringankan penderitaan mereka dalam bentuk apapun melalui organisasi/lembaga sosial-kemanusiaan di Indonesia, salah satunya Kharisma Bangsa Peduli!” imbaunya.
Kabar Hoax
Prof Din mulanya mengetahui ada edaran pengumuman penting dari Türkiye Cumhuriyeti Büyükelçiliği (Kedutaan Besar Republik Turki). Dalam edaran itu menyayangkan ada orang-orang dan lembaga-lembaga tertentu yang berniat buruk. Yakni ingin menyalahgunakan niat baik warga negara dan bangsa Indonesia yang bergerak menyembuhkan luka warga Turkiye setelah bencana gempa.
Kemudian tertulis, “Di beberapa situs media sosial, telah ditemukan penggalangan donasi untuk bantuan gempa Turkiye yang dilakukan oleh sekolah yang bernama Kharisma Bangsa Peduli yang beroperasi di Indonesia. Sekolah ini memiliki hubungan dengan organisasi teroris FETO yang bertanggung jawab atas upaya kudeta di Turkiye pada bulan Juli tahun 2016.”
Oleh karena itu, dalam edaran itu juga disampaikan, donasi yang diberikan ke lembaga ini pasti tidak akan sampai ke Turkiye. “Kemungkinan besar, donasi yang dikumpulkan dengan itikad baik ini akan digunakan untuk tujuan organisasi teroris yang terkait dengan FETO,” lanjutnya. Bagian inilah yang ingin diluruskan Prof Din Syamsuddin. (*)
Discussion about this post