Dr Indardi, Suami Ketua Umum PP Aisyiyah Wafat. Liputan Kontributor PWMU.CO Nely Izzatul
PWMU.CO – Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’uun. Kabar duka menyelimuti keluarga Persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah. Dr Ir H Indardi MSi, suami dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah, Dr apt Salmah Orbayinah MKes wafat, Sabtu (18/2/2023)
Kabar itu tersebar di grup WhatsApp. “Inna lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun. Telah meninggal dunia baru saja kurang lebih jam 6.44 WIB, Bapak Indardi (Suami Bu Salmah Orbayyinah Ketua Umum Aisyiyah) di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Semoga husnul khatimah. Amin yaa rabbal ‘alamin.”
Indardi merupakan dosen Program Studi (Prodi) Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Anggota MPM PP Muhammadiyah Periode 2010-2015. Dia dikabarkan meninggal dunia karena riwayat penyakit jantung.
Rumah duka yang berlokasi di Perum Sedayu Permai A3/42 Jalan Wates KM 10 Yogyakarta nampak ramai para pentakziah. Mulai dari pimpinan Muhammadiyah, Aisyiyah, dosen, maupun para mahasiswa.
Kesaksian Kolega Kampus
Ditemui di rumah duka, Ketua Prodi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zuhud Rozaki SP MApp Sc PhD, mengaku sangat kehilangan atas kepergian Dr Indardi.
“Saya atas nama pribadi maupun Prodi sangat kehilangan atas wafatnya Pak Indardi. Beliau adalah sosok dosen senior di Prodi kami, yang memiliki kepakaran dalam ilmu komunikasi pertanian. Beliau juga sangat konsen dan mempunyai passion sangat tinggi, baik di persyarikatan maupun di tri dharma perguruan tinggi,” katanya.
Zuhud Rozaki menceritakan, menurut penjelasan keluarga, Indardi mempunyai riwayat penyakit jantung. Dia dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping sejak Selasa, (14/2/2023).
“Tadi pagi dikabarkan sudah sehat. Awalnya beliau dirawat di ICU, sudah membaik dan pindah ke bangsal. Bahkan menurut penuturan putri beliau, shubuh tadi sholat berjamaah, dan sudah siap-siap mau pulang ke rumah. Namun qodarullah ada kabar beliau wafat, sehingga kami merasa sangat kehilangan,” tuturnya.
Menurut pengakuan Zuhud Rozaki, Indardi sosok yang sangat intens membimbing mahasiswa. Terbukti hari ini mahasiswa beliau banyak yang melawat karena merasa memiliki dan merasa kehilangan.
“Konten beliau dalam mengajar juga bagus dan selalu perhatian dengan mahasiswa. Jika ada mahasiswa yang tidak masuk, maka beliau selalu tanyakan. Beliau juga sangat royal terhadap mahasiswa, intens dan konsen dalam membimbing. Sehingga banyak mahasiswa bimbingan beliau yang lulus tepat waktu,” ucapnya.
Banyak Terbitkan Karya Ilmiah
Zuhud Rozaki menuturkan, dalam hal penelitian, Indardi juga telah banyak menelurkan karya ilmiah di jurnal-jurnal bereputasi.
“Terbukti kepakaran beliau dengan meneliti tentang urban farming, pertanian di daerah Merapi dan lain-lain. Ini membuktikan bahwa beliau totalitas dan konsen. Dalam bidang pengabdian, beliau juga sangat banyak melakukan kegiatan baik di pertanian maupun di lembaga,” jelasnya.
Saat ditanya, apakah Indardi pernah mengeluh tentang sakitnya kepada para kolega di Kampus, Zuhud Rozaki mengaku tidak pernah mendengar keluhan tersebut.
“Beliau itu tipe pendiam, tidak pernah menceritakan kalau sakit. Mungkin hanya kepada orang-orang tertentu. Tapi di Prodi dan Fakultas beliau terkenal sangat aktif. Ketika diminta untuk mengerjakan sesuatu pasti sangat baik dan bagus. Sekali lagi kami merasa sangat kehilangan,” ujarnya.
Dr Ir H Indardi MSi Kelahiran Klaten 13 Oktober 1965. Ia menempuh studi S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta lulus Tahun 1992, menempuh program magister atau S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB) lulus Tahun 2002, dan S3 di Universitas Padjadjaran Bandung lulus Tahun 2011.
Ia wafat di usia 57 Tahun. Indardi meninggalkan seorang istri yakni Dr Apr Salmah Orbayinah MKes dan seorang putri bernama Sarah Disa Khoirunnisa. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni