PWMU.CO – Setelah resmi dideklarasikan beberapa waktu lalu dengan dukungan dari berbagai pihak, Gerakan Pelajar Shubuh Berjamaah (GPSB) yang diinisiasi oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (SMAM-X) terus mengeliat hingga pinggiran Kota Surabaya.
Untuk kali ke-5, Ahad (2/4) lalu, Masjid Genteng, Surabaya menjadi pilihan PR IPM SMAM-X untuk menggelar GPSB. Karena, jumlah jama’ah shubuh di masjid tersebut tidak cukup banyak.
(Baca: Masa Keemasan Islam Jadi Spirit Deklarasi Gerakan Pelajar Shubuh Berjamaah)
Ketua Takmir Masjid Pendi mengaku senang dan terharu melihat antusiasme para pelajar memenuhi shaf. Karena shalat shubuh yang biasanya hanya kurang dari 1 shaf, akan tetapi kali ini penuh dengan para pelajar Muhammadiyah Kota Surabaya.
”Saya sungguh merasa senang. Sebab, baru pertama kali ini saya melihat banyak pelajar yang mendatangi masjid sebelum adzan shubuh dikumandangkan dan berjamaah shalat di masjid ini. Semoga para pelajar ini bisa istiqomah dengan spirit yang tinggi saat sholat shubuh. Sehingga bisa mempelopori keluarganya,” ujarnya.
Kali ini, jumlah pelajar yang mengikuti GPSB di masjid berwarna dasar hijau dekat pasar itu semakin banyak. Karena para pelajar reguler pun mengikuti GPSB kali ini. Bahkan, para pelajar SMP dan SMA sudah memenuhi Masjid Genteng sebelum adzan shalat shubuh.
(Baca juga: Bila Gerakan Shalat Subuh Berjamaah Menular pada Pelajar Muhammadiyah dan IPM SMAM 10 Surabaya Lakukan Gerakan Puasa Senin-Kamis setelah Pelajar Shalat Subuh Berjamaah)
”Saya senang mengikuti GPSB ini. Selain dipenuhi pelajar, di acara ini saya bisa bersilaturrahmi dengan pelajar lainnya. Saya juga bisa mengajak keluarga dirumah,” kata Rere, salah satu siswa SMP yang mengikuti GPSB.
Di saat yang sama, Kepala SMAM-X Ir Sudarusman mengatakan, kegiatan yang dirintis oleh PR IPM SMAM-X ini sangat membantu orangtua dalam mendidik anaknya. Karena shalat shubuh berjamaah di masjid ini bisa mendidik siswa untuk melakukan aktivitas di awal waktu. ”Ini gerakan yang sangat dibutuhkan oleh siswa dan orangtua pada zaman digital seperti saat ini. Semoga anak-anak bisa istiqomah,” tandasnya. (azmi izuddin/aan)