PWMU.CO – Kajian Pelajar Kekinian (KPK) yang diinisiasi oleh Komunitas Pelajar Tanpa Pacaran (PTP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Surabaya semakin diminati dan menarik minat para pelajar Kota Surabaya. Buktinya, sebanyak 150 pelajar se-Kota Surabaya antusias ikut ambil bagian dalam kajian rutin bulanan tersebut.
Kajian dengan ratusan pelajar dari sekolah-sekolah Muhammadiyah, sekolah negeri maupun sekolah swasta pada Sabtu (8/4) kemarin, diisi langsung oleh M. Alfian Hidayatullah, founder Komunitas PTP . Alfian dengan gamblang menjelaskan tema ‘Pacaran: antara Cinta atau Nafsu’.
Dengan tegas, Alfian menyebut bahwa cinta dan nafsu adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Karena itu, agar tidak salah kaprah, maka anugerah itu harus disalurkan sesuai dengan syariat agama Islam. ”Jangan sampai kita menodai arti cinta yang Allah SWT anugerahkan pada kita dengan cara berpacaran. Karna pacaran itu kayak korupsi, yakni menikmati sesuatu yang bukan haknya,” ujarnya.
Selain kajian, Komunitas PTP juga mensosialisasikan tentang program kerjanya. Yakni, mensosialisasikan gerakan tanpa pacara nke sekolah-sekolah se-Kota Surabaya. ”Ini kita dilakukan dengan tujuan memberi wawasan sekaligus membentengi para pelajar dari aktivitas maksiat bernama pacaran,” tegasnya.
(Baca juga: Bersama MUI-Disdik, IPM Deklarasikan Gerakan Pelajar tanpa Pacaran)
Di akhir acara, Komunitas PTP membuka pendaftaran anggota. Siapa saja yang tertarik menjadi anggota diminta untuk mengisi formulir atau blanko yang bakal dibuatkan kartu anggota PTP. ”Anggota komunitas akan menjadi duta pelajar tanpa pacaran,” terangnya.
Selain kalangan pelajar, KTP Komunitas PTP ternyata juga menarik minat mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang asal Manado. Tidak hanya itu saja, mahasiswa Pascasarjana UINSA malah berencana mengadakan penelitian di Komunitas PTP untuk bahan tesis. (fery/aan)