Pembelajaran Life Skill, Siswa Spemdalas Bikin Jamu Tradisonal, liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Ria Rizaniyah
PWMU.CO – Siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur praktik membuat jamu dalam pembelajaran Life Skill, Kamis (23/2/23).
Koordinator Life Skill Dheni Iga Pratiwi SPd menyampaikan materi pembuatan jamu ini dilakukan siswa di kelas masing-masing bersama dengan wali kelasnya.
“Pembuatan jamu ini menggunakan tanaman herbal bagian akarnya, mulai dari jahe, lengkuas, kunyit, maupun kencur,” jelasnya.
Dia memaparkan tanaman-tanaman tersebut adalah termasuk Tanaman Obat Keluarga (toga) yang memiliki fungsi sebagai penyedia obat sekaligus berupa taman berestetika yang memenuhi kriteria keindahan perkarangan.
“Salah satunya adalah jahe, karakteristik tanaman ini yaitu memiliki bau khas dan tajam serta terasa hangat bila dikonsumsi. Jenis tanaman ini biasanya digunakan sebagai bumbu masakan, campuran jamu, atau bisa juga dibuat untuk wedang,” katanya.
Turunkan Kolesterol
Dheni Iga Pratiwi menjelaskan manfaat jahe, mengobati masuk angin, membantu turunkan kolesterol, mengurangi peradangan, dan juga kaya antioksidan.
“Selain sebagai bumbu masakan, kunyi memiliki fungsi memberi warna kuning pada masakan atau sebagai pengawet,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, kunyit dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi risiko penyakit jantung, meredakan nyeri saat menstruasi, mengatasi bau badan, dan mengurangi risiko kanker.
Temulawak dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi. Bisa juga untuk orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan.
“Selain itu, juga memperlancar proses pencernaan, mengatasi peradangan, menambah nafsu makan, dan membantu proses metabolisme tubuh.”
Dia memaparkan dalam pembelajaran ini, siswa praktik pembuatan jamu t jamu temulawak, wedang jahe, dan kunyit asam.
Siswa kelas VII Agility Muhammad Alan Herinda menjelaskan di kelasnya terjadwal membuat jamu temulawak. Kami membagi siapa yang membawa alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat jamu di hari sebelumnya.
“Ada yang membawa kompor, panci, gelas, sendok, racikan temulawak, gula, dan air. Ini pembelajaran yang seru sekali,” akunya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.