MKKS Kota Banjarmasin Kunjungi Spemduta, liputan kontributor PWMU.CO Sidoarjo Nur Atika
PWMU.CO – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Banjarmasin gelar kegiatan silaturahmi MKKS SMP swasta bersama 23 kepala sekolah menengah pertama (SMP) se-Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, Kamis (23/2/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta) Sidoarjo, Jawa Timur. Turut hadir Drs Asror CH perwakilan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang Sidoarjo.
Kedatangan 23 kepala sekolah Banjarmasin disambut dengan beberapa tampilan Tari Mojang Priangandari siswa Spemduta. Kemudian di ruang kepala sekolah, tamu disuguhi muhadatsah atau percakapan bahasa Arab siswa program tahfidh, opening speech mengenai pendidikan dan prestasi oleh siswa Program Muhammadiya International Class Orientation (M-ICO), serta pidato dakwah tentang ilmu yang bermanfaat.
Ketua MKKS SMP Swasta Banjarmasin Fathur Rahman SPd menyampaikan kegiatan studi MKKS ini akan membahas delapan poin penting.
Delapan poin atau aganda yang dibahas meliputi studi Pengelolaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen sekolah, implementasi kurikulum merdeka, program sekolah, manajemen pengelolaan kelas, program pengembangan siswa, konsep pengembangan leadership, penanaman budaya tertib.
“Kami semua datang kesini sudah mengosongkan gelas-gelas kami untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari Spemduta. Mungkin setelah ini banyak hal yang bisa kita saring untuk bisa membawa kebaikan ke sekolah sekolah kami agar mudah-mudahan Kota Banjarmasin dari segi pendidikan bisa menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Albert Einstein
Kepala Spemduta Zainal Arif Fakhrudi MM menyampaikan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah SMP swasta se-Banjarmasin atas kunjugan dan kepercayaannya telah bersilaturrahmi di sekolah kami Spemduta.
“Satu quote dari Albert Einstein untuk tidak takut kegagalan. Jangan takut kegagalan karena sesungguhnya orang-orang yang tidak pernah mengalami kegagalan berarti dia belum pernah melakukan apa-apa,” tuturnya dalam sambutan.
Untuk itu, tegasnya, untuk bisa menjadikan sekolah pembeda, harus ada upaya. Kegagalan itu biasa, yang lebih penting lagi bagaimana dari keagalan tersebut bisa menjadi diri lebih baik lagi. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.