Cara Mendeteksi dan Menangani Keterlambatan Bicara pada Anak; Liputan Izza El Mila, kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – Gugus PAUD Ahmad Yani Kedopok Kota Probolinggo menyelenggarakan seminar “Speech Delay dan Penanganannya” di Aula TK Aisyiyah IV Ahmad Yani, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (11/2/2023).
Seminar ini merupakan program gugus di bulan Februari 2023. Gugus Ahmad Yani dikomandani oleh TK Aisyiyah IV Ahmad Yani sebagai TK inti. Ada enam TK imbas yaitu TK Tunas Muda, PAUD Kenanga, RA/KB Rauhatul Hasaniyah,TK Pertiwi I, KB Aisyiyah IV, dan PAUD Delima.
Ketua Gugus Hariyani SPd, mengatakan gugus harus memiliki program untuk peningkatan mutu guru. “Usulan untuk menambah wawasan guru tentang anak berkebutuhan khusus bagus untuk dilaksanakan,” ujarnya saat rapat penyusunan program di bulan Januari lalu.
Sepekan sebelum pelaksanaan dibentuklah panitia pelaksana seminar agar berjalan dengan sukses. “Panitia ini yang akan bekerja untuk kelancaran acara. Silakan dipersiapkan segala sesuatunya,” pinta Hariyani.
Speech delay dan penanganannya dipilih setelah berkonsultasi dengan narasumber yaitu Aries Dirgayunita MPsi Psikolog. Fenomena keterlambatan bicara pada anak merupakan hal yang menarik untuk dibahas.
Peserta seminar adalah anggota gugus Ahmad Yani berjumlah 32 orang. Sembilan orang dari gugus lain di Kecamatan Kedopok. Sedangkan empat orang berasal dari SDIT Tahfidh Bintangku.
Kepala KB Aisyiyah Indrawati SPd memandu acara. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran surat at-Tahrim ayat 6 oleh Sucik Safroni dari TK Aisyiyah IV Ahmad Yani. Sambutan dari Pengawas TK Kecamatan Kedopok disampaikan oleh Dra Titik Christianingsih MPd.
“Ikuti seminar ini dengan seksama sebagai bekal guru dalam menangani peserta didik yang mengalami keterlambatan bicara, lalu praktikkan dalam pembelajaran di lembaga masing-masing. Jangan hanya menjadi pengetahuan saja,” harap Titik sapaan akrabnya.
Aries Dirgayunita memulai seminar dengan memberikan tantangan pada peserta.
“Ada kertas? Tolong dijawab pertanyaan saya di slide awal ini ya!,” pintanya.
“Apa yang Anda tahu tentang anak berkebutuhan khusus?”
“Apa yang Anda ketahui tentang speech delay?
“Pernahkah Anda menjumpai siswa atau anak didik yang mengalami speech delay? Apa yang harus Anda lakukan?” pancing bu Aries kepada peserta.
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIM) Probolinggo ini lalu menjelaskan tahap perkembangan bicara anak dari usia 0-8 tahun. Dia mendefinisikan speech delay (keterlamabatan bicara dan bahasa) adalah kondisi keterlambatan bicara dilihat dari waktu perkembangan yang seharusnya.
Cara Menangangi Speech Delay
Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang itu menerangkan, ciri-ciri speech delay dapat dilihat ketika anak pada saat perkembangannya sudah mampu berbicara namun anak tersebut belum mampu melakukannya.
Menurutnya, gejala speech delay pada anak antara lain: tidak mengoceh pada usia 15 bulan, tidak berbicara pada usia dua tahun, ketidakmampuan berbicara dalam kalimat pendek pada usia tiga tahun, kesulitan mengikuti petunjuk, pengucapan atau artikulasi buruk, dan kesulitan menyatukan kata-kata dalam sebuah kalimat.
Mahasiswa Program Doktoral Psikologi Universitas Airlangga kembali memaparkan bahwa penyebab speech delay bisa dideteksi pada dua aspek yaitu aspek klinis dan aspek pengasuhan.
“Berkomunikasi dengan anak itu harus diupayakan agar tercipta koneksi dengan anak. Berdoa sebelum melakukan hubungan suami istri, saat anak dalam kandungan, dan saat menggendong anak. Menggendong anak sambil menatap mata merupakan bonding terbaik,” urainya disambut tawa peserta.
Dia melanjutkan dengan mengurai faktor penyebab gangguan bahasa .”Bisa jadi ada gangguan pendengaran, gangguan perkembangan otak, minim komunikasi, gadget dan televisi, anak bilingual dan faktor keturunan,”katanya.
Aries menutup paparannya dengan memberikan solusi cara mengatasi anak speech delay. “Sering ajak bicara anak, membacakan cerita, tanggapi perkataan anak dan perbaiki, bantu anak memahami nama-nama benda, ajukan pertanyaan agar anak memilih dan batasi penggunaan gadget,” ungkapnya.
Guru TK/KB Kenanga Eki Nurvida Maulani merasakan manfaat dari acara ini. “Menyenangkan seminar ini. Semoga gugus Ahmad Yani semakin kompak dan bisa menggelar seminar lainnya dengan tema berbeda yang bermanfaat untuk kita semuanya,” katanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni