
Prof Abdul Mu’ti: Jangan Pilih Pemimpin yang 5 Et; Muhammad Iqbal Rahman; Kontributor PWMU.CO Kabupaten Mojokerto.
PWMU.CO – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu’ti MEd berpesan agar warga Muhammadiyah tidak memilih pemimpin yang berarakter 5 et.
Hal itu dia sampaikan saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-3 Muhammadiyah Kabupaten Mojokerto di Stikes Majapahit, Ahad (12/2/2023).
Di awal sambutannya, dia menyampaikan apresiasi dan selamat kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Mojokerto periode 2015-2022 karena dari perjuangannya, Muhammadiyah di Mojokerto bisa berkembang dengan baik dan luar biasa.
Dia juga berpesan, Musyda ini bukanlah forum yang hanya memilih pemimpin lima tahun yang akan datang. Namun momentum ini juga memiliki arti penting bagaimana kita harus memilih karakter pemimpin yang baik, benar, dan amanah.
“Jangan sampai Musyda ini hanya sebagai momentum untuk memilih pemimpin lima tahun yabg akan datang, tapi ini sebagai pondasi kuat kita dalam menentukan dan memilih pemimpin di periode selanjutnya,” ujar Abdul Mu’ti.
Menurutnya, Muhammadiyah tidak boleh bergantung pada sinten (siapa) dan pinten (berapa). Siapapun yang bakal terpilih maka harus bisa menjadi pemimpin yang baik. Juga harus memiliki jiwa yang ikhlas dalam memimpin.
Lima Et
“Tadi Mas Tamhid Masyhudi (Wakil Ketua PWM Jatim) menjelaskan 5 er karakter pemimpin yang baik. Namun saya juga harus melengkapi karakter pemimpin yang harus kita hindari juga, yakni 5 ET,” katanya.
Pertama, ruwet. Jangan pilih pemimpin yang mempersulit urusan dalam segala hal. Pemimpin itu harus memiliki kepekaan yang selalu memudahkan untuk di bawahnya.
Kedua, mbulet. “Jangan pilih pemimpin yang teledor. Pemimpin harus memiliki kedisiplinan yang baik. Terutama dari segi waktu,” ulasnya.
Ketiga, mumet (pusing). Pemimpin tidak boleh berkeluh kesah. Maka, kedewasaan dalam berpikir juga harus dilatih. “Jangan sedikit-sedikit nyerah, ketika ada undangan harus datang begitupun dengan kegiatan internal yang lainnya,” pesan dia.
Keempat, gremet (lambat). Pemimpin harus cekatan. Selain itu, katanya, “Pemimpin harus memiliki karakter yang murah senyum, ramah tamah, dan bisa memberikan kontribusi yang baik untuk umat.”
Kelima, bruwet (bahasa Kudus) atau burek (bahasa Jawa, pandangan kabur). Menurut Mu’ti, pemimpin harus mempunyai pandangan dan visi misi yang jelas. Harus visioner dan memiliki pemikiran yang luas.
”Bisa menjadi garda terdepan untuk membuat program kerja yang baik agar eksistensi Muhammadiyah Mojokerto semakin baik dan berkembang,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni