Dalang Cilik SD Mutu Kagumi Balongpanggang Tampil di Musycab IPM, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Liza Rahmawati
PWMU.CO – Suara gamelan Jawa mengalun merdu mengiringi kegiatan Musyawarah Cabang (Musycab) XVIII PC IPM di Pendopo Kecamatan Balongpanggang, Sabtu (11/2/23).
Adalah Ki Dalang Cilik dari siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 Balongpanggang Gresik, Jawa Timur Restu Arsya Putra Xena (SD Mutu Kagumi) yang memainkan wayang kulit tersebut.
Tangannya lincah menyesuaikan dengan suaranya dalam menceritakan percakapan antara Semar dan Bagong dalam bahasa Jawa.
Mengambil judul Semar Mbangun Kahyangan Ki dalang menceritakan usaha tak kenal menyerah yang dilakukan Semar. Bagong yang melihat usaha Semar bertanya, apakah niat Semar membangun kahyangan untuk menyaingi kahyangan Suralaya tempatnya para dewa?
Semar memberikan jawaban yang dibangun adalah adab dan budi pekerti poro kawulo atau masyarakatnya. Dialog tersebut diselingi dengan suluk ciri khas dalang.
Di sela sela memainkan wayang, terdengar lantunan merdu tembang caping gunung dan Sri Huning dari Suyanti ibunya Ki dalang Xena.
Sri Huning menceritakan salah satu pahlawan putri anak dari kerajaan Tuban yang membela Negara. Sedangkan makna dari tembang Caping Gunung adalah menggambarkan warga desa yang ikut berjuang tapi sekarang terlupakan begitu saja.
Pekerja Seni
Berangkat dari keluarga pekerja seni, Xena mengaku tidaklah sulit baginya mendalang. Sang ayah Anang Purwanto adalah pranoto adicoro atau MC bahasa Jawa sedangkan bundanya merupakan sinden.
Mengaku hanya berlatih selama 5 hari, Xena tampil memukau di hadapan penonton. Caranya memerankan adegan perang sangat baik menunjukkan dia memang menguasai ilmu dalang dengan baik
Ketua PC IPM Balongpanggang periode 2020-2023 Muhammad Iqbal Alamsyah mengatakan seperti melihat pertunjukan wayang sebenarnya. Alam, sapaan akrabnya, menyampaikan terima kasih kepada SD Mutu Kagumi yang ikut berpartisipasi dalam memeriahkan musycab IPM yang ke XVIII ini.
Secara terpisah Anang Purwanto juga mengucapkan terima kasih kepada sekolah karena telah memfasilitasi dan mendukung anaknya mengembangkan bakat.
“Ada sebagian orang yang mencibir profesi kami. Menjadikan bahan olokan sehingga menimbulkan perasaan insecure pada Xena. Tapi di SD Mutu Kagumi ini anak saya malah diberi kesempatan seluas-luasnya agar dia mampu menunjukkan minat dan talentanya,” ujarnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.