PWMU.CO– FGM Jombang mengadakan kegiatan penguatan ideologi kepada guru Muhammadiyah di aula SMP Muhammadiyah 1, Sabtu (28/1/2023).
Peserta terdiri guru SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK sebanyak 83 orang. Materi penguatan ideologi disampaikan oleh Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PWM Jatim periode 2015-2022 Muchamad Arifin M.Ag, Pembicara lainnya Drs Moh. Ali Said, MPd. dan Drs Fatkhurrohman, S.Psi.
Ketua FGM Jombang Moh. Rofi’i, SE MPd menyampaikan, kegiatan ini merupakan pelaksanaan program yang ke-8 hasil Raker FGM. (Forum Guru Muhammadiyah) Dilanjutkan kegiatan yang ke-9 pada awal bulan Maret yaitu TOT Pembina atau Pelatih Kepanduan HW.
”Kegiatan Penguatan Ideologi Muhammadiyah memilki target yaitu guru Muhammadiyah memahami sejarah dan nilai-nilai keislaman (Ismuba),” ujarnya.
Kegiatan dibuka oleh Ketua PDM Jombang Dr Abdul Malik MP. IPU. Dia mengajak guru Muhammadiyah untuk bekerja dan beramal di sekolah dengan sungguh-sungguh untuk memajukan sekolah atau madrasah dengan niat beribadah kepada Allah SWT.
Mengutip surat Muhammad ayat 7, artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
“Sangat penting memperhatikan kesejahteraan guru dan ini akan menjadi prioritas selanjutnya agar guru fokus dalam melaksanakan pembelajaran,” ujar dosen UMM ini.
Muchamad Arifin menyampaikan materi dengan tema Ideologi Muhammadiyah di Tengah Gerakan Keagamaan Kontemporer. “Gerakan Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang membawa misi dakwah dan tajdid untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” katanya.
Dakwah dan tajdid yang dipahami Muhammadiyah, ujar dia, adalah jalan perubahan untuk mewujudkan Islam sebagai agama bagi kemajuan hidup umat manusia sepanjang zaman.
Arifin lalu menceritakan pengalaman selama di Lembaga Dakwah Khusus (LDK). Bergaul dengan komunitas anak punk, anak di lembaga permasyarakatan, PSK, anak jalanan yang kehidupannya jauh dari nilai spiritual.
Pada materi kedua peserta dibagi menjadi dua kelompok dengan dua pemateri dengan tema yang berbeda.
Moh. Ali Said menyampaikan materi Kaderisasi dan Fungsi Guru Muhammadiyah. Dia menjelaskan, berpijak pada rumusan, menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
”Secara konseptual dan operasional perkaderan harus meletakkan maksud dan tujuan Muhammadiyah tersebut sebagai ujung tujuannya,” katanya.
Pembicara berikutnya Fathurrahman menyampaikan materi dengan tema Manhaj Tarjih. Dia berkata, Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid, bersumber kepada al-Quran dan as-Sunnah.
Dalam melaksanakan pengkajian dan penafsiran keislaman berprinsip pada metode tertentu yang disebut Manhaj Tarjih.
Dia mencontohkan pembahasan penentuan awal Ramadhan berdasarkan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) halaman jilid 3 halaman 253-257.
Penulis Juni Muslimin Editor Sugeng Purwanto