Jenazah Dr Indardi Diberangkatkan dari Rumah Duka Menuju Kauman; Liputan Kontributor PWMU.CO Nely Izzatul
PWMU.CO – Jenazah Dr Ir H Indardi MSi—suami Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah—diberangkatkan dari rumah duka di Sedayu menuju Kauman Yogyakarta, Sabtu (18/2/2023).
Pukul 12.49 WIB, mobil jenazah dari Taman Makam Husnul Khatimah Kulonprogo tiba di rumah duka Perum Sedayu Permai A3/42 Jalan Wates KM 10 Yogyakarta. Tepat Pukul 12.55 WIB dilaksanakan prosesi pelepasan.
Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof Dr Nano Prawoto SE MSi melepas kepergian jenazah menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Setelah dari Masjid Gedhe Kauman, bakda Ashar, jenazah akan dikuburkan di Makam Husnul Khotimah, Temon, Kulonprogo.
Dalam sambutannya, Prof Nono mengatakan, UMY sangat kehilangan sosok Dr Indardi.
“Innaalillahi wa innaa ilaihi rajiun, Innaalillahi wa innaa ilaihi rajiun, Innaalillahi wa innaa ilaihi rajiun. Sekitar pukul 06.44 WIB tadi pagi kita mendengar kabar, bahwa saudara kita, teman kita, tetangga kita dan pegawai kita meninggal dunia. Bapak Dr Indardi, Suami dari Ibu Dr Salmah Orbayinah,” katanya.
Sosok Teladan dan Panutan
Prof Nono mengaku mewakili pimpinan UMY, UAD, Unisa Yogyakarta maupun PTMA lain mengucapkan belasungkawa yang sangat dalam atas wafatnya suami Ketua Umum PP Aisyiyah ini.
“Betul kami sangat kaget dapat kabar bahwa Pak Indardi dipanggil oleh Allah SWT. Beliau adalah sosok yang luar biasa. Humble, penuh dedikasi, humoris, setia kawan dan seterusnya. Beliau tercatat sebagai pegawai UMY sejak 1992 dan sama-sama berjuang dengan kami,” ucapnya.
Selain itu, Prof Nono juga memberikan kesaksian bahwa Dr Indardi merupakan teladan dan panutan bagi kolega di UMY.
“Ya Allah ya Tuhan kami, beliau betul-betul seorang teladan di Prodi Agribisnis. Beliau menjadi panutan temannya, juga keluarga. Beliau amat sangat baik. Beliau itu sebenarnya pendiam, tapi kalau sudah akrab dengan seseorang akan sangat akrab dan humoris,” katanya.
Atas nama Pimpinan UMY, Prof Nono juga memohon maaf jika selama ini pihak kampus dalam melayani Dr Indardi ada kekurangan.
“Kami mohon maaf jika selama ini dalam melayani Pak Indardi ada kekurangan. Semoga beliau dimasukkan surganya Allah. Sekali lagi kami sangat kehilangan, semoga semua dosa beliau diampuni, dan amalnya diterima oleh Allah, semoga ketika dipanggil Allah sebagai husnul khatimah,” pungkasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni