Ketua PDA Ponorogo Beberkan Berbagi Prestasi Ketua PDA Ponorogo Beberkan Berbagi Prestasi Aisyiyah; Liputan Ismini
PWMU.CO – Semua kegiatan Aisyiyah bermuara pada dakwah karena dakwah menjadi tujuan utama Aisyiah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ponorogo Titi Listyorini.
Dia menyampaikannya pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah dan Aisyiyah Ponorogo, di Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (25/2/23).
Dalam kegiatan ini, Aisyiyah mengusung tema Perempuan Berkemajuan Mencerdaskan Peradaban Bangsa. Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan perjuangan dan kiprah Aisyiah selama satu abad yang merupakan modal sosial sejarah.
“Bahwa Aisyiah mampu menjalankan peran strategis dan praksis bagi kemajuan bangsa dengan spirit dakwah amal makruf nahi mungkar serta tajdid melalui semua aspek kehidupan,” ujarnya.
Tidak bisa dipungkiri, sambungnya, peran dakwah Aisyiyah Ponorogo sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun kesehatan.
“Aisyiah Ponorogo dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini (PAUD) mencapai lebih dari 400 guru yang berkomitmen dalam mencerdaskan tunas bangsa dan tersebar dimana-mana,” ujarnya.
Aisyiah juga mencurahkan segenap hati dan raga untuk membina anak berkebutuhan khusus (ABK) yang tergabung dalam Sekolah Luar Biasa-Aisyiah (SLB-A) Ponorogo.
“Satu komitmen, semua anak berhak mendapatkan pendidikan dan keterampilan,” terangnya.
SLB ini, lanjutnya, saat ini membina 46 siswa berkebutuhan khusus, terdiri dari tunanetra, tunadaksa, tunagrahita, dan tuna laras. “Atas kesungguhan pengabdian bapak-ibu gurunya, berbuah penghargaan yakni mendapatkan apresiasi Kepala Sekolah Inspiratif Terbaik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Tahun 2022,” terangnya.
Bidang Sosial dan Kesehatan
Senada dengan itu, dia melanjutkan, Bidang Kesejahteraan Sosial PDA Ponorogo juga intens membina ABK yang terhimpun dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Tunanetra terpadu Aisyiah Ponorogo yang terletak di Jalan Ukel Gang 2 No. 7 Kertosari, Babadan. LKS tersebut membina anak anak tunanetra dan tunadaksa, dan dhuafa.
“Tujuan kami membina itu adalah untuk membentuk kemandirian anak berkebutuhan khusus dan alhamdulillah beberapa waktu lalu, LKS tersebut dinobatkan sebagai panti percontohan tingkat nasional dan telah terakreditasi paripurna,” tandasnya.
Selain itu tak kalah bermanfaat, di Bidang Kesehatan PDA Ponorogo juga sudah mendirikan Rumah Sakit Umum Aisyiah (RSUA) untuk menolong kesehatan umat dan masyarakat secara keseluruhan.
“Untuk RSUA ini penghargaan yang sudah didapat sudah tak terhitung lagi. Sudah terakreditasi paripurna dan mendapat penghargaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan pajak,” tambahnya.
Di akhir sambutan, ia menyebutkan prestasinya kembali yakni juara II Gerakan Lumbung Hidup Aisyiah (GLHA) Swasembada Pulung yakni membina sekelompok perempuan yang tergabung dalam kelompok wanita tani dan menghimpun para wanita untuk bisa meningkatkan taraf kehidupannya dengan kemandirian di bidang pertanian dan perikanan yang dilakukan Pucuk Gunung Kayu Putih. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni