PWMU.CO– Ahmad Syaifulloh terpilih menjadi Ketua PCM Plemahan Kabupaten Kediri periode 2022-2027 dalam Musycab yang digelar Ahad (19/2/2023).
Pemilihan ketua PCM Plemahan itu berlangsung dalam rapat formatur 9 anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM ) Plemahan Kabupaten Kediri dalam Musycab di Gedung Dakwah Muhammadiyah Ranting Tegalrejo. Agenda rapat formatur pemilihan Ketua PCM periode 2022-2027.
Ketua Panitia Pemilihan Musycab Imam Puryanto membaca hasil pemungutan suara. Dari 55 suara yang dinyatakan tidak sah 1 suara karena memilih lebih dari 9. Perolehan suara anggota PCM Plemahan sebagai berikut.
Ahmad Syaifulloh 46 suara
Imam Puryanto 36 suara
Johan Ali Mashar 35 suara
Ahmad Afif 33 suara
Munirudin 26 suara
M Heri Efendi 23 suara
Jajak Wijaya 19 suara
Arif Santosa 21 suara
H Abdul Aziz 18 suara
Sambutan Ketua PDM
Dalam sambutannya Ketua PDM Kabupaten Kediri Ikhwan Nurhadi MPdI menyampaikan enam ciri kader Muhammadiyah di depan peserta Musycab Muhammadiyah Plemahan.
Pertama, bermuhammadiyah itu ada kader biologis. ”Bapak ibune Muhammadiyah, anaknya Muhammadiyah, itu kader biologis. Bapak ibuku Islam aku melu Islam,” katanya.
Kedua, kader ideologis. Walaupun bapaknya tidak Muhammadiyah, walaupun ibunya tidak Muhammadiyah, tapi mengikuti pengkaderan Muhammadiyah itu dinamakan kader ideologis.
”Ikut IPM, IMM , ikut Pemuda Muhammadiyah, NA , Tapak Suci, kemudian masuk Muhammadiyah,” tuturnya.
Ketiga, kader honoris. ”Ini yang repot. Kader honoris itu hanya mencari penghidupan di Muhammadiyah, ada rumah sakit, ada sekolah jadi karyawan, tapi tidak peduli terhadap Muhammadiyah,” katanya.
Keempat, kader simpatik. Kader simpatik itu dia tidak menjadi warga Muhammadiyah, tidak memusuhi Muhammadiyah, tapi jika melihat orang Muhammadiyah dia senang. ”Orang-orang seperti itulah tempat dakwah kita,” tuturnya.
Kelima, kader artis. ”Masuk Muhammadiyah biar terkenal, hanya titip tenar,” selorohnya.
Keenam, kader pengkhianat. ”Jenis ini berbahaya. Ada orang pernah bekerja di amal usaha Muhammadiyah (AUM) lama sekali, karena ada masalah, dia keluar. Ketika keluar dia menjelek-jelekkan Muhammadiyah terus. Itu disebut kader pengkhianat,” tandasnya.
Penulis Dahlansae Editor Sugeng Purwanto