Kisah Pilu Ipin, Remaja Putus Sekolah yang Berjuang Mengasuh Empat Adik dan Ibu ODGJ

Syafirin Rohman alias Ipin dengan tiga adiknya dan ibunya yang ODGJ (Istimewa/PWMU.CO)

Kisah Pilu Ipin, Remaja Putus Sekolah yang Berjuang Mengasuh Empat Adik dan Ibu ODGJ; Liputan Isrotul Sukma

PWMU.CO – Bangkalan digemparkan dengan kisah perjuangan Syafirin Rohman (15) atau yang akrab disapa Ipin. Dia tidak bisa bersekolah karena harus merawat ke empat adiknya serta ibunya yang tergolong orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ipin pun harus merelakan kepergian (wafat) adik bungsunya yang berusia 7 bulan karena sakit dan tidak memiliki biaya berobat. 

Kisah perjuangan Ipin yang tidak melanjutkan sekolah karena merawat adik dan ibu yang depresi diceritakan oleh Kulsum, Guru SD Negeri Longkek 1 Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan kepada PWMU.CO, Isrotul Sukma, melalui Zoom Cloud Meetings Sabtu (4/03/2023). Berikut kisah perjuangan Ipin yang tinggal di Dusun Timur Sumber, Desa Longkek, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.

Ipin merupakan anak pertama dari Syaiful Rohman dan Mesda. Keempat anak lainnya adalah M. Sarob Salsabil (11), Saida Romania (6), M. Ragil Saputra (3), dan bayi berusia 7 bulan yang telah meninggal dunia. Diketahui Ipin putus sekolah dan melakukan semua pekerjaan rumah tangga sendiri termasuk merawat ibunya sebab ayahnya sedang di lembaga pemsyarakatan (lapas)

Kulsum menjelaskan, “Ipin tidak bisa bersekolah karena harus merawat 4 orang adik serta ibunya yang bisa kapan aja ngamuk-ngamuk (marah). Ayahnya ada di lapas, semuanya Ipin yang mengerjakan. Mulai dari memasak, memandikan adiknya, bahkan Ipin mengerjakan semua itu dengan menggendong 2 adiknya yang masih kecil dan bayi. Adik bungsu Ipin meninggal Karena sakit tanpa pengobatan,” jelasnya. 

Melanjutkan kisahnya, Kulsum menjelaskan pilunya saat membantu Ipin. “Ipin ini tidak pernah mengeluh, adiknya yang 7 bulan sakit demam, dia yang rawat dan tidak dibawa berobat karena tidak punya biaya sampai akhirnya meninggal. Saya sangat sedih melihat kondisi Ipin dan adik-adiknya jadi saya viralkan biar banyak yang bantu Ipin,” tandasnya. 

Adik Ipin yang meninggal itu bahkan lahir tanpa bantuan medis karena keterbatasan biaya. 

“Ibunya sudah depresi dengan kondisi ekonomi, jadi saat melahirkan anak yang ke-lima ibunya lahiran di kamar mandi tanpa bantuan medis,” imbuhnya. 

Perjuangan Kulsum agar Ipin dan adiknya melanjutkan sekolah

selain menjadi relawan donasi untuk keluarga Ipin, dia juga memperjungkan agar Ipin dan adiknya bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak. 

“Alhamdulillah administrasinya sedang saya uruskan, Ipin bisa sekolah penyetaraan, adiknya yang 11 tahun akan sekolah, yang kecil akan saya masukkan kesekolah tempat saya mengajar ini, SDN Longkek 1,” jelasnya. 

Kulsum melanjutkan, “Ipin diambilkan penyetaraan karena tidak mungkin meninggalkan adiknya. Setidaknya Ipin masih bisa melanjutkan sekolah dan punya kesempatan yang sama dengan anak-anak seusianya.” 

Syafirin Rohman alias Ipin dengan tiga adiknya yang massiv hidup (Istimewa/PWMU.CO)

Berbagai Pihak Memberikan Bantuan

Bantuan dari berbagai pihak terus datang, Puskesmas datang dengan memberikan bantuan pengobatan kepada Mesda dan berencana membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya untuk menjalani pengobatan. 

“Alhamdulillah bantuan terus datang. Selain donasi, pihak puskesmas juga sudah datang  memberikan obat penenang kepada Ibunya. Biasanya ngamuk tiba-tiba, sekarang sudah tidak,” jelasnya 

Selain itu, Kulsum menjelaskan, berita ini telah sampai kepada Kementerian Sosial. Bahkan Menteri Sosial Tri Rismaharini dikabarkan akan mengunjungi Ipin, Ahad (5/3/2023)/

“Selain pihak yang sudah membantu, saya mendapatkan kabar bahwa Ipin akan dikunjungi Kementerian Sosial, Ibu Risma mau ke sini. Kalau tidak ada halangan mungkin besok katanya,” jelasnya. 

Informasi Donasi untuk Ipin dan Adiknya

Kulsum menceritakan alasan mengangkat kisah Ipin ini karena prihatin dan ingin menggerakkan masyarakat agar membantu meringankan beban Ipin. Dengan viralnya berita ini, Kulsum berharap semua pihak bisa memberikan dorongan agar Ipin dan adik-adiknya bisa segera bersekolah. 

“Sementara, karena keluarga percaya kepada saya untuk menampung donasi untuk Ipin, maka bantuan bisa ditransfer ke saya karena pihak keluarga tidak mengerti media sosial dan perbankan. Insyaallah akan saya sampaikan dengan amanah kepada Ipin dan keluarga,” ujarnya. 

Para donatur yang bersedia meringankan beban Ipin, bisa menyalurkan bantuan melalui Rekening BRI 6102-01-023148-53-0 atas nama Kulsum dengan melakukan konfirmasi ke nomor 081553300258. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version