Pesan-Pesan Penting sang Kiai Menyongsong Ramadhan; Liputan Mohamad Su’ud, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Pesan-pesan penting menyongsong Ramadhan disampaikan oleh KH Abdul Aziz MAg dalam pengajian rutin yang dilaksanakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Mojorejo, Kecamatan, Kabupaten lamongan, Jawa Timur, Kamis (16/2/2023).
Di awal materinya Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Modo periode 2010-2015 ini mengajak kepada puluhan jamaah yang hadir agar memperbanyak doa di bulan Rajab, Syaban, dengan doa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw.
Lalu Aziz membacakan doa ini dengan lantang
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan.”
“Mari kita amalkan doa ini siang malam baik kondisi berdiri, berjalan, santai, sambil bekerja, agar kita mendapatkan rahmat dan berkah-Nya,” ajak Aziz.
Jangan Lupa Bayar Utang Puasa
Dia juga mengingatkan jamaah agara tidak lupa melunasi utang puasa bagi yang Ramadhan tahun lalu punya utang. “Segera dilunasi. Jangan mengabaikan, mumpung sehat,” tegas pria asal desa Medalem, Kecamatan Modo ini.
Aziz juga mengajak kepada jamaah Muhammadiyah menyongsong Ramadhan dengan penuh syukur dan senang. Menurutnya, jangan sampai kita mengabaikan bulan Rajab dan Sya’ban. “Ini bulan persiapan dan training menghadapi Ramadhan yang kita tunggu-tunggu,” tandasnya.
Di bagian inti materi, Aziz memaparkan tiga hal menuju shalat berkualitas.
Pertama, perhatikan waktu shalat. Menurut Aziz, salah satu faktor menjadikan shalat berkualitas adalah selalu memperhatikan waktu-waktu shalat.
“Kita semua memiliki jam di HP yang selalu kita bawa. Jangan datang ke masjid saat adzan, apalagi ikamah. Tapi siapkan diri dan bersihkan diri 10 menit sebelum waktu sholat. Ini sebagai tanda kesungguhan menghadap Allah,” urainya.
Aziz menekankan, datang sebelum adzan dikumandangkan sebagai wujud hati, perasaan, dan pikiran sudah tumakninah. “Ini memudahkan proses khusuk dalam shalat,” tandasnya.
Kedua, sambung Aziz, resapi dan pahami setiap gerakan shalat. Menurut dia, shalat bukan sekadar perpindahan dari gerakan satu ke gerakan yang lain, namun harus dipahami maknanya.
“Gerakan shalat harus tumakninah, jangan tergesa-gesa, agar merasakan nikmat-Nya berkomunikasi dengan Allah,” urainya. Aziz bahkan mengatakan bahwa tukmaninah dalam shalat bagian dari membangun etika dan sopan santun terhadap Allah.
Ketiga, yakinlah dengan shalat semua beban hidup akan terurai. Aziz membeberkan shalat salah satu media utama untuk curhat. “Sebesar-besar persoalan yang kita hadapi, pasti selesai kalau Allah campur tangan,” tandasnya.
Aziz menekankan, agar pelaku shalat membawa harapan besar penuh optimis di hadapan Allah. “Jangan sampai menuju shalat dengan cek kosong,” tutur Aziz.
Para jamaah mendengarkan dengan seksama dan keluar Mushala As-Shoobirin dengan penuh kegembiraan.(*)
Editor Mohammad Nurfatoni