Aplikasi Evoting Musyda Muhammadiyah Kota Probolinggo Buatan Guru SMK Muhipro; Liputan Uswatun Chasanah, Kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah Kota Probolinggo akan dilaksanakan, Sabtu (18/2/2023). Untuk kali pertama, Musyda menggunakan sistem pemungutan suara elektronik (evoting) dengan menggandeng SMK Muhammadiyah 1 Probolinggo (Muhipro).
Guru Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Muhipro, Musdari STrKom yang membuat aplikasi ini merasa senang dipercaya Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) untuk membantu proses pemungutan suara ini ini.
Demikian juga Kepala SMK Muhipro Dra Tri Gusmienarti. Dia sangat senang panitia pemilihan (panlih)memberikan kesempatan untuk bekerja sama. Tri menjelaskan sebulan yang lalu, aplikasi ini sudah dipresentasikannya dan diujicobakan di hadapan 10 orang panitia merupakan dosen, serta sudah disimulasikan ke user (pengguna).
Menurut Sekretaris PDM Kota Probolinggo, Munaamul Azizid, alasan menggunakan aplikasi ini karena Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah juga menggunakan evoting. “Senapas dengangerakan Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan modern, dengan memanfaatkan teknologi ada kemudahan dan keunggulannya,” ujarnya, Kamsi (16/2/2023).
Kelebihan Aplikasi
Menurut Ari, sapaan akrab Musdari, aplikasi yang digunakan ini memiliki kelebihan antara lain: sistem voting-nya cepat dan akurat karena menggunakan password yang sudah ditentukan. Juga berbasis webb sehingga bisa menggunakan HP atau laptop. Selain itu mudah digunakan oleh orang awam. Jadi siapa pun bisa menggunakan.
Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk pemilihan Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), RT (Rukun Tetangga), RW (Rukun Warga), atau pemilihan-pemilihan yang lain. Kekurangannya hanya terletak pada koneksi internet jika putus/sinyal tidak mendukung atau listrik padam.
“Saat memilih nanti, caranya sangat mudah yaitu tinggal klik foto atau klik nama calon yang dipilih,” ujar Lulusan D4 Politeknik Negeri Malang ini. Dibandingkan dengan pemilihan secara manual yang membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang lebih besar, maka dengan evoting membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan biaya lebih murah.
Pria yang menguasai 70 aplikasi—selain aplikasi evoting ini juga punya keahlian di bidang mikro-tik dan Android—ini berharap aplikasinya bisa dikembangkan.
Munaamul Azizid menjelaskan, meskipun sebagian besar panitia dan calon pimpinan yang akan dipilih setuju dengan rencana ini, namun ada sebagian Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang menghendaki evoting dan sebagian lagi manual voting. Untuk mengantisipasi hal ini, panlih siap dengan dua opsi yang akan ditawarkan sebelum pemungutan suara, apakah evoting dan manual voting.
Adapun mekanisme pemilihan (sebelum dilakukan pemungutan suara), yaitu: pengambilan sumpah panlih, pembacaan tata tertib, penetapan calon anggota, penunjukan saksi, pemungutan suara, dan perhitungan suara
Azizid berharap Musyda berjalan dengan tertib, aman, dan bermartabat, serta menghasilakn program dan pemimpin yang bisa memajukan Muhammadiyah ke depan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni