Muhammadiyah Kota Malang ibarat Kapal Besar; Liputan Kontributor PWMU.CO Malang Hasan Albana.
PWMU.CO – Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) Muhammadiyah Kota Malang berlangsung di Aula Kantor Muhammadiyah Kota Malang, Ahad (26/2/2023). Tepatnya di Jalan Gajayana 28B.
Dalam Musypimda untuk menyambut Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah ini, Prof Dr Thohir Luth MA yang awalnya direncanakan hadir, ternyata berhalangan.
Makan siang peserta berupa nasi biryani mengawali acara. Seluruh peserta dari perwakilan pimpinan ortom maupun cabang Muhammadiyah tampak semangat dan gembira menyambut kegiatan ini.
Suasana kian menarik saat ada kabar calon formatur yang tersaring sejumlah 41 orang. Jumlah ini mengalahkan jumlah calon pada Musyawarah Wilayah terdahulu.
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Dr Abdul Haris MA menyampaikan pandangannya terkait ghirah (semangat) Musyda yang hendak digelar pekan depan, Sabtu-Ahad (4-5/3/2023).
“Dinamika yang ada pasti berkembang. Dalam iklim demokrasi pasti akan terdapat kubu-kubu saat pemilihan nanti,” ujar Haris.
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini berharap, jangan sampai ruh Muhammadiyah hilang. “Niatnya harus ditata hanya mencari ridha Allah SWT. Siapa pun nantinya yang terpilih maka kita dukung bersama,” imbuhnya.
Jaga Keutuhan Muhammadiyah
Penasihat PDM Drs KH Taufik Kusuma MAg dalam sambutannya berpesan agar menjaga keutuhan Muhammadiyah. Dia mengutip Ali Imran ayat 159, “Hendaknya kita semua bersikap santun, saling hormat, dan menjaga keutuhan persaudaraan.”
Dia lantas mengibaratkan Muhammadiyah Kota Malang sebagai kapal besar. “Tetapi kapal sekocinya tidak ada dan kalah cepat dengan kapal lain. Sehingga ketika menepi ke pinggiran dermaga, permasalahan umat kalah cepat dengan organisasi lain, terlebih dari unsur organisasi masyarakat (ormas) agama lain,” ujarnya.
Menurutnya, syarat pimpinan yang terpilih nanti harus memiliki ‘5 ER’. “Pinter, kober, bener, seger, dan lumer,” urainya.
Maka dia berpesan, “Bekerja samalah dengan golongan Islam mana pun sehingga menjadi indah dalam ber-Muhammadiyah!”
Dalam kepribadian Muhammadiyah, lanjutnya, wajib bekerja sama dengan pemerintah untuk mencapai tujuan masyarakat yang makmur dan diridhai Allah SWT. Dia juga berpesan agar bersikap adil ke dalam dan ke luar. “Sehingga sifat Muhammadiyah tidak hanya mengoreksi pihak luar namun juga sering-sering muhasabah atau introspeksi diri,” imbaunya.
Taufik akhirnya mendoakan, “Mudah-mudahan Muhammadiyah Kota Malang dapat dirasakan perannya oleh warga Muhammadiyah khususnya dan umumnya bagi seluruh masyarakat kota Malang.” Doa ini sekaligus membuka Musypimda Kota Malang. (*)