PWMU.CO – Guna meningkatkan kemampuan, kecakapan dan militansi kader, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sidayu, Gresik mengadakan Baitul Arqam dengan tema ‘Meningkatkan Kompetensi Kader menuju Aisyiyah Berkemajuan’ selama dua hari, 8-9 April 2017.
Ketua PCA Sidayu Hj. Nur Fadhilah mengatakan Baitul Arqam merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh pimpinan Aisyiyah di tingkat cabang dan ranting. Karena sebagai dasar pelaksanaan dan gerakan untuk membesarkan Muhammadiyah.”Dengan ini, semoga warga Aisyiyah Sidayu semakin berkomitmen yang tinggi terhadap Persyarikatan,” katanya dihadapan 84 peserta perwakilan dari PCA dan PRA se-Sidayu, Gresik.
(Baca: Aisyiyah Berjuang Lindungi Anak dan Perempuan dari Kekerasan dan Aisyiyah Dorong Lansia agar Tetap Produktif)
Sementara itu Ketua PDA Gresik Dra Uswatun Hasanah saat memberikan materi keteladanan kepemimpinan muslimah dalam Islam menegaskan kembali bahwa Baitul Arqam adalah kegiatan yang bersifat fardhu ain dan tidak boleh tidak diikuti oleh seluruh pimpinan Aisyiyah. Baik di tingkat pusat, daerah, cabang dan ranting, serta amal usaha yang berada di bawah naungan Aisyiyah atau Muhammadiyah.”Baitul Arqom tidak lain bertujuan untuk menyamakan pemahaman, visi dan misi serta tujuan maupun langkah harus dijalankan,” tegasnya.
Uswatun lantas menjelaskan ada 9 karakter pemimpin di Aisyiyah. Di antaranya berpaham Islam berkemajuan, Ihlas, jujur, amanah, kemudian cerdas dan berilmu, moderat dan bijaksana, serta memiliki etos kerja tinggi.Selain itu juga disiplin dan produktif, lalu Adil dan memuliakan manusia, serta berjiwa al-maun maupun gemar beramal dan berusaha. Terakhir berorganisasi dan bekerja sama.
(Baca juga: Harumkan Aisyiyah, Kader Senior Kota Malang Diganjar Penghargaan)
”Karakter kepemimpinan tersebut akan menjadi modal dalam menggerakkan organisasi. Sebagai organisasi kader, maka setiap kader Aisyiyah adalah pemimpin,” paparnya.
Selanjutnya, Ir Siti Faizah yang mengisi materi tentang manajemen kepemimpinan dan transformasi kader memaparkan pentingnya pemahaman tetang kepemimpinan dalam organisasi Aisyiyah dan perlunya kesiapan para kader dalam bertransformasi.”Sebagai aset Persyarikatan, kader harus memiliki komitmen dalam berorganisasi dan menegakkan ideologi sesuai dengan paham Muhammadiyah, serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.(agustin/aan)