Muhammadiyah Kota Batu Gelar Musyda Ramah Lingkungan dengan Evoting; Liputan Isna Hidayati, Kontributor PWMU.CO Kota Batu.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Batu akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-5, di Hotel Kusuma Agrowisata, Sabtu (18/02/2023).
Penggunaan teknologi digital pada Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim menjadi inspirasi bagi Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Batu.
Menggandeng tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) panitia pemilihan (panlih) menggunakan sistem pemungutan suara secara elektronik alias evoting dalam proses pemilihan. Evoting (electronic voting system) adalah produk digitalisasi yang memanfaatkan perangkat elektronik yang mengolah informasi digital untuk membuat surat suara, memberikan suara, mengirim hasil, dan menayangkan perolehan suara.
Anggota Panlih Herry Permana menyampaikan, secara teknis persiapan hingga Jumat (17/2/2023) ini sudah 90 persen. Menggunkana sistem e-voting dalam proses pemilihan berharap berlangsung lebih cepat, tepat, murah, mudah dalam pelaksanaan dan mudah dalam perhitungan.
“Menggunakan sistem evoting dalam pemilihan nanti selain mempermudah proses perhitungan, cepat dalam pelaksanaan, ini bagian dari Musyda yang ramah lingkungan. Meminimalisasi sampah kertas ini juga menekan biaya penyelenggaraan,” terangnya, Jumat (17/2/2023).
Lebih lanjut pria yang juga anggota tim Fastco Production juga menjelaskan proses pemilihan nanti para pemilik suara cukup menggunakan ID card ber-barcode yang sudah disiapkan oleh panlih.
“Evoting sudah menjadi sistem yang saling terintregrasi antara registrasi, penjaringan dan proses pemilihan, maka peserta cukup menekan button pilihan di layar pada saat pemilihan,” tuturnya.
Sekretaris PDM Kota Batu Tsalis Rifa’i berharap selain lebih efisien, akurat, dan terjaga kerahasiaannya,sistem evoting bisa menjadi model pemilihan organisasi otonom yang akan melaksanakan Musyda dalam waktu dekat.
“Sistem evoting akan mempermudah pelaksanaan dengan risiko kesalahan sangat kecil seperti pada Muktamar kemarin, bahkan zero error dengan validitas 100 persen akurat. Untuk itu jika memungkinkan inovasi sistem pemilihan ini bisa jadi pilihan model untuk organisasi otonom yang akan melaksanakan Musyda,” terangnya (*)
Editor Mohammad Nurfatoni