Hari Kanker Sedunia: Cegah Kanker Dimulai dari Kita

Jokowi impor Obat Covid-19, Ini Kata Ahli. Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt juga membedah obat Chloroquine yang telah diproduksi di dalam negeri.
Prof Maksum Radji. (Istimewa/PWMU.CO)

Hari Kanker Sedunia: Cegah Kanker Dimulai dari Kita; Liputan Isrotul Sukma, Kontributor PWMU.CO Bangkalan.

PWMU.CO – Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Peringatan World Cancer Day ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan tindakan pencegahan atas kanker di seluruh dunia. 

Bagaimana seluk beluk Hari Kanker Sedunia ini dan apa tema tahun 2023 ini? Berikut ini hasil wawancara dengan Prof Maksum Radji, secara daring Jumat (3/2/2023). Prof Maksum adalah Guru Besar Purnabakti Fakultas Farmasi UI, dan Guru Besar Prodi Farmasi FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta. Prof Maksum juga dikenal sebagai Pembina Pondok Pesantren Babussalam, Socah, Bangkalan, Jawa Timur.

Memaknai Tema Hari Kanker Sedunia Tahun 2023

Hari Kanker Sedunia merupakan salah satu langkah preventif untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker.

Hari Kanker Sedunia yang diinisiasi oleh Union for International Cancer Control pada tahun 2008, merupakan upaya untuk secara signifikan mengurangi insidensi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh kanker. Tujuannya adalah untuk menginformasikan dan mendorong pemahaman masyarakat tentang pencegahan, deteksi dini, dan pengobatannya.

Adapun tema Hari Kanker Sedunia 2023 adalah “Close the Care Gap” yang artinya ‘Tutup Kesenjangan Perawatan’. Dipilihnya tema ini untuk menegaskan kepada setiap orang bahwa setiap individu memiliki kemampuan dalam perubahan untuk mengurangi dampak penyakit kanker. 

Tema Hari Kanker Sedunia 2023 ini merupakan tema tahun kedua, di mana tema ini telah dicanangkan sama selama tiga tahun sejak tahun 2022 yang lalu. Dilansir dari laman World Cancer Day, tema dari tiga tahun kampanye ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kurangnya kesetaraan dalam perawatan kanker yang terjadi di dunia.

Selain itu, World Cancer Day turut aktif melakukan kampanye Hari Kanker Sedunia 2023 dengan tema ‘Uniting Our Voices and Taking Action’ yang berarti ‘Menyatukan Suara Kita dan Melakukan Tindakan’.

Menelisik Sejarah Hari Kanker Sedunia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Melansir https://nationaltoday.com/world-cancer-day/, pada tahun 1993 didirikan sebuah organisasi bernama The Union for International Cancer Control (UICC). Tujuan berdirinya organisasi ini adalah untuk menformulasikan berbagai upaya pemberantasan kanker di seluruh dunia dan memajukan penelitian medis tentang kanker.

Di bawah arahannya, Hari Kanker Sedunia pertama dirayakan di Jenewa, Swiss pada tahun yang sama. Berbagai organisasi seminat dan perkumpulan kanker seluruh dunia serta para pemangku kepentingan juga mendukung inisiatif ini.

Hari Kanker Sedunia diresmikan pada World Summit Against Cancer pertama pada tahun 2000. Acara tersebut berlangsung di Paris dan dihadiri oleh anggota organisasi kanker dan pemimpin pemerintahan terkemuka dari seluruh dunia. Sebuah dokumen ‘Piagam Paris Melawan Kanker’, menampilkan 10 artikel, disepakati dan ditandatangani, berisikan komitmen global untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas hidup pasien kanker. Kemajuan dan peningkatan penelitian, upaya pencegahan dan pengobatan kanker. Dalam piagam ini secara resmi dideklarasikan Hari Kanker Sedunia yang diperingati pada setiap tanggal 4 Februari.

Dengan demikian Hari Kanker Sedunia merupakan inisiatif di mana seluruh dunia bersatu guna melawan epidemi kanker secara global. Hari Kanker Sedunia bertujuan untuk mencegah jutaan kematian setiap tahunnya dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker, serta mendesak pemerintah dan individu di seluruh dunia untuk bekerja sama melawan penyakit kanker.

Penyakit Kanker dan Pola Hidup Individu

Kanker adalah sebuah kondisi terjadinya pertumbuhan sel yang abnormal di dalam tubuh penderitanya yang tidak bisa dikendalikan.

Kanker muncul sebagai akibat dari pertumbuhan sel-sel yang abnormal, di mana pertumbuhan sel abnormal ini umumnya membentuk benjolan umum yang dikenal dengan istilah tumor atau kanker jinak. Benjolan ini merupakan bentuk dari pertumbuhan sel pada semua jenis kanker, kecuali kanker darah. 

Sel kanker sendiri timbul dan berasal dari mutasi atau perubahan genetik. Kanker menjadi salah satu penyakit yang jarang sekali diwariskan dari orangtua pada anak. Sebagian besar kasusnya muncul seiring dengan berjalannya waktu sesuai dengan pola hidup masing-masing individu.

Mutasi genetik dan penyakit kanker dipicu oleh berbagai faktor antara lain oleh adanya transformasi sel normal menjadi sel tumor dalam proses karsinogenesis. Umumnya berkembang dari lesi pra-kanker menjadi tumor ganas. Perubahan ini akibat interaksi antara faktor genetik seseorang dengan beberapa faktor eksternal, antara lain: sinar  radiasi ultraviolet dan pengion; karsinogen kimia, seperti asbes, komponen asap tembakau, alkohol, aflatoksin (kontaminan makanan), dan arsenik (kontaminan air minum); serta adanya infeksi virus, bakteri, atau parasit tertentu. 

Senyawa kimia yang bersifat karsinogenik dan berbagai faktor di atas dapat mengikat DNA, sehingga terjadi perubahan struktur dan mutasi DNA.  Semakin lama senyawa ini dikonsumsi atau dihisap, maka semakin besar pula zat-zat karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut tentu meningkatkan risiko terjadinya perubahan struktur dalam gen. 

Risikonya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang, karena tubuh tidak bisa bekerja seoptimal seperti saat masih muda. Terjadinya mutasi DNA dan kondisi tertentu dari tubuh seseorang tersebut dapat memicu terjadinya kesalahan pada regulasi pembelahan sel-sel dalam tubuh.

Apabila pertumbuhan sel tumor ini tidak bisa dikendalikan atau tidak segera diobati, maka sel-sel tumor ini bisa bermetastasis dan dapat menyebar ke jaringan normal di sekitarnya melalui peredaran darah. Bilamana ini terjadi maka umumnya kondisi pengidap menjadi lebih buruk.

Proses ini bisa berlangsung hingga bertahun-tahun sampai sel-sel tersebut membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar. Barulah gejala-gejalanya mulai muncul dan sel-sel kanker tampak ketika tubuh diperiksa.

Secara umum, ada dua faktor penyebab kanker yang paling sering terjadi, yaitu faktor internal (seperti, keturunan) dan faktor eksternal, misalnya, perubahan hormon, obesitas, kurang berolahraga, kebiasaan merokok, serta paparan radiasi, virus, dan bahan-bahan kimia yang bersifat karsinogenik.

Adapun gejala kanker yang perlu diwaspadai antara lain adalah, (1) Muncul benjolan yang tidak lazim; (2)Perubahan pada kulit; (3) Adanya masalah atau benjolan pada kelenjar getah bening, (4) Adanya benjolan pada payudara; (5) Berat badan turun tanpa sebab; (6). batuk atau sesak napas berkepanjangan; (7)Munculnya rasa sakit tanpa sebab; dan (8) Adanya pendarahan yang tidak normal.

Upaya Mencegah Kanker

Beberapa fakta utama tentang kanker yang perlu diketahui adalah, kanker memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi. Kanker adalah penyebab kematian kedua tertinggi di seluruh dunia. Menurut data WHO setiap tahun, 9,6 juta orang meninggal karena kanker di seluruh dunia. Sekitar sepertiga dari kanker umumnya dapat dicegah dan diobati. 

Oleh sebab itu upaya pencegahan menjadi faktor yang penting antara lain dengan cara, mempertahankan gaya hidup aktif dan bersih serta pola hidup sehat. Aktif berolahraga secara rutin. Upayakan mengonsumsi makanan yang sehat, terdiri dari sayuran, buah, biji-bijian, atau polong-polongan (buncis dan kacang polong), dan batasi protein hewani. Istirahat yang cukup, serta hindari konsumsi alkohol. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version