Religion Day Spemdalas Kupas Makna Isra Mikraj, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Fitri Wulandari
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur menyelenggarakan Religion Day peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dengan tema Khusyuk dalam Shalat, Istiqomah dalam Taat di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Jumat (17/2/23).
Wakil Kepala Spemdalas, Rohmawati MPd memberikan materi terkait Isra Mikraj di hadapan 640 siswa kelas VII-IX. Dia menyampaikan peristiwa Isra dijelaskan dalam Surat al-Isra ayat 1, Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Menurut riwayat yang shahih, Rasulullah diisrakan dengan jasadnya dari Al-Masjid Al-Haram menuju Baitul Maqdis dengan mengendarai al-Buraq, ditemani oleh Jibril. Dia singgah di sana serta menjadi imam shalat bagi para nabi, dengan menambat al-Buraq pada pintu masjid.
Kemudian pada malam itu, dia dinaikkan dari Baitul Maqdis menuju langit dunia ketujuh atau disebut Sidratul Muntaha. Naiknya Nabi Muhammad SAW ke langit inilah yang disebut sebagai peristiwa Mikraj.
Perjalanan Isra dan mikraj ini terjadi hanya dalam satu malam, yaitu pada 27 Rajab setelah beberapa tahun kenabian.
“Anak-anak, saat menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi-Nabi terdahulu pada setiap tingkatan.”
Bertemu Nabi Adam
Rohmawat menjelaskan, di langit pertama bertemu Nabi Adam, di langit kedua bertemu Nabi Isa dan Yahya, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, di langit kelima dan keenam bertemu Nabi Harun dan Nabi Musa, dan bertemu dengan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.
Ada catatan khusus saat Nabi Muhammad bertemu Nabi Musa, yaitu tatkala Beliau hendak berlalu, Nabi Musa menangis. Ketika ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Dia menjawab, “Aku menangis karena rupanya ada seorang yang diutus setelahku, tetapi umatnya yang masuk surga lebih banyak dari umatku.
Kemudian Nabi Muhammad naik ke Sidratul Muntaha, lalu dibawa naik ke Al-Bait Al-Ma’mur. Kemudian Dia dinaikkan lagi menuju Allah Yang Maha Perkasa. Allah mewahyukan kepada hamba-Nya ini dengan wahyu, mewajibkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya lima puluh waktu salat.
“Sangat dasyat ya, anakku, peristiwa Isra Mikraj ini,” tambahnya.
Nabi Muhammad ini sangat cinta kepada umatnya. Saat menerima perintah shalat lima puluh waktu, Beliau turun melewati Nabi Musa yang memberikan saran kepada beliau untuk meminta keringanan dari jumlah lima puluh.
Beliau bolak-balik hingga Allah mewahyukan untuk melaksanakan perintah lima waktu shalat. Tidak hanya itu, Nabi Muhammad juga menanggung sebagian dari rasa sakit yang akan dirasakan umatnya saat sakaratul maut. Saat itu, Nabi Muhammad sambil bergetar menahan sakit dan merintih Beliau masih menyebut ummati, ummati, ummati.
“Tiga kali beliau menyebut umatnya.”
Rohmawati berpesan agar senantiasa menjadi umat yang istikamah dalam salat serta senantiasa menjaga ketaatan dalam menjalankan perintah Allah dan Nabi Muhammad SAW. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.