PWMU.CO– Membangun keluarga sakinah jadi topik Ngaji Reboan oleh Dr Mahsun Djayadi di Masjid al-Huda Simohilir Blok 6K/16A Surabaya, Rabu (22/2/2023).
Mahsun Djayadi membuka diskusi dengan surat ar-Rum ayat 21.
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Di antara tanda-tanda kekuasaanNya Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
Membangun keluarga sakinah, menurut dia, butuh proses dan perjuangan. Dalam surah ar-Rum ayat 21 menggunakan redaksi litaskunu ilaiha artinya Allah menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tentram terhadap yang lain.
”Dalam gramatikal Bahasa Arab, litaskunu pada ayat tersebut memiliki makna yang bersifat proyektif akan datang alias berproses, sedang dan akan terjadi. Ini terlihat dari tata bahasa yang digunakan: supaya tentram,” jelasnya.
Kata ” supaya tentram” berarti belum terjadi. Karena itu butuh proses dan perjuangan untuk mewujudkan keluarga sakinah.
Peran Utama Wanita
Menurut Mahsun, wanita muslimah mempunyai tugas dan peran utama dalam membangun keluarga sakinah mawaddah warahma.
Peran utama wanita muslimah dalam mewujudkan keluarga sakinah, pertama, peran sebagai istri. Allah swt berfirman dalam surat an-Nisa ayat 34:
فَالصَّالِحَات ُ قَانِتَات ٌ حَافِظَات ٌ لِلْغَيْب ِ بِمَا حَفِظ َ الله
Wanita saleh ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allah telah memelihara mereka.
Kedua, peran sebagai ibu. Sebagai manajer rumah tangga, menjadi guru untuk anak-anaknya, memasak, dan pengatur keuangan.
Penulis Jahja Sholahuddin Editor Sugeng Purwanto