PWMU.CO– Bolehkah khotib minta diganti di tengah khotbah Jumat? Pertanyaan itu muncul dari peserta Pelatihan Kader Mubaligh Muda Muhammadiyah Sidoarjo.
Acara itu diadakan oleh Majelis Tabligh PDM Sidoarjo bekerja sama dengan Korp Mubaligh Muhammadiyah (KMM) dan Badan Koordinasi Masjid Muhammadiyah Sidoarjo (BKMMS). Acara berlangsung di Aula Kampus 1 Umsida, Sabtu (4/2/2023).
”Bolehkah khotib minta diganti di tengah khotbah Jumat karena deg-degan hampir pingsan di podium.” Pertanyaan itu tak pelak disambut tawa ramai peserta.
Hadi Sucipto yang memimpin sesi itu menjawab pertanyaan dengan qiyas seperti imam shalat batal karena kentut. Maka imam harus mundur lalu makmum di belakangnya menggantikan. Supaya shalat jamaah terus berlanjut.
”Takmir masjid harus mengantisipasi semua kejadian berkaitan dengan pelaksanaan ibadah. Karena itu upgrading dan pembinaan imam, khotib ini dilaksanakan,” ujarnya.
Soal khotib yang deg-degan hampir pingsan di podium lebih baik segera turun. Lalu makmum atau takmir harus tanggap dan merespon dengan cepat kondisi darurat itu dengan menggantikan. Sebab khotbah Jumat itu rukun shalat Jumat. Maka wajib ada. Tanpa dua khotbah hukumnya bukan shalat Jumat.
Cara kedua, kalau khotib deg-degan di atas mimbar ambil keputusan segera mengakhiri khotbah pertama lalu duduk. Setelah tenang, bangkit untuk khotbah kedua. Isinya cukup doa pendek. Kalau masih grogi saat turun mimbar, daripada salah memimpin shalat maka minta takmir masjid mengimami shalat Jumat.
Ada Praktik
Pelatihan mubaligh diikuti 70 peserta kader mubaligh utusan Majelis Tabligh PCM se-Sidoajo. Ketua Majelis Tabligh PDM Sidoarjo Ridwan Ma’ruf mengatakan, kegiatan mencetak kader mubaligh muda dan meningkatkan kualitas diri.
Pelatihan yang dibuka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo Imam Mahfudzi menyajikan empat materi: Fikih, Tahsin Qiroah, Retorika Dakwah, dan Silabus Dakwah.
Sesi fikih imam shalat dan khotib Jumat dipandu Dr Zainuddin Mz Lc MA alumnus Universitas Madinah yang pernah mengajar di Universitas Imam Ibnu Suud. Syarat dan rukun menjadi imam dan khotib disampaikan dengan dalilnya.
Tahsin Qiroah untuk memperbagus bacaan imam dan khotib menghadirkan Misbahul Munir dari Tajdied Center PWM Jatim. Dia memberikan contoh bacaan surat al-Fatihah yang benar sambil diikuti peserta.
Retorika dakwah disampaikan Dr Dhimam Abror yang peserta langsung praktik kultum. Sesi terakhir Silabus Dakwah, peserta dipandu supaya mengetahui dan menjawab situasi kekinian sesuai kebutuhan jamaah. Dipandu Hadi Sucipto.
Penulis Ridwan Manan Editor Sugeng Purwanto