PWMU.CO– Salah paham dengan Kurikulum Merdeka diungkap Ketua PDM Kota Pasuruan Drs Abu Nasir MAg dalam workshop pendidikan yang diadakan SD Al Kautsar, Sabtu (11/2/2023).
Workshop dengan topik Implementasi Kurikulum Merdeka bersama Dr Widya Ayu Puspita MKes, widyaprada ahli madya Balai Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur.
Abu Nasir ketika membuka workshop mengatakan, ada yang kurang tepat dalam memahami dan mengimplementasikan kurikulum merdeka.
”Banyak orang yang salah paham dengan kurikulum merdeka ini,” katanya.
Menurut dia, ada yang memahami kurikulum merdeka itu berarti merdeka dari cara mengelola kelas, merdeka dari guru, merdeka dari proses pembelajaran, merdeka dari penegakan tata tertib dan disiplin, termasuk merdeka dari ekstra dan intra kurikuler.
”Guru ketika ditanya, kenapa pulangnya hari ini jam sekian, kenapa tidak ada ini, kenapa tidak ada itu, jawabannya: kan sudah merdeka, Pak. Karena kurikulumnya merdeka jadi enak-enak saja,” cerita Abu Nasir yang membuat suasana workshop pecah dengan riuh tawa peserta.
Abu Nasir mengatakan, kurikulum merupakan core dari sebuah pendidikan. Karena kurikulum mengarahkan pada tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Dia menambahkan, Kurikulum Merdeka merupakan breakdown dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Melalui kurikulum merdeka akan lebih memantapkan lagi tentang disiplin proses pembelajaran dilakukan melalui tiga karakter penting yaitu Project Based Learning (PBL).
Yaitu materi esensi yang ada, bagaimana guru mengeksplorasi kemampuan dan potensi dirinya, peserta didik dan lingkungannya untuk sebuah proses pembelajaran. Melalui Workshop IKM ini, kata dia, diharapkan pendidikan di Indonesia tidak lagi kaku.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Pasuruan Drs M. Baidowi MPdI mengatakan, workshop ini adalah acara yang bagus untuk guru TK.
Menurut dia, guru harus mampu menggali potensi muridnya dengan kurikulum merdeka. Jadi guru TK mesti out of the box.
”Guru yang paling gila itu guru TK. Gimana nggak gila ketika memberikan contoh harimau itu gimana ya guru TK itu mencontohkan jalannya harimau. Bahkan menirukan suaranya harimau itu,” ceritanya disambut gemuruh tawa peserta.
Workshop ini diikuti 110 kepala dan guru TK se-Pasuruan Raya. Workshop dimeriahkan tampilan murid SD Al Kautsar. Seperti Amirah Al Kiswah kelas 1D dan Afnan Alfaridzi Prasetyo kelas 2B.
Amira dan Afnan tunjukkan hafalan surat al-Alaq. Kemudian Afnan unjuk kebolehan menyanyi lagu Andaikan Aku Punya Sayap. Dia menyanyikan dengan suara lantang menghayati liriknya sementara jari jemarinya memainkan orgen. Sontak peserta bertepuk tangan meriah seperti menggetarkan aula.
Penulis Sumayyah, Bakhtiarin Editor Sugeng Purwanto