Di Balik Liputan Musyda Muhammadiyah-Aisyiyah Gresik yang sat-set-wat-wet

Tiga kontributor PWMU.CO dari Gresik sedang melakukan liputan Musyda Ke-11 Muhammadiyah Aisyiyah Gresik. Dari kanan: Musyrifah, Eli Syarifah, dan Estu Rahayu. (Istimewa/PWMU.CO)

Di Balik Liputan Musyda Muhammadiyah-Aisyiyah Gresik yang sat-set-wat-wet, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah, Eli Syarifah, dan Estu Rahayu

PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Gresik telah usai, Ahad (19/2/23). Di balik suksesnya acara, ada kontributor PWMU.CO yang ikut serta meliput sampai berita rangkaian kegiatan itu viral.

Kontributor Gresik untuk PWMU.CO (Kongresmu) telah sigap merancang liputan khusus. Pertemuan awal bernuansa serius tapi santai di Rumah Makan Ayam Pangling di Gresik Kota Baru (GKB) menjadi titik awal tim Kongresmu merespon panggilan jihad digital persyarikatan. Sebelas orang dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) itu berdiskusi pembagian tugas liputan.

Bukan hanya pada acara puncak Musyda, rangkaian pernak-pernik agenda sejak pra-Musyda pun tak lepas dari jepretan dan liputan Kongresmu. Mulai dari semarak pra-Musyda berupa pengajian, lomba-lomba, maupun perkemahan Hizbul Wathan (HW).

Berita rangkaian agenda pra-Musyda hingga puncak hari-H yang bersambung tiap Ahad bermunculan di portal berita online PWMU.CO. Tim bergantian meliput sesuai jam kosong mengajar di sekolah masing-masing. Di balik setiap berita yang tersaji, banyak perjuangan menarik.

Tim Kongresmu sedang melakukan liputan Musyda Muhammadiyah Gresik di GDM. Dari kanan: Musyrifah, Ain Nurwindasari, Sayyidah Nuriyah. (Istimewa/PWMU.CO)

Pecah Kekakuan Jemari

Eli Syarifah SPdI, salah satu kontributor, merasa beruntung menjadi bagian tim peliput Musyda ini. “Saya belajar bagaimana liputan dengan cepat, tepat, dan akurat. Memecah kekakuan jari-jari setelah tiga bulan cuti,” ujarnya.

Eli juga bersyukur bisa bertemu kontributor-kontributor dengan jam terbang tinggi sebagai tim liputan khusus. “Saya mengamati cara kerja mereka, meniru, dan mengaplikasikannya saat itu juga. Istilahnya learning by doing,” imbuh ibu empat anak itu.

Saat hari kedua liputan, yakni pada Pengajian Akbar, Eli semangat meliput sambil menggendong bayinya. Eli sangat produktif menulis berita dan memotret. Tak merasa terbebani, justru menurutnya ini jadi pengalaman indah.

“Seandainya tidak rewel, saya juga mau ikut yang liputan Aisyiyah,” ujarnya yang siang itu terpaksa pulang lebih dulu sambil menenangkan anaknya. “Ya Allah rasanya pingin lari ke situ dan bikin liputan sat set sat set,” tambahnya sebab tidak ada yang menjaga sang bayi yang berumur tiga bulan (12/2/2023).

Saat meliput seminar semarak Musyda Aisyiyah di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), hasil liputannya dan dua tim Kongresmu lainnya, Musyrifah dan Ain Nurwindasari, sukses terbit dalam hitungan menit usai acara selesai. Alhasil, sang editor Mohammad Nurfatoni menyebut tim ini C4 alias cak-cek-cak-cek (cepat).

Eli Syarifah sedang memfoto sebagai bahan berita sambil momong bayi (Ahmad Faizin Karimi/PWMU.CO)

Gigih Berburu Data

Kontributor PWMU.CO terkenal gigih mendesak Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) mengungkap nama-nama Calon Sementara Anggota PDM. Sang komandan tim Ichwan Arif SS MHum tak kenal lelah mengejar data yang ditunggu-tunggu Warga Muhammadiyah Gresik ini kepada Ketua Panlih Musyda Muhammadiyah Muhammad Harun SE MPd.

Hal ini diakui istri Muhammad Harun, yaitu Ir Siti Faizah. Di hari pertama Musyda Aisyiyah, dia menceritakan sang suami yang tak kalah gigih menjaga kerahasiaan nama-nama itu.

Kegigihan juga tampak pada Ain Nurwindasari SThI MRIKH. Meski sedang sakit, dia menyempatkan liputan di hari-H puncak Musyda.

Selain itu, ketika liputan di perkemahan HW, Waviq Amiqoh MPd sebagai satu-satunya kontributor yang bisa liputan di pagi-siang, merasa sangat terbantu dengan sambutan ramah panitia.

“Aku memperkenalkan diri ke seluruh orang yang pakai kaos panitia. ‘Perkenalkan, saya Waviq, kontributor PWMU.CO. Mohon izin untuk meliput kegiatan ini nggih’. Ada lebih dari 10 orang kali ya aku bilang gitu,” kenangnya sambil tertawa.

“Sampai diteleponkan ke ketua pelaksananya untuk difasilitasi, bebas tanya apa saja. Jadi aku bisa wawancara ke semua juri,” imbuhnya yang terbantu dengan keterbukaan Ketua Pelaksana Mukromin Lathif dan Koordinator Pengenal Raden Syahid.

Meski baru pertama meliput kegiatan di luar sekolah, Waviq merasa terkesan dengan pengalaman berharga itu. “Jujur, aku ketagihan menulis berita on the spot gitu!” ujarnya.

Pengalaman menarik pun dialami kontributor asal SDMM. Ria Pusvita Sari MPd, Muhammad Ilham Yahya SPd, dan Zaki Abdul Wahid SPd sempat kena usir panitia yang tidak mengetahui peran mereka sebagai kontributor PWMU.CO. Usai Waviq pulang, gantian mereka bertiga yang liputan lomba-lomba di perkemahan HW siang itu.

Sayang, panitia tidak memperkenankan mereka wawancara dengan beberapa peserta yang mereka datangi secara acak karena khawatir memberi arahan di tengah lomba berlangsung. Dengan kegigihan mereka, tetap lahir beberapa berita tentang lomba-lomba yang menarik.

Ichwan Arif dan Sayyidah Nuriyah meliput dan mengedit berita Musyda Gresik (Ian Ianah/PWMU.CO)

Cak-cek

Undangan dari Panlih menunjukkan press release digelar Jumat pukul 13.30 WIB di GDM lantai 3 Bungah. Fatoni pun mengutus Ichwan Arif dan Musyrifah ke sana karena dekat dengan domisili mereka. Ternyata, yang dimaksud ialah GDM lantai 3 Gresik. Estu yang sedang rebahan di rumah sepulang kerja itu pun mendapat panggilan dadakan untuk liputan. Dia langsung meluncur.

Di antara yang hadir, Estu perempuan sendiri. Di depannya ada Ketua Panlih dan jajaran Ketua PDM. Di sisinya sudah hadir beberapa wartawan. “Monggo Mbak Estu. Ini press releasenya,” ujar Harun, Ketua Panlih sambil menyodorkan empat lembar kertas berisi pernyataan Panlih, 54 nama calon tetap, dan beberapa grafik data.

Estu langsung memotret lembaran itu dan mengirim ke redaktur. Dia lantas memotret suasana di sana. Wartawan lain mengikuti jejaknya. Tak lama, mereka yang hadir di ruangan itu menerima berita PWMU.CO. Mereka terkejut dengan kecepatan tim PWMU.CO mengolah beritanya.

Kerja Sama Multiperan

Multiperan jadi hal biasa bagi kontributor PWMU.CO. Musyrifah SAg misalnya. Kontributor asal MIM 2 Karangrejo (Mimdaka) ini berpindah-pindah di berbagai ruangan karena melakoni tiga peran sekaligus: sebagai panitia, guru penjaga stand, dan kontributor.

Wajah ceria Musyrifah tetap tampak meski dia harus mondar-mandir dari ruang sidang, stand sekolah, dan juga ruangan laboratorium komputer SMK Muhammadiyah 1 Bungah yang khusus panitia sediakan untuk tim PWMU.CO berkoordinasi maupun menyusun naskah berita.

Kegigihan Musyrifah terbayarkan saat beritanya ‘Daftar Lengkap para Juara Lomba Perkemahan Besar Pandu Pengenal dan Penghela HW Gresik’ viral, yakni mencapai 64,4 ribu kali dibaca. “Terviral sepanjang menulis berita, meski sampai lari-lari mengatur jadwal,” ucapnya.

Multiperan juga dilakoni kontributor Anik Nur Asiyah SPd. Saat ada lomba paduan suara antar PCA se-Kabupaten Gresik di SD Mugeb dan dan lomba menyanyi anak TK Aisyiyah se-Kabupaten Gresik di Spemdalas,  dia membantu liputan meski sedang menjadi panitia. Ketika pawai mobil hias, Anik rela liputan ke Sidayu padahal perannya sebagai panitia di Pameran Pendidikan dan pentas seni TK di Bungah juga sangat dibutuhkan.

Pun saat puncak Musyda, Anik mau meliput tampilan angklung padahal saat itu dia juga ikut tampil di panggung. Alhasil, Anik meminta tolong Musyrifah untuk memotret penampilan sekitar 400 anak dari 47 TK ABA Se-Kabupaten Gresik itu.

“Dengan keberanian yang sedikit kupaksakan, aku harus maju untuk mengambil foto yang bagus. Berbekal kartu pers PWMU.CO, aku berani lari-lari naik-turun panggung agar mendapat foto bagus untuk Bu Anik,” kenang Musyrifah.

Sebaliknya, Anik membantu Musyrifah memotret proses persidangan dan pemilihan di mana Musyrifah bertugas di dalamnya. Anik sigap berburu sembilan nama formatur, mengambil gambar di layar, serta mendikte urutan jumlah suaranya agar berita cepat tayang. Di saat bersamaan, Anik mengambil foto eksklusif sembilan formatur saat rapat menentukan Ketua dan Sekretaris PDA Gresik periode 2022-2027.

Estu juga menjadi panitia yang memimpin dua sidang pleno di Musyda Aisyiyah hari pertama (5/2/2023) di GDM Gresik. Sidang pleno pertama pembacaan tata tertib musyda bersma Ir Fiaduz Zaqiyah MPd dan sidang kedua penyampaian sepuluh isu strategis Aisyiyah Gresik. Alhasil dia berbagi konsentrasi karena berkomitmen menyelesaikan beritanya.

“Sungguh tugas yang tidak mudah. Menulis berita dengan cepat, meski sudah berpengalaman, tetap membutuhkan konsentrasi, mood yang menyenangkan, dan tempat yang tenang,” ujarnya.

Ain Nurwindasari sedang menulis liputan kegiatan pra-Musyda di SD Mugeb (Istimewa/PWMU.CO)

Liputan dari Jogja

Lain cerita dengan Sayyidah Nuriyah SPsi. Di puncak hari-H Musyda, Sayyidah–sapaan akrabnya–tetap berupaya meliput Musyda kota kelahirannya meski raganya sedang berada di Yogyakarta. “Alhamdulillah, bisa jalan keduanya, baik menghadiri pernikahan sepupu maupun meliput dari jauh,” imbuhnya.

Perempuan berdarah Gresik itu menceritakan, dia menyempatkan liputan di sela acara maupun ketika di mobil dalam perjalanan pulang. “Waktu itu di Sragen sedang hujan deras. Mobil di jalan tol pada pelan karena jalan hampir nggak terlihat. Alhamdulillah Allah kasih kemudahan sinyal lancar. Jadi tetap bisa koordinasi dengan teman-teman kontributor maupun Ustad Fatoni,” ujarnya.

Dia tiba-tiba mendapat telepon dari sang editor untuk tugas dadakan menulis bagian yang luput dalam daftar liputan. Mereka memang telah menyiapkan daftar apa saja yang bisa ditulis sejak sebulan menjelang hari-H puncak Musyda, sebab kegiatan semarak Musyda pun sambung-menyambung sejak h-30. Alhasil, dia langsung menulisnya di samping menulis berita tentang profil para anggota PDA terpilih.

Tugas dadakan dari editor juga diterima Estu Rahayu SPd. Pasalnya, Fatoni luput menyadari jika lokasi konferensi pers (17/2/2023) di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik. Fatoni mengira ini berlangsung di Perguruan Muhammadiyah Bungah. Ichwan Arif mulanya dia utus ke Bungah karena pertimbangan dekat domisili.

Lucunya, Arif sudah menunggu lama tapi konferensi pers tak juga dimulai. Alhasil dia konfirmasi ke panitia. “Salah alamat. Alhamdulillah Bu Estu siap berangkat meliput di GDM,” kenang Fatoni.

Layanan Fasilitas Khusus

Di pekan sebelumnya, masih terkesan di benak Sayyidah saat liputan hari pertama Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah. Di GDM, dia bertemu teman kontributor PWMU.CO Ian Ianah SPsi yang sedang menjadi panitia Musyda. Saat itu Ian sedang menyiapkan banyak hal, mulai dari konsumsi sampai Musyda Kit.

“Alhamdulillah terbantu juga oleh Bu Ian. Di tengah kesibukannya, beliau menyempatkan memberi konsumsi di meja. Karena saat itu saya dan Ustad Arif memang fokus menulis di laptop dan hp agar cepat tayang beritanya. Jadi nggak kepikiran untuk ambil konsumsi coffee break maupun makan siang. Bu Ian juga bantu menunjukkan narasumber-narasumber yang saya cari,” tambahnya.

Sayyidah juga bersyukur, ada Siti Mariyanti SPd yang pada hari itu mau membantu meliput karena tugasnya sebagai panitia sudah terhandle rekannya. Sebab, siang itu ada dua sidang komisi yang berlangsung bersamaan di lantai 3 dan 4 GDM. Tiwi, sapaan akrabnya, bahkan membantu menyediakan meja, kursi, dan kabel olornya untuk tim Kongresmu yang sedang bertugas (12/2/2023).

Adapun pada puncak Musyda (19/2/2023), Ichwan Arif berinisiatif cari lokasi ‘basecamp’ PWMU.CO di lokasi. “Saya minta akses langsung dengan internet SMK Mutu, ada kabel LAN jaringan di Lab Komputernya,” terangnya.

Semua kontributor yang tergabung dalam tim liputan khusus ini merealisasikan komitmennya untuk menyajikan berita yang lengkap dan aktual. Di balik itu, sang editor menyesal arena tidak bisa menghadiri Musyda Gresik secara langsung karena membludaknya kiriman berita dari tiga Musyda yang bersamaan. Alhasil, dia sudah standby di depån layarnya untuk mengedit mulai 5.00-22.00 WIB. “Padahal saya anggota Majelis Dikdasmen PDM Gresik yang lazimnya hadir untuk menggembirakan,” ujarnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version