Bangga Darah Segar Muhammadiyah Suguhkan Jidor yang Hampir Punah; Liputan Kontributor PWMU.CO Lamongan Gondo Waloyo.
PWMU.CO — Ketua Panitia Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-12 Muhammadiyah Lamongan Drs H Muntholib Sukandar menyampaikan sambutan pada pembukaan Musyda di Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Sabtu (4/3/2023).
Dalam sambutannya, dia memberikan penghormatan dan ucapan terima kasih atas kehadiran Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi, Bupati Lamongan Dr H Yuhronur Efendi MBA, undangan perwakilan ormas Islam, dan undangan lainnya.
Muntholib pun menyampaikan guyonan kepada saudara mudanya, Ketua NU lamongan KH Supandi yang hadir. “Kata orang, andai NU dan Muhammadiyah bersatu, maka separuh urusan bangsa ini selesai,” ujarnya. Musyawirin pun spontan bertepuk tangan.
Kepada 125 personel panitia yang telah menjalankan tugasnya sejak dibentuk hingga saat ini, dia menyampaikan terima kasih. “Wa bil khusus kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (Dr A Aziz Alimul Hidayat SKepNers MKes) yang telah mempertaruhkan reputasinya sebagai kampus Muhammadiyah terbesar di Lamongan ini,” ujarnya.
Muntholib juga menyampaikan, kegiatan praacara sangat menarik. “Rasanya pengin sekali pamer bahwa dalam kegiatan praacara telah disuguhkan jidor, kesenian tradisional yang diambang kepunahan, tapi kini dimainkan oleh darah segar anak muda Muhammadiyah dari SMP Muhammadiyah 12 Paciran,” ungkap pria asal Kota Wingko ini.
Selain itu, ada juga semaphore Hizbul Wathan, Tari Remo, dan lain lain. Dia sangat bersyukur, hari itu cerah dan hangat. “Disertai angin sepoi-sepoi, semoga jalannya Musyda Muhammadiyah Lamongan ini berjalan lancar,” harap Alumnus KMI Gontor Kelompok Abu Sittin ini.
Terakhir, dia memohon maaf kepada undangan bila ada kekurangan dan kesalahan panitia dalam melayani segenap Musyawirin yang terdiri dari 505 anggota, 44 peserta, 20 peninjau, 125 panitia, 300 anggota AUM. Totalnya seribuan orang. “Kami mohon maaf bila ada kesalahan baik yang kami sengaja maupun tidak kami sengaja,” tutupnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN