Takdir Unik di Lumajang: Dokter Pimpin Muhammadiyah, Bidan Ketua Aisyiyah; Liputan Kuswantoro
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah dan Aisyiyah Lumajang yang berlangsung di Gedung KH Abdi Manaf SMK Muhammadiyah Lumajang, Ahad (19/2/2023) menghasilkan ketua unik.
Dokter Halimi Maksum MMRS terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) 2022-2027. Sedangkan bidan Aini Mardiana sebagai Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) 2022-2027.
Halimi Maksum mengungkapkan dirinya terpilih sebagai ketua adalah sesuatu yang tidak disangka-sangka sebelumnya. “Saya selaku pribadi bersedia mencalonkan diri karena belum selesai (sebagai Wakil Ketua) dalam membantu bidang pelayanan kesehatan di PDM Lumajang,” ujarnya.
Tetapi, kata dia, mungkin ini sudah takdir dan amanah dari Allah. Hampir semua musyawirin memilihnya padahal dia sudah berusaha menawrakan jabatan itu kepada anggota PDM terpilih lainnya untuk mengemban amanah ini.
“Tetapi beliau-beliau tetap bersikukuh bahwasanya amanah Musyda ini harus saya jalani walaupun itu berat dan banyak tantangan. Maka dengan mengucap bismillah, insyaallah bersama dengan 12 lainnya secara kolektif dan kolegial (kami akan bekerja) untuk Muhammadiyah Lumajang yang berkemajuan,” katanya.
Bidan Ketua PDA
Hal senada disampaikan Aini Mardiana. “Ini sudah takdir Allah. Saya seorang bidan tidak menyangka akan terpilih.Sedangkan di Muhammadiyah dr Halimi,” ujarnya.
Dia mengaku sebenrnya berusaha menolak sebagai ketua. “Karena keterbatasan saya yang sudah tua dan tidak sehat, suami juga sakit. Tetapi desakan dari ke-8 orang yang terpilih itu mendukung semua. Ditambah dengan dukungan dari Bu Candra (Siti Dalilah Candrawati, Wakil Ketua PWA Jatim). Bismillah semangat untuk mengemban amanah ini,” katanya.
Aini Mardiana mengatakan, tantangan ke depan isu-isu strategis itu banyak di bidang kesehatan. “Jadi kita harus ikut berperan aktif seperti menurunkan stunting, menurunkan AKI dan AKB. Dan saat ini IPM (indek pembangunan mansuia) di Lumajang juga masih rendah. Ini butuh peran Muhammadiyah dan Aisyiyah,” terangnya.
“Insyaallah dengan mengedepankan bidang kesehatan, kita, selain untuk dakwah Islam yang berkemajuan dan rahmatal lil alamin, tidak lupa kita harus menjunjung tinggi peran agama Allah sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tambahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni