Praraker, Majelis Tabligh Rumuskan Strategi Dakwah dan Manajemen Masjid; Liputan Kontributor Muhammad Roissudin.
PWMU.CO – Prarapat Kerja (Raker) Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur digelar di rumah Wakil Ketua Majelis Tabligh Dr Syamsul Ma’arif, di Kompleks Chofa Residen Surabaya, Jumat (3/4/2023).
Koordinasi perdana pasca turunnya Surat Keputusan (SK) Pengesahan Susunan Personalia Majelis Tabligh itu membahas sejumlah agenda penting. Nanti akan ‘digodok’ dalam Rapat Kerja Majelis sebagai rumusan Program Kerja periode 2022-2027.
Ketua Majelis Tabligh Abdul Basith Lc MPdi menyampaikan sejumlah persoalan yang akan menjadi pekerjaan penting. “Banyak program dan tantangan besar pada persoalan Tabligh dan strategi dakwah kita,” ungkapnya di hadapan 28 anggota Majelis Tabligh yang hadir.
Lebih lanjut, menurutnya, tantangan itu justru menjadi peluang dakwah yang menjanjikan. “Jika kita mampu mengelola tantangan dengan baik, justru menjadi peluang besar bagi masa depan Muhammadiyah, terutama persoalan mubaligh dan kemasjidan,” ujarnya.
Senada dengannya, Drs Nadjih Ihsan menambahkan, tantangan dakwah Muhammadiyah harus menyentuh akar rumput berbagai segmen masyarakat. “Dakwah kita jangan eksklusif tapi inklusif agar menjangkau semua komunitas. Agar makin menyentuh akar rumput, kompetensi mubaligh juga harus terus diasah!” imbuh ustadz yang banyak membina kajian ibu-ibu di berbagai komunitas di Jawa Timur itu.
Adapun Drs M Ridwan Abubakar MAg menambahkan, tantangan dakwah Muhammadiyah ke depan juga penting untuk fokus menggarap potensi mubaligh muda berbasis masjid. “Sehingga masjid menjadi tempat yang enjoy bagi milenial,” ujarnya.
Menurut Dosen Kajian Islam Universitas Islam Negeri Sunan itu, potensi mubaligh muda juga penting ditingkatkan lewat masjid-masjid sekaligus meningkatkan manajemennya.
4 Kunci Sukses Berorganisasi
Pengarahan Wakil Ketua PWM Jawa Timur Dr M Sholihin Fanani MPSDM menutup sesi diskusi pertemuan itu. Dia menyampaikan empat ‘F’ kunci sukses berorganisasi.
Pertama, fokus apapun programnya. “Dalam organisasi harus fokus dan tidak bersifat uji coba,” ujarnya.
Kedua, fast (cepat). “Dalam berorganisasi harian cepat, dalam mengambil keputusan tidak ragu-ragu apalagi gamang!” tuturnya.
Ketiga, fleksibel dalam menyikapi berbagai masukan dan gagasan. Jadi ide tidak kaku pada satu pendapat saja.
Keempat, friendly. Dia menuturkan, dalam berorganisasi harus membangun komunikasi dengan semua orang, tidak kaku tetapi humanis dan bersahabat. Dia yakin, jika mereka serius menjalankan empat F itu, Majelis Tabligh ke depannya akan sukses.
Ia menambahkan, PWM Jawa Timur akan menggelar pelantikan majelis dan lembaga di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 25 Maret 2023. Ini serangkaian dengan Kajian Ramadhan yang dihadiri seluruh anggota majelis dan lembaga. “Insyaallah ketua majelis dan lembaga yang akan dilantik mewakili masing-masing majelis atau lembaga,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN