Pidato Lengkap Pengukuhan Guru Besar UMG Khoirul Anwar; Liputan Evi Damayanti, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Pidato Pengukuhan Prof Dr Khoirul Anwar MPd: Motivasi dalam Diri Mendorong Motivasi Jangka Panjang ini disampaikan di Hall Sang Pencerah, Gedung I Lantai 8 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Selasa (21/2/2023).
Pidato Orasi Ilmiah Prof Dr Khoirul Anwar MPd—Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pascasarjana UMG—bisa didownload dan dibaca di bawah ini—dengan editim seperlunya.:
Sustaining Long Term Motivation in EFL Online Learning
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pascasarjana Magister Pendidikan Bahasa Inggris
Disampaikan di Depan Rapat Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Gresik
pada Tanggal 21 Februari 2023 di Gresik
Oleh
Prof Dr Khoirul Anwar M Pd.
Yang saya hormati,
- Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Dikilitbang PP Muhammadiyah,
- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur,
- Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik beserta Ortom Tingkat Daerah,
- Badan Pembina Harian UMG,
- Kepala LLDIKTI VII Wilayah Jawa Timur, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat UMG, Rektor dan para Wakil Rektor UMG,
- Para Dekan, Direktur Pascasarjana, Direktur Direktorat, Ketua Program Studi, Kepala Biro dan UPT di lingkungan UMG, Para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa UMG, khususnya Fakultas Pascasarjana dan FKIP
- Para undangan, tamu, teman sejawat, hadirin sekalian dan segenap sanak keluarga yang berbahagia,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pertama-tama perkenankanlah saya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang Maha Pengasih dan Penyayang karena limpahan berkah dan rahmat-Nyalah, pada hari ini saya dapat menyampaikan Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Gresik.
Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada saya, melalui Petikan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 75055/MPK.A/KP.07.01/2022, dengan mengangkat saya menjadi Guru Besar sejak tanggal 1 Desember 2022. Selanjutnya, terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bapak/Ibu sekalian dan kesediaannya untuk mengikuti upacara ini. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati saya akan menyampaikan pidato dengan judul: Sustaining Long Term Motivation in EFL Online Learning.
Introduction
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia,
Motivasi belajar masih relevan untuk dipelajari karena merupakan faktor kunci dalam menentukan seberapa sukses kita dalam mempelajari hal-hal baru. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kita untuk belajar, termasuk tujuan, minat, dan keyakinan kita tentang kemampuan kita sendiri untuk belajar. Mempelajari motivasi belajar juga penting bagi pendidik dan pembuat kebijakan, karena dapat membantu mereka merancang program dan intervensi pendidikan yang lebih efektif dan menarik bagi siswa.
Motivasi merupakan konstruk yang dinamis dan berkembang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Motivasi dalam pemerolehan bahasa dapat dipecah menjadi tiga komponen utama: orientasi tujuan, persepsi diri, dan regulasi motivasi. Orientasi tujuan mengacu pada alasan pembelajar untuk mempelajari bahasa dan keyakinan mereka tentang manfaat mempelajarinya. Persepsi diri mengacu pada keyakinan pelajar tentang kemampuan mereka untuk belajar bahasa dan harga diri mereka.
Regulasi motivasi mengacu pada kemampuan pelajar untuk menetapkan tujuan, merencanakan dan memantau pembelajaran mereka, dan mempertahankan motivasi mereka dari waktu ke waktu. Motivasi juga dipengaruhi oleh konteks sosial di mana bahasa itu dipelajari, dan bahwa guru dan pelajar harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung yang mendorong motivasi.
Oleh karena itu diperlukan sikap positif terhadap bahasa target dan penuturnya, serta memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk menggunakan bahasa dengan cara yang bermakna dan otentik. Lebih jauh peran motivasi sangat diperlukan dalam pemerolehan bahasa
Inggris sebagai lingua franca (ELF) dalam konteks internasional. Motivasi belajar ELF bisa berbeda dengan motivasi belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing atau bahasa kedua (EFL/ESL). Pembelajar ELF mungkin lebih termotivasi oleh potensi manfaat sosial dan profesional dari bahasa tersebut, daripada keinginan untuk menjadi fasih dalam bahasa tersebut. Pembelajar ELF mungkin lebih termotivasi oleh kesempatan untuk terhubung dengan orang lain dan berpartisipasi dalam wacana global, daripada keinginan untuk berasimilasi dengan budaya penutur asli bahasa Inggris.
Menurut Andrew D. Cohen (yang telah menulis tentang peran motivasi dalam kelas bahasa kedua) menyebutkan bahwa motivasi dapat bervariasi tergantung pada jenis pengajaran dan konteks pengajaran. Dia telah mengusulkan gagasan “medan kekuatan motivasi” yang menggambarkan bagaimana berbagai faktor dalam konteks instruksional dapat mempengaruhi motivasi pelajar.
Misalnya, dia berpendapat bahwa ketika pengajaran berbasis tugas, di mana siswa terlibat dalam penggunaan bahasa yang bermakna dan otentik, motivasinya cenderung tinggi. Namun, ketika pengajaran berbasis aturan, di mana siswa terutama berfokus pada tata bahasa dan kosa kata, motivasinya mungkin lebih rendah.
Guru harus menciptakan peluang untuk keterlibatan siswa, memberikan tugas yang otentik dan bermakna, dan menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan motivasi, seperti memberikan umpan balik positif, menetapkan tujuan yang realistis dan menantang, dan menumbuhkan rasa otonomi’.
Dengan demikian motivasi adalah konstruksi dinamis yang dapat berubah seiring waktu. Bahkan Meacham and Susan G. Kuschner menyebutkan motivasi sebagai faktor kunci dalam penulisan bahasa kedua, dan siswa yang termotivasi lebih cenderung terlibat dalam proses penulisan dan meningkatkan keterampilan menulis mereka. Menulis bahasa kedua dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti relevansi dan keaslian tugas menulis, tingkat pilihan dan otonomi siswa, dan pemberian umpan balik yang sesuai. Lingkungan belajar yang positif dan mendukung dapat meningkatkan motivasi.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa motivasi memiliki peran yang signifikan terhadap EFL dalam hal: peningkatan upaya dan ketekunan, sikap positif terhadap bahasa dan budaya sasaran, peningkatan proses kognitif dan metakognitif, kemahiran bahasa yang lebih baik, dan performa akademik yang lebih baik. Secara keseluruhan, motivasi memainkan peran penting dalam EFL dan sangat penting untuk keberhasilan penguasaan bahasa EFL /ESL (Dornyei, 2001; Busse, 2009; Habók et al., 2020; Beluce & De Oliveira, 2015).
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Penelitian tentang motivasi dalam konteks English for Foreign Language (EFL) telah menjadi bidang studi yang aktif, namun ada beberapa kritik yang diajukan tentang penelitian ini (Berg, 2014; Ana, Luisa, de, Oliveira, 2009). Salah satu kritik adalah bahwa banyak penelitian tentang motivasi dalam EFL cenderung berfokus pada ukuran kuantitatif, seperti survei laporan diri dan kuesioner, yang mungkin tidak sepenuhnya menangkap sifat motivasi yang kompleks dan dinamis.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa metode kualitatif, seperti wawancara dan observasi, akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan bernuansa tentang motivasi dalam EFL Kritik lain adalah bahwa banyak penelitian tentang motivasi dalam EFL cenderung berfokus pada pembelajar individu, dan tidak memperhitung konteks sosial dan budaya di mana
bahasa tersebut dipelajari. Beberapa peneliti berpendapat bahwa pendekatan yang lebih holistik, yang mempertimbangkan faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi motivi, akan memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang motivasi dalam EFL.
Kritik lain adalah bahwa banyak penelitian tentang motivasi dalam EFL cenderung menyederhanakan konsep motivasi, dan tidak sepenuhnya menangkap kompleksitas fenomena tersebut. Beberapa peneliti berpendapat bahwa motivasi adalah konstruk multidimensi yang dipengaruhi olehberbagai faktor dan karenanya harus dipelajari dengan cara yang lebih bernuansa dan holistik.
Akhirnya, beberapa peneliti berpendapat bahwa diperlukan lebh banyak penelitian tentang peran motivasi dalam EFL dalam konteks budaya, sosio-ekonomi dan pendidikan yang berbeda dan bagaimana merancang instruksi yang memperhitungkan variabel-variabel ini.
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Pembelajaran online telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, memberi siswa fleksibilitas untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan dari lokasi mana pun. Namun, salah satu tantangan pembelajaran online adalah menjaga motivasi dalam jangka panjang.
Motivasi merupakan faktor penting dalam pembelajaran online karena dapat mempengaruhi tingkat keterlibatan siswa dan kemampuan mereka untuk menyelesaikan pembelajaran (berkomitmen, bergairah, dan puas dalam belajar online) (Behforouz et al., 2021).
Manfaat motivasi tinggi dalam belajar adalah peningkatan prestasi akademik ( penyelesaian tugas yang baik dan prestasi yang tinggi), kepuasan yang lebih besar (cenderung menikmati pengalaman belajar online), peningkatan retensi (lebih cenderung bertahan dalam studinya), fleksibilitas yang lebih besar (siswa belajar dengan kecepatan mereka sendiri).
Namun demikian ada beberapa potensi kelemahan atau tantangan yang dapat mempengaruhi motivasi dalam pembelajaran online. Beberapa di antaranya adalah; kurangnya interaksi pribadi (interaksi tatap muka dengan instruktur dan teman sebaya berkurang), berpotensi mengurangi koneksi dan dukungan secara fisik (Derakhshan et al., 2021); kesempatan umpan balik terbatas (berpotensi mempersulit untuk mengukur kemajuan belajar) (Assist & Genc, 2009); masalah teknologi (koneksi internet terkadang membuat siswa frustasi dan menurunkan motivasi); kurang struktur (porsi mandiri lebih besar sehianga butuh manajemen waktu); dan dukungan sosial yang terbatas (terbatasnya dukungan sosial dengan teman) sehingga menurunkan self of belonging (Derakhshan et al., 2021).
Dengan mempertimbangkan keterbatasan diatas, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran online harus dilakukan karena kebutuhan mendesak (terbukti sejak kasus mewabahnya Covid 19). Karena sudah bukan lagi pilihan namun sudah menjadi kebutuhan di pembelajaran EFL, maka mempertahankan motivasi jangka panjang dalam pembelajaran online menjadi penting bagi keberhasilan dan retensi akademik. Siswa yang termotivasi, lebih mungkin untuk menyelesaikan tugas belajar, mencapai nilai yang lebih tinggi, dan melaporkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dengan pengalaman belajar mereka.
Namun demikian upaya pemenuhan motivasi jangka panjang ini menyisakan kekhawatiran diantaranya adalah; It can be difficult to sustain (motivasi jangka Panjang sulit untuk dipertahankan), siswa mudah kehilangan motivasi atau turun; It may not always be realistic (kurang realistis) / sulitdicapai; It may not always be desirable (bukan prioritas guru), masih berfokus pada tujuan motivasi jangka pendek; It can lead to burnout (butuh energi yang melelahkan), bisa jadi kewalahan atau kelelahan krn harus dilakukan terus menerus. Walaupun kekhawatiran tersebut sering terjadi, namun usaha usaha untuk maksimalkan dan untuk menjaga motivasi jangka Panjang bagi pembelajar EFL di tengah pembelajaran online perlu terus diupayakan.
Dalam paparan ini, saya akan mengeksplorasi berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi jangka panjang dalam pembelajaran Bahasa Inggris EFL online. Kami juga akan membahas strategi yang dapat digunakan siswa dan pendidik untuk mempromosikan dan mempertahankan motivasi jangka Panjang dalam lingkungan pembelajaran.
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia Pentingnya Motivasi dalam pembelajaran Online (Studi terdahulu)
Para peneliti telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman motivasi jangka panjang. Diantaranya adalah Carol Dweck dan Alison Leggett, dengan gagasan fixed and growth mindset. Pola pikir tetap (fixed mindset) percaya bahwa kemampuan siswa sudah pasti, sedangkan pola pikir berkembang (growth mindset) percaya bahwa siswa dapat mengembangkan kemampuan melalui usaha dan pembelajaran (Dweck and Yeager, 2019; Dweck, 2017).
Teori motivasi diri Leggett meyakini bahwa individu dengan keyakinan berbeda dapat mempengaruhi motivasi. Baik Dweck maupun Leggett menunjukkan bahwa mindset berkembang (growth mindset) dapat diupayakan melalui pembelajaran untuk menghasilkan long-termmotivation.
(Dweck and Leggett, 1988; Dweck, 2006). R. Pekrun (ahli psikologi Pendidikan) juga telah mengembangkan Teori Emosi Prestasi (Theory of Control-value emotion achievement), dimana emosi memainkan peran penting dalam pembelajaran dan prestasi siswa. Pekrun berpendapat bahwa emosi seperti kecemasan, kebosanan, dan kebanggaan dapat mempengaruhi cara siswa terlibat dan melakukan tugas akademik (Patricia A. Alexander, Reinhard Pekrun, 2015).
Berikutnya adalah self-determinantion Theory (STD) di mana individu memantau dan mengendalikan pikiran, perasaan, dan perilaku mereka. SDT adalah teori motivasi dan kepribadian manusia yang dikembangkan oleh Edward L. Deci dan Richard M. Ryan (Ryan et al., 2017), dimana orang memiliki kebutuhan psikologis bawaan untuk otonomi, kompetensi, dan keterkaitan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan psikologis yang optimal (Richard M. Ryan, 2020).
Prinsip pengaturan diri yang biasa di jelaskan adalah melalui; penetapan tujuan (spesifik, terukur, dan menantang untuk diri sendiri); perencanaan (langkah- langkah atau rencana tindakan); pemantauan diri (melacak kemajuan); umpan balik (umpan balik untuk meningkatkan kinerja); adaptasi (penyesuaian rencana dan strategi sesuai kebutuhan berdasarkan umpan balik dan kemajuan); dan refleksi diri.
Albert Bandura, seorang psikolog terkemuka di bidang self-efficacy, mengidentifikasi bahwa motivasi jangka panjang sangat ditentukan oleh keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk mencapai tujuan, yang disebutnya self-efficacy. Individu dengan efikasi diri yang tinggi untuk berhasil, lebih cenderung menetapkan tujuan yang menantang, bertahan dalam menghadapi rintangan, dan pulih dengan cepat dari keputusasaan (Bandura, 2017).
Self-efficacy dapat ditingkatkan melalui empat sumber utama informasi: pengalaman penguasaan (pengalaman menyelesaikan tujuan pengalaman perwakilan (mengamati orang lain yang mirip dengan diri sendiri berhasil menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan); persuasi verbal (umpan balik positif); kondisi emosional dan fisiologis (dapat meningkatkan atau merusak efikasi diri).
Menurut Bandura, efikasi diri yang tinggi cenderung lebih termotivasi, terlibat, dan gigih dalam mencapai tujuan. Selanjutnya teori , juga dikenal sebagai “flow state”, adalah konsep yang dikembangkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi untuk menggambarkan keadaan pengalaman optimal di mana seseorang sepenuhnya terlibat dan terserap dalam suatu aktivitas (Csikszentmihalyi, 2014). Dalam keadaan demikian, individu merasakan kendali, fokus, dan menikmati, sehingga tidak sadar waktu terasa berlalu dengan cepat.
Studi-studi ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi jangka panjang, serta strategi yang dapat digunakan terutama faktor individu dan situasional dalam memahami dan meningkatkan motivasi jangka panjang. Secara keseluruhan, penting bagi pembelajar bahasa Inggris memiliki tujuan yang jelas, menemukan nilai dalam proses pembelajaran, merasakan kemajuan lebih, mengalami kesuksesan dan kesenangan, merasakan otonomi, dan memiliki koneksi dengan komunitas belajar.
Kebutuhan Long Term Motivation in Online Learning
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Kebutuhan motivasi jangka panjang pada EFL online learning di identifikasi melalui empat kebutuhan utama yaitu memiliki tujuan atau makna, otonomi, kompetensi, relevansi, dan tantangan.
Kebutuhan tentang A Sense of Purpose and Meaning (rasa memiliki tujuan atau makna): Siswa yang menganggap bahwa pembelajarannya bertujuan dan bermakna lebih mungkin termotivasi dalam jangka panjang. Hal ini dapat membantu siswa melihat relevansi materi dengan tujuan dan minat mereka, dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menerapkan pembelajaran di dunia nyata.
Ryan Niemiec, menyarankan bahwa memiliki tujuan atau makna dalam hidup sangat penting untuk kesejahteraan psikologis dan itu adalah aspek kunci dari perkembangan (Niemiec, 2022). Memiliki tujuan atau makna dalam hidup memberikan dampak positif, termasuk: kepuasan yang lebih besar, peningkatan ketahanan dalam menghadapi stress, peningkatan kesehatan fisik dan mental, motivasi yang lebih besar dalam aktivitas, dan pandangan hidup yang lebih positif.
Niemiec juga menekankan pentingnya kekuatan karakter, seperti rasa syukur, harapan, dan semangat, dalam menumbuhkan rasa tujuan dan makna. Steven Reiss, juga mengembangkan teori motivasi manusia yang disebut “Reiss Motivation Profile (RMP)” yang mengemukakan bahwa ada 16 keinginan dasar yang memotivasi perilaku manusia. Hasrat akan tujuan atau makna hidup diwakili oleh hasrat “ideal”. Individu yang termotivasi untuk mengejar tujuan atau makna dalam hidup cenderung memiliki rasa kesejahteraan dan kepuasan yang lebih besar (Reiss, 2000).
Menurut James Pawelski tujuan dan makna sangat penting untuk perkembangan manusia, “tujuan akhir” (Pawelski, 2010). Menumbuhkan rasa tujuan dan makna dalam hidup dapat membantu individu untuk mengatasi tantangan dan kesulitan yang sulit. Dalam psikologi positif konsep sense of purpose dan meaning in life sangat penting bagi perkembangan manusia (Richard M. Ryan, 2020; Reiss, 2000; Niemiec, 2022).
A sense of purpose and meaning in English as a Foreign Language (EFL) instruction dapat memainkan peran penting dalam memotivasi pembelajaran dalam beberapa hal diantaranya adalah: Improving comprehension (lebih cenderung memperhatikan, mengingat, dan menggunakan bahasa dengan cara yang lebih bermakna) karena membuat hubungan antara
informasi baru dan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya (Ortega, 2013); Facilitating language transfer (lebih mungkin untuk mentransfer keterampilan bahasa yang telah di pelajari ke situasi kehidupan nyata) (Brown, 2000); Developing critical thinking (lebih mungkin untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menjadi pemecah masalah yang lebih efektif dalam bahasa target) (Dornyei, 2001; Chamo, 2014).
Dengan demikan, A sense of purpose and meaning menjadi penting untuk motivasi jangka panjang dalam pembelajaran bahasa karena dapat memberikan alasan mengapa seseorang mempelajari bahasa dan bagaimana hal itu akan bermanfaat bagi mereka dalam jangka panjang. Selain itu, memiliki tujuan dan makna juga dapat menimbulkan perasaan efikasi diri, yang selanjutnya dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan dalam pembelajaran bahasa. Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Kebutuhan Autonomy (Otonomi): Siswa yang merasa bahwa mereka memiliki kendali atas pembelajaran mereka dan dapat membuat pilihan tentang bagaimana mereka menyelesaikan tugas lebih cenderung termotivasi dalam jangka panjang.
Beberapa studi terdahulu tentang learning autonomy mengemuka diantaranya adalah Model desain motivasional ARCS John Keller yang berfokus pada empat elemen kunci (Keller, 2012): Perhatian, Relevansi, Keyakinan, dan Kepuasan. Model ini dirancang untuk membantu pendidik merancang instruksi yang akan menarik dan mempertahankan perhatian siswa, dianggap relevan bagi siswa, meningkatkan kepercayaan diri siswa pada kemampuan mereka untuk melakukan tugas secara mandiri, dan pada akhirnya menimbulkan rasa kepuasan dalam proses belajar. Konsep “Flow” dari Mihaly Csikszentmihalyi mengacu pada keadaan pengalaman optimal di mana seseorang sepenuhnya terserap dan terlibat dalam suatu aktivitas secara. otonom (Csikszentmihalyi, 2014). Orang paling termotivasi dan produktif ketika mereka mengalami flow, dan bahwa pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendorong flow dengan memberikan tujuan yang jelas, umpan balik langsung, dan keseimbangan antara tantangan dan keterampilan. Self-Determinantion Theory (SDT) yang dikembangkan oleh Edward Deci dan Richard Ryan, mengemukakan orang memiliki kebutuhan psikologis bawaan untuk otonomi, keterkaitan, dan kompetensi (Ryan et al., 2017).
Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang akan lebih termotivasi dan lebih terlibat dalam aktivitas. Pendidik dapat mendukung kemandirian dengan memberikan pilihan kepada peserta didik, memberikan kesempatan untuk interaksi sosial, dan membantu peserta didik untuk melihat nilai dan makna dalam pembelajarannya. Barbara Oakley dalam bukunya “A Mind for Numbers” mengadvokasi manfaat dari praktik dan pembelajaran mandiri (Barbara, 2019).
Dia menekankan pentingnya menetapkan tujuan yang spesifik dan menantang, memecah pembelajaran menjadi potongan-potongan yang dapat dikelola dan menggunakan pengulangan jarak jauh untuk membangun retensi jangka panjang. Ini adalah beberapa prinsip dan prosedur yang telah diusulkan oleh para peneliti tersebut di bidang otonomi dan motivasi dalam belajar. Penting untuk dicatat bahwa prinsip-prinsip ini dapat bervariasi tergantung pada konteks, pelajar, dan lingkungan pendidikan.
Lebih jauh peneliti lain misal Paul A. Kirschner, mengusulkan beberapa prinsip dan prosedur untuk mempromosikan otonomi belajar dan pengaturan.
diri pada siswa (Kirschner & van Merrienboer, 2013). Beberapa di antaranya: Memberikan tujuan dan sasaran pembelajaran yang jelas dan spesifik; Mendorong metakognisi dan refleksi diri; Memberikan pilihan dan kekuatan pengambilan keputusan; Menumbuhkan mindset berkembang, Memberikan umpan balik yang konstruktif, Mendorong siswa untuk menetapkan tujuan pembelajaran pribadi; Memberikan kesempatan untuk menilai diri sendiri, Mendorong siswa untuk berkolaborasi dan bekerja dalam kelompok. Jeroen J. G. Van Merrienboer, juga telah mengajukan beberapa prinsip dan prosedur untuk mendorong kemandirian belajar (Merriënboer & Kester, 2008).
Beberapa di antaranya: Menggunakan “model 4C/ID”: kognitif, metakognitif, motivasi, dan pengaturan diri; Pendekatan “pembelajaran terintegrasi kerja”; “prinsip variabilitas”; “prinsip partisi”; “prinsip umpan balik”; “prinsip transfer”; “Scaffolding principle”; Mendorong siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran. Sebastian Risi menawarkan pembelajaran berbasis game dan otonomi. Dia telah mengusulkan beberapa prinsip dan prosedur untuk mempromosikan otonomi dan motivasi dalam lingkungan pembelajaran berbasis permainan (Risi & Preuss, 2020). Beberapa prinsip tersebut antara lain: Penentuan Nasib Sendiri, Umpan Balik, Tantangan, Scaffolding, Refleksi.
Dengan demikian, berdasarkan studi yang telah di lakukan oleh para peneleiti terdahulu, otonomi dianggap sebagai faktor penting dalam motivasi jangka panjang dalam pembelajaran bahasa. Otonomi identic dengan kebebasan untuk membuat pilihan dan mengambil kepemilikan atas kemajuan belajar. Rasa kontrol ini dapat menyebabkan peningkatan motivasi intrinsik Otonomi memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk membuat pilihan dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka.
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Kebutuhan Competence (Kompetensi): Siswa yang merasa bahwa mereka membuat kemajuan dan menjadi lebih terampil dalam suatu tugas akan lebih termotivasi dalam jangka Panjang
(Habók et al., 2020). Hal ini dapat didukung dengan memberikan umpan balik secara teratur dan kesempatan bagi siswa untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan mereka.
Menurut Yann LeCun, peneliti di bidang komputer dan pemrosesan bahasa alami (Lecun et al., 2015), menyatakan bahwa kompetensi adalah bagian inti yang harus di perhatikan. Deep learning (pembelajaran mendalam) adalah komponen kunci untuk mencapai kemandirian belajar dan kompetensi Deep learning memungkinkan mesin membantu meningkat kompetensi untuk belajar dan memungkinkan untuk membantu membuat keputusan. Dengan konsep jaringan saraf convolutional (CNN) dan jaringan saraf berulang (RNNs) berfungsi untuk meningkatkan kompetensi pemrosesan bahasa alami seperti terjemahan bahasa dan pembuatan teks.
Andrew Ng, juga menawarkan deep learning untuk membangun kompetensi dalam tugas pemrosesan bahasa alami seperti penerjemahan bahasa, pembuatan bahasa, dan pemahaman Bahasa (Ng, 2000). Secara khusus, penggunaan model pembelajaran mendalam seperti LSTM dan transformer untuk menangani tugas pemrosesan bahasa alami. Demis Hassabis, dengan kecerdasan buatan, DeepMind telah difungsikan untuk pemrosesan bahasa alami, termasuk pengembangan sistem AlphaGo dan. AlphaStar, untuk pemahaman dan pembuatan bahasa menggunakan teknik Deep Learning (Hassabis et al., 2017).
Peter Norvig tertarik dengan pemrosesan bahasa alami dan telah mengembangkan algoritme pembelajaran bahasa yang dapat meningkatkan otonomi sistem AI (Stuart Russel, 2010). Ruslan Salakhutdinov juga terkenal di bidang deep learning dan machine learning di berbagai bidang, termasuk pemrosesan bahasa alami, visi komputer, dan pembelajaran penguatan (Salakhutdinov, 2015). Ilya Sutskever, dengan algoritma Long Short-Term Memory (LSTM), mampu mempelajari dan menyimpan informasi selama periode waktu yang lama (Sutskever et al., 2014), tentang penggunaan pembelajaran mendalam untuk pengenalan gambar dan ucapan, serta pemrosesan bahasa alami.
Cakupan kompetensi dalam pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL) online yang menopang motivasi dapat memuat berbagai bidang yang berbeda, tergantung pada tujuan dan kebutuhan khusus pembelajar. Namun, beberapa bidang kompetensi utama yang sering dianggap penting untuk menjaga motivasi dalam pembelajaran EFL online antara lain:
- Language skills (Keterampilan Bahasa): Pengajaran EFL online harus mencakup keempat keterampilan bahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis) dan memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk berlatih dan mengembangkan kemahiran bahasa mereka. Ketika peserta didik menganggap diri mereka kompeten dalam bahasa target, mereka lebih cenderung termotivasi untuk terus belajar dan berlatih (Mynard et al., 2015).
- Vocabulary and grammar (Kosa kata dan tata Bahasa): Pengajaran EFL online harus mencakup berbagai struktur kosakata dan tata bahasa yang relevan dan berguna bagi pembelajar, dan memberikan kesempatan bag pembelajar untuk berlatih dan menginternalisasi item bahasa baru (Mynard et al., 2015; Djuarsa, 2017).
- Cultural understanding (Pemahaman budaya): Pengajaran EFL online harus memberi peserta didik rasa budaya yang terkait dengan bahasa target, dan membantu mereka untuk memahami dan menghargai konteks budaya bahasa tersebut. Memahami konteks budaya dari bahasa yang dimelihat relevansi dan kegunaan dari apa yang dipelajari (Bymes, 2010).
- Interpersonal communication (Komunikasi interpersonal): Pengajaran EFL online harus memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk terlibat dalam komunikasi dan kolaborasi otentik dengan pembelajar dan guru lain, yang penting untuk mengembangkan kemahiran bahasa dan menjaga motivasi (Whyte, 2019; Brown, 2000).
- Authentic materials (Materi autentik): Instruksi EFL online harus memberi pembelajar akses ke materi autentik (misalnya teks dunia nyata, video, dan rekaman audio) yang relevan dan menarik bagi mereka, yang dapat membantu mempertahankan motivasi. (Susan M. Gass, 2008; Qamariah, 2016; Nunan, 1997).
- Personalized instruction (Pengajaran yang dipersonalisasi): Pengajaran EFL online harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan individu pembelajar, dan memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk mengatur dan bekerja menuju tujuan pembelajaran mereka sendiri (Mynard et al., 2015).
- Feedback and assessment (Umpan balik dan penilaian): Instruksi EFL online harus memberi pembelajar umpan balik yang teratur dan konstruktif tentang penggunaan bahasa mereka, yang dapat membantu mempertahankan motivasi dan melacak kemajuan (Whyte, 2019).
- Technology (Teknologi): Penggunaan teknologi harus digabungkan dalam pengajaran dengan cara yang relevan, menarik dan berguna bagi para pembelajar (Assist & Genc, 2009). Secara keseluruhan, cakupan kompetensi dalam pengajaran EFL online harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan khusus pembelajar dan untuk mempertahankan motivasi selama proses pembelajaran.
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Kebutuhan Relatedness (Keterkaitan): Siswa yang merasakan koneksi dan rasa memiliki dengan teman sebaya dan instruktur mereka lebih mungkin termotivasi dalam jangka panjang. Hal ini dapat didukung dengan menciptakan peluang interaksi sosial dan kolaborasi dalam lingkungan pembelajaran online.
Relatedness mengacu pada perasaan keterhubungan dan kepemilikan yang dialami individu dalam interaksi dan hubungan sosial (Richard M. Ryan, 2020). Konsep relatedness terkait erat dengan teori penentuan nasib sendiri (Niemiec, 2022), yang berpendapat bahwa individu memiliki kebutuhan psikologis bawaan untuk otonomi, kompetensi, dan relatedness, untuk kemapanan dan motivasi psikologis. Menurut teori penentuan nasib sendiri (Richard M. Ryan, 2020), otonomi mengacu pada pengalaman mengendalikan tindakan dan keputusan sendiri, dan relatedness mengacu pada pengalaman perasaan terhubung oleh orang lain. Otonomi dan relatedness diyakini sebagai pendorong utama motivasi dan keterlibatan dalam pembelajaran dan aktivitas lainnya.
Prosedur dan prinsip relatedness dapat mencakup menciptakan rasa kebersamaan dan saling memiliki di antara peserta didik, mendorong komunikasi terbuka dan kolaborasi, dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman mereka dengan orang lain.
Selain itu, memberikan umpan balik yang mendukung dan memungkinkan pembelajar untuk mengatakan arah pembelajaran mereka juga dapat meningkatkan relatedness. Prinsip dan tata cara kekerabatan dalam belajar antara lain memupuk rasa memiliki dan kebersamaan, memberikan kesempatan komunikasi dan kerjasama yang terbuka, serta saling mendukung dalam proses pembelajaran.
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Kebutuhan Challenge (Tantangan): Siswa yang merasa belajarnya menantang tetapi dapat dicapai lebih mungkin termotivasi dalam jangka panjang. Ini dapat didukung dengan menemukan keseimbangan yang tepat antara tantangan dan dukungan untuk setiap siswa.
Konsep tantangan dalam motivasi belajar telah dipelajari oleh sejumlah peneliti di bidang pendidikan dan psikologi, antara lain: teori kecerdasan triarkis yang mengidentifikasi tantangan sebagai salah satu faktor kunci yang dapat memotivasi pelajar untuk terlibat dalam aktivitas untuk meningkatkan perkembangan kognitif mereka (Christopher, 2008). Menurut Robert J. Sternberg, Individu termotivasi untuk terlibat dalam aktivitas yang tidak terlalu mudah atau terlalu sulit, tetapi berada pada tingkat “kesulitan optimal” yang memungkinkan mereka mengalami rasa tantangan dan pertumbuhan (Christopher, 2008). Konsep “Flow” yang mengidentifikasi tantangan sebagai elemen kunci dalam mencapai keadaan flow (mengalir) dalam pembelajaran dan aktivitas lainnya (Csikszentmihalyi, 2014). Konsep “flow” Mihaly Csikszentmihalyi menyatakan bahwa individu paling terlibat dan termotivasi ketika tugas yang dihadapi cukup menantang dan menarik.
Teori pembelajaran berdasarkan experience learning mengidentifikasi tantangan sebagai salah satu faktor kunci yang dapat mendorong pembelajaran lebih mendalam dan bermakna (Kolb, 1984). Teori perilaku terencana mengidentifikasi tantangan sebagai salah satu faktor kunci yang dapat memengaruhi keputusan individu untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran tertentu (LaFromboise et al., 2019). Teori belajar pengaturan diri atau Self-determination theory (SDT) mengidentifikasi tantangan sebagai salah satu faktor kunci yang dapat mempengaruhi motivasi individu untuk terlibat dalam kegiatan belajar (Pintrich & Groot, 1990; Richard M. Ryan, 2020). Mempertahankan motivasi jangka Panjang, pembelajar EFL perlu memiliki tujuan yang jelas dan menantang dan otonomi (Busse, 2009).
Singkatnya, para peneliti ini mengusulkan bahwa challenge memainkan peran penting dalam memotivasi individu untuk terlibat dalam kegiatan belajar. Tantangan dapat dilihat sebagai faktor kunci yang dapat mendorong keterlibatan, perkembangan kognitif, dan pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Untuk mempromosikan tantangan, penting untuk menciptakan kesempatan bagi peserta didik terlibat dalam kegiatan yang tidak terlalu mudah atau terlalu sulit, tetapi berada pada tingkat “kesulitan optimal” yang memungkinkan mereka mengalami dan merasakan tantangan untuk tumbuh.
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Strategies to Sustain Long Term Motivation
Mempertahankan motivasi jangka panjang itu penting karena membantu kita untuk tetap fokus dan berkomitmen untuk mencapai tujuan kita dalam jangka waktu yang lama (Esra Meşe, 2021; Naren & Flórez, 2020). Tanpa motivasi jangka panjang, akan mudah kehilangan tujuan kita atau kehilangan motivasi karena kemunduran atau kesulitan. Oleh karena itu izinkansaya menawarkan proposisi tentang beberapa strategi yang dapat membantu untuk mempertahankan motivasi jangka Panjang pada pembelajaran EFL online yaitu:
1. Setting clear and achievable goals (Menetapkan tujuan yang jelas dan dapat dicapai): Memiliki tujuan yang spesifik dan terukur dapat membantu kita tetap termotivasi dengan memberi kita tujuan dan arah. Setting clear and achievable goals dapat memberikan sense of direction dan tujuan bagi peserta didik. Ketika pembelajar memiliki tujuan yang spesifik dan realistis, mereka akan lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran. Bagaimana kita bisa dengan mudah melakukan ini, berikut ini beberapa prosedur yang mungkin bisa membantu:
- Assess current proficiency: Lakukan assessment awal khususnya proficiency Bahasa Inggris. Ini akan memberi kita gambaran dari mana memulai dan akan membantu kita menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai.
- Identify specific goals: Identifikasi tujuan spesifik yang ingin dicapai. Sasaran ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART: specific, measurable, attainable, relevant, and time- bound). Misalnya, “Saya ingin meningkatkan kemampuan berbicara saya dengan mengikuti latihan percakapan online dua kali seminggu selama tiga bulan ke depan.”
- Break down larger goals: Bagikan tujuan besar menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola. Ini akan membantu kita untuk fokus pada satu tugas pada satu waktu dan akan membuat lebih mudah untuk melacak kemajuan kita.
- Prioritize goals: Urutkan tujuan kita berdasarkan penting dan mendesaknya. Ini akan membantu kita untuk tetap fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan tetap termotivasi.
- Set deadlines: Tetapkan batas waktu untuk mencapai tujuan Anda. Ini akan membantu Anda untuk tetap dalam jalur dan tetap termotivasi dengan memberikan rasa mendesak.
- Regularly review progress: Tinjau kemajuan secara teratur dan sesuaikan tujuan dengan kebutuhan. Ini akan membantu untuk tetap dalam jalur dan memastikan bahwa kita sedang melakukan kemajuan menuju tujuan utama kita. G. Share your goals: Bagikan tujuan anda dengan orang lain, seperti guru, teman sekelas atau partner bahasa. Ini akan memberikan dukungan dan tanggung jawab, dan juga dapat membantu anda untuk tetap termotivasi.
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
2. Tracking progress: Melihat kemajuan yang kita buat menuju tujuan kita bisa menjadi motivator yang kuat. Melacak kemajuan kita melalui daftar tugas atau perencana dapat membantu kita tetap termotivasi dan berada di jalur yang benar. Prosedur yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:Â
- Identify specific goals: Identifikasi tujuan spesifik yang ingin di capai. Ini akan memberikan target yang jelas dan terukur untuk diusahakan.
- Set up a tracking system: Siapkan sistem untuk melacak kemajuan. Ini bisa berupa notebook fisik atau digital, aplikasi, atau platform online.
- Measure progress: Ukur kemajuan capaian secara teratur. Ini bisa melalui penilaian, kuis, tes, atau bentuk evaluasi lainnya.
- Record progress: Rekam kemajuan anda dalam sistem pelacakan. Ini akan membantu untuk melihat bagaimana kemajuan dicapai dari waktu ke waktu.
- Review progress: Tinjau kemajuan secara teratur. Ini akan membantu untuk melihat bagaimana kita melakukannya dan untuk mengidentifikasi area di mana kita perlu lebih memusatkan perhatian. F. Reflect on progress: Renungkan kemajuan anda dan pikirkan tentang apa yang telah di pelajari. Ini akan membantu untuk memahami bagaimana kemajuan yang diperoleh dan untuk mengidentifikasi area perbaikan.
- Make adjustments: Sesuaikan tujuan dan rencana studi sesuai kebutuhan. Ini akan membantu untuk tetap di jalur dan memastikan bahwa anda membuat kemajuan menuju tujuan secara keseluruhan.
3. Celebrating small wins: Penting untuk merayakan keberhasilan kecil di sepanjang jalan, karena ini dapat membantu meningkatkan motivasi kita dan membuat kita tetap termotivasi untuk terus bekerja menuju tujuan kita. Beberapa prosedur adalah sebagai berikut:
- Identify small wins: Identifikasi keberhasilan kecil saat anda mencapainya. Ini bisa berupa kemajuan dalam kosa kata, tata bahasa, berbicara, menulis, mendengarkan atau aspek bahasa lainnya.
- Recognize small wins: Kenali dan akui keberhasilan kecil. Ini bisa melalui umpan balik lisan atau tertulis, atau melalui sistem penghargaan.
- Reflect on small wins: Renungkan keberhasilan kecil dan pikirkan tentang apa yang telah dicapai dan apa yang telah di pelajari. Ini akan membantu untuk memahami bagaimana kemajuan dan untuk mengidentifikasi area perbaikan.
- Share small wins: Bagikan keberhasilan kecil dengan orang lain, seperti guru, teman sekelas, atau mitra bahasa. Ini akan memberi Anda dukungan dan akan membantu Anda untuk tetap termotivasi.
4. Seeking support: Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau pelatih dapat membantu menjaga motivasi, karena dapat memberikan rasa tanggung jawab dan dorongan. Langkah Langkah yang bisa dilakukan adalah:
- Identify resources: Identifikasi sumber daya yang tersedia, seperti guru, teman sekelas, mitra bahasa, aplikasi pembelajaran bahasa, forum online, dan komunitas online.
- Reach out: Jangkau orang lain untuk mendapatkan dukungan. Ini bisa melalui papan diskusi online, obrolan grup, konferensi video, atau bentuk komunikasi lainnya.
- Communicate your needs: Komunikasikan kebutuhan anda dengan jelas, dan jelaskan jenis dukungan yang anda cari.
- Be open to feedback: Bersikaplah terbuka terhadap umpan balik dan kritik konstruktif dari orang lain. Ini akan membantu anda mengidentifikasi area untuk perbaikan dan membuat kemajuan.
- Participate in online activities: Berpartisipasi dalam aktivitas online yang memberikan kesempatan untuk interaksi dan dukungan, seperti latihan percakapan online, program pertukaran bahasa, atau kelompok belajar Bahasa.
- Join a study group: Bergabunglah dengan kelompok belajar atau temukan rekan belajar. Ini dapat memberi anda rasa kebersamaan dan dapat membantu anda untuk tetap termotivasi dan terlibat.
5. Staying positive: Mempertahankan sikap dan pandangan positif dapat menjadi sangat penting untuk motivasi yang berkelanjutan. Berfokus pada kemajuan yang telah kita buat dapat membantu kita untuk tetap termotivasi dan terus maju.
Anggota senat, tamu undangan, hadirin yang berbahagia
Secara keseluruhan, sebagai kesimpulan, faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan saling melengkapi untuk mempertahankan motivasi jangka panjang dalam pembelajaran EFL online. Menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan melacak kemajuan dapat memberikan arahan dan komitmen pencapaian, merayakan kemenangan kecil dapat memberikan dorongan motivasi, mencari dukungan dapat memberikan dorongan dan umpan balik, dan tetap positif dapat membantu mempertahankan sikap positif. Semua faktor ini bersama-sama dapat membantu untuk tetap terlibat dan termotivasi selama proses pembelajaran EFL online.
Ucapan Terima Kasih
Izinkan saya dalam kesempatan yang baik ini mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua hal dan kesempatan baik dan luar biasa yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga tercapailah jabatan guru besar ini. Izinkan saya juga mengucapkan terima kasih setinggi- tingginya kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah menerbitkan Surat Keputusan kenaikan jabatan saya ke guru besar.
Terlebih lagi ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Prof. Dr. Biyanto. Mag., Ketua BPH UMG yang selalu memotivasi untuk segera mengajukan pengurusan GB. Ibu Kepala LLDIKTI wilayah VII Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM. dan Bapak Rektor Almarhum Dr. Eko Budi Leksono (yang merekomendasikan pengiriman berkas GB ke Jakarta), Ibu Rektor (Nadhirotul Laily, S.Psi., M.Psi), Bapak Ibu Wakil Rektor (Ibu Elly Ismiyah, ST., MT, Bapak Anwar Hariyono, SE., M.Si., Bapak Suwarno, SE., M.Si), pimpinan dan anggota Senat Universitas,
Juga kepada Direktur Pascasarjana (Dr. Mukminatus Sholichah, M.Si), Dekan FKIP (Dr. Nur Fauziah, Mpd.), bapak ibu dekan di lingkungan UMG, pimpinan dan anggota Senat Fakultas FKIP, Tim PAK UMG, Tim Penilai Angka Kredit LLDikti Wilayah VII, serta Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (S2), Dr. Nirwanto Ma’ruf, dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (S1) Chandra Hadi Asmara, M.Pd., dan seluruh Ketua Program studi di UMG. Ucapan terima kasih yang tulus juga saya tujukan kepada Kepala Biro, Kepala bidang, kepala Seksi, serta semua rekan-rekan tenaga kependidikan di lingkungan UMG.
Ucapan terima kasih tak terhingga kepada bapak Dr. Suyoto, M.Si (Rektor UMG periode 2000 – 2004) dan Dr. Sri Uchtiawati, Dekan FKIP periode 2000-2004) yang telah mengizinkan saya menjadi dosen di UMG sejak tahun 2000. Dr. Irwani Zawawi, M.Pd. (Rektor UMG periode 2005-2008) dan Dr. Slamet Asari (dekan FKIP periode 2005-2008) yang mengizinkan kuliah S3 di UM. Dr. Sarwo Edy (Rektor UMG periode 2008-2017) yang mengixinkan dan merekomendasikan penyelesaian disertasi di New Zealand. Prof. Dr. Setyo Budi, MS., (Rektor UMG periode 2017-2021) yang selalu membantu dan tempat sharing penghitungan KUM GB yang tepat, Demikian juga terima kasih kami ucapkan kepada Kepala Biro SDM UMG (Ibu Roziana M.Si, Bersama timnya, Mbak Mila, Mas mocin) yang memberikan bantuan teknis dan administrasi pengurusan GB sehingga semakin lancar.
Selanjutnya, dengan merunut perjalanan pendidikan saya, pertama saya ucapkan terima kasih dan hormat saya kepada guru guru saya di MI Kaliboyo, guru-guru saya di MTs Negeri Srono, serta guru-guru saya di PGAN Jember. Kepada dosen-dosen saya semasa S1 di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris S1 UMM, khususnya pembimbing skripsi saya Dr. Hartono, M.Pd.
seluruh dosen semasa S2 di Universitas Negeri Malang, khususnya pembimbing tesis saya Alm. Prof. Dr. Zuhridin Suryawinata, dan Alm ‘Prof. Dr. Adnan Latief, PhD, serta seluruh dosen semasa S3 saya di Universitas Negeri Malang Alm. Prof. Dr. Nuril Huda, PhD., Alm. Prof. Dr. Abdul Wahab., PhD., Prof. Dr. Ali Saukah, PhD., Prof. Dr. Bambang Yudhi Cahyono, Prof. Dr. Soenardi Djiwandono, Prof. Dr. Siusana Kweldju. Khusus kepada pembimbing disertasi saya Alm. Prof. Dr. Adnan Latief, PhD., Prof. Dr. Nur Mukminatien, dan Prof. Dr.Efendi Kadarisman, saya ucapkan terima kasih. setinggitingginya atas bimbingannya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada rekan dan kolega saya selama ini dalam kolaborasi riset dan publikasi (nasional dan internasional), Prof. Dr. Agus Wardhono (PGRI Ronggolawe Tuban), Mr. Frank Landsman (proof reader) Dr. Yudhi Arifani, M.Pd., Dr. Slamet Asari, M.Pd., Dr. Nirwanto Maruf, M.Pd. Dr. Langgeng Budianto (UIN Malang), Dr. Amrin Batubara.Kepada seluruh rekan dosen di Pascasarjana (Dr. Rahmat Agus Santoso, MM., Dr. Joko Soelistiya, MM., Dr. Eva Desembiawati, MM., dan Mbak Zuhro SS,Ners)) dan FKIP, terkhusus pada program studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris S2 dan Program studi Bahasa Inggris S1 (Chandra Hadi Asmara, M.Pd., Ulfatul Ma’rifah, M.Pd., Pak Tri, M.Pd, bu Fifi, M.Pd, bu Riska M.Pd) saya ucapkan terima kasih atas kerjasama dan rasa kekeluargaan yang tercipta selama ini, dan rekan-rekan di seluruh biro di lingkungn UMG atas bantuannya selama ini.
Kepada ayah saya H. Imam Subari dan ibu saya Almarhumah Hj. Siti Halimah tercinta, terima kasih tak terhingga atas kasih sayang dan perhatian tanpa henti melalui doa dan restunya dalam setiap Langkah kehidupan saya. Terima kasih juga kepada kakak-kakak dan adik saya Mbak Nurhayati dan Mas Budi, Mbak Nur Aini dan Mas Gatot, Mas Munir dan Mbak Tatik, Adik Hj. Ulfa dan Dik Sacan, terima kasih sudah bersama-sama melalui masa kecil yang indah dan berlanjut silaturahmi erat keluarga sampai sekarang, beserta keluarga besar H Abdul Ghoni (Pakde dan Budhe semuanya).
Untuk Istriku tercinta Siti Mudlikah, SST., M.Kes. dan Almarhummah Iva Astuti, dan anak anak ku Firstivan Azka, Fiza Paluphi, Hilmi Haedar, Riza Ananta, dan Aghni B Azmiya, terima kasih atas kasih sayang, doa yang selalu di panjatkan, pengertian, dan kesempatan yang diberikan kepada saya hingga bisa mengembangkan potensi diri.
Kepada segenap kolega, keluarga, sahabat, teman, mahasiswa, dan pihak-pihak yang tidak sanggup saya sebutkan satu persatu, saya berterima kasih atas silaturahmi yang terjalin dengan baik selama ini.
Akhirnya, saya akhiri paparan ini dengan memohon doa dan restu hadirin semua kiranya saya dapat terus mengemban kewajiban ilmiah yang disandang oleh seorang guru besar, terutama dalam mengembangkan ilmu, mendampingi ilmuwan ilmuwan muda, berkolaborasi dengan sesama ilmuwan, dan menerapkan ilmu demi kesejahteraan masyarakat. Semoga doa kita didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT, serta kita selalu diberi petunjuk, jalan, dan kemudahan untuk mewujudkan niat baik kita.
Amin ya Rabbalalamin.
Wassalaamu’alaikum wr. wb.
Editor Mohammad Nurfatoni