Sejak Pagi Umsida Dipenuhi Anggota Musyda, Smamda Voice Hibur Mereka, liputan khusus Musyda Muhammadiyah Sidoarjo oleh kontributor PWMU.CO Basirun.
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda ) Ke-11 Muhammadiyah Sidoarjo dipusatkan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Lantai 5, Ahad (5/3/2023).
Sekalipun rundown acara Pembukaan Musyda pada pukul 09.00 WIB, tetapi sejak pukul 07.00 WIB suasana sudah mulai sibuk. Mulai dari halaman masuk kompleks Umsida sudah dipenuhi mobil yang terparkir dengan rapi
Di halaman masuk Auditorium Umsida sudah ada barisan Kokam sedang apel. Area parkir sepeda motor lantai dua juga sudah penuh kendaraan utusan Musyda.
Pantauan PWMU.CO di lokasi, ruang Auditorium Umsida sudah siap untuk ditempati para musyawirin. Kursi warna biru dan merah tertata rapi dilengkapi dengan box snack berjajar rapi di depan panggung utama.
Layar lebar di atas panggung sudah dihiasi dengan tayangan beberapa iklan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Sidoarjo. Terutama AUM bidang pendidikan, diantaranya adalah Umsida, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, dan SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Penerima tamu berdiri di samping setiap deretan kursi. Mereka mengarahkan para tamu yang baru datang untuk menempati barisan depan terlebih dahulu.
“Maaf, bapak utusan dari mana?” tanya Princess Zahra anggota IPM Smamda Sidoarjo.
”Saya guru mbak,” jawab salah seorang peserta yang baru datang dan salah tempat.
“Maaf bapak, ruang ini hanya untuk para untuk utusan Musyda. Sedangkan undangan dari AUM tempatnya ada di atas. Pintu masuknya sebelah sana Pak,” arah siswa kelas XII Smamda ini.
Hibur Musyawirin dengan Koes Plus
Pukul 08.00 WIB tim Paduan Suara Smamda Voice naik ke panggung utama menyanyikan beberapa lagu dengan apik. Lagu Sajojo dari daerah Papua mengawali tampilannya dan disusul lagu-lagu daerah yang lainnya.
Smamda Voice juga menyanyikan lagu Kolam Susu karya emas Koes Plus tahun 1970-an. Lagu Pelajaran Pancasila mengakhiri tampilan Smamda Voice.
Sambil menunggu acara Pembukaan Musyda, para undangan sangat terhibur dengan tampilan para siswa. Apalagi ketika storytelling berbahasa Indonesia mencerikan perjuangan KH Ahmad Dahlan yang dibawakan oleh Syakinah Rahma Bawana dari SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Para tamu sesekali bertepuk tangan karena mengagumi kisahnya.
Sekitar 30 menit menjelang pembukaan, ruang sidang baik yang ada di lantai 1 maupun lantai 2 sudah dipenuhi oleh para tamu undangan maupun utusan Musyda. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.