Dari Ponorogo ke Sine, Berdakwah dengan Sembako

Ustadz Daroini SAg (kiri) memberi sembako di Pengajian Ahad Kliwon PCM Sine (Istimewa/PWMU.CO)

Dari Ponorogo ke Sine, Berdakwah dengan Sembako; Liputan kontributor PWMU.CO Ngawi Suwarno.

PWMU.CO – Ustadz Daroini SAg mengupas konsep hidup manusia pada Kajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sine, Ngawi, Jawa Timur, Ahad (29/1/2023).

Ustadz nyentrik dari Kota Reog Ponorogo ini membeberkan, tugas manusia hidup di dunia hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Dia menuturkan, “Apapun yang kita lakukan haruslah berpedoman pada firman Allah dalam adz-Dzariyat ayat 56,” ujarnya.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepada-Ku.”

Saat semua sendi kehidupan yang dilalui manusia disandarkan ibadah kepada Allah, dia menekankan, tidak akan terjadi yang namanya kata terpaksa. “Dalam beribadah, kita harus mengedepankan sikap khauf dan raja’ yaitu takut dan berharap. Takut jika melakukan kesalahan dan berharap penuh kepada Allah agar segala doa dan harapan terkabul,” imbuhnya.

Daroini lantas mengingatkan, persyarikatan Muhammadiyah dalam gerakannya selalu berupaya membekali para kader untuk melek pendidikan. Pertama, tarbiyah jasmaniyah. “Kader Persyarikatan harus sehat jasmaninya. Oleh karenanya didirikanlah Amal Usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan,” terangnya.

Dia mencontohkan, Sine memiliki Klinik Aisyiyah yang masih berusia belia, belum genap dua tahun. “Ini sebagai ikhtiar untuk hidup sehat!” tambahnya.

Kedua, tarbiyah aqliyah. “Bekal selanjutnya adalah kemampuan menggunakan akal pikiran. Dari sini akan lahir pemikir-pemikir yang dapat menyiapkan nasib negeri tercinta ini pada masa yang akan datang,” ujarnya.

Bekal ketiga, pendidikan keimanan untuk menguatkan jiwa manusia atau tarbiyah uluhiyah. “Dengan penguatan jiwa dan akidah menjadikan manusia tidak rapuh menghadapi situasi dan kondisi yang terjadi. Keimanan dan keyakinan kuat pada diri manusia akan mampu mengendalikan gelora jiwa,” tuturnya.

Jamaah Pengajian Ahad Kliwon PCM Sine (Istimewa/PWMU.CO)

Manusia Kaya Hati

Selain melalui tiga jalur pendidikan di atas, Ketua Majlis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo ini berpesan agar menjadi manusia kaya hati. Daroini berkata, “Kaya hati sama halnya dengan kaya harta.”

“Allah akan mengambil sebagai rezeki kita, yang sesungguhnya itu milik orang lain, dengan berbagai cara. Misal, kita kedatangan pengemis. Saat kita menanggapinya dengan pikiran positif, memberi kepadanya sesuai kemampuan, itu akan menunjukkan strata kita sebagai orang yang kaya harta,” lanjutnya.

Kajian Ahad Pagi PCM Sine yang rutin digelar lapanan ini menunjukkan perkembangan luar biasa. Sebanyak 400 kursi dan kudapan yang disediakan tak mampu menampung jamaah yang hadir. Jamaah yang tidak mendapatkan tempat duduk harus rela bejubel di serambi gedung  berkapasitas 500an jamaah ini.

Usai kajian, Daroini memberi sembako kepada enam jamaah terpilih sebagai bukti pengamalan yang dia sampaikan. Selain sembako, dia juga memberi hadiah al-Quran kepada santri terpilih. (*)

Editor Muhammad Nurfatoni/SN

Exit mobile version