Wakil Ketua PWM Jatim Ini Ternyata Murid Ketua PDM Sidoarjo; Liputan Mahyuddin, Kontributor PWMU.CO Sidoarjo
PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi ternyata murid Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Prf Dr A. Dzo’ul Milal MPd.
Hal itu terungkap dalam penutupan Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah Sidoarjo yang di gelar di Audiroium Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ahad (5/3/2023).
“Sejak saya di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Prof Dzo’ul Milal ini menjadi guru Bahasa Arab. Saya kelas dua sudah ditugaskan oleh Prof Dzo’ul Milal untuk tiap pagi—mulai pukul 06.15 sampai 07.00—mengajar. Selama 45 menit saya di depan kelas mengajarkan Bahasa Arab. Ini yang mengajari Prof Dzo’ul Milal, saya dikirim ke kota dan kabupaten di Jawa Timur berpidato dengan menggunakan bahasa Arab. Terima kasih Prof,” ungkapnya.
Tamhid Masyhudi lalu menggambarkan sosok Prof Milal sebagai sosok yang sangat sederhana, bersahaja. “Beliau mengawali pidatonya dengan membersihkan jiwa dan hatinya,” ujarnya.
Pergantiaan Kepemiminan Hal Lumrah
Di bagian lain sambutannya, Tahmid mengatakan konsolidasi kepemimpinan Muhammadiyah—dari tingkat pusat hingga ranting—akan selesai pada bulan Oktober 2023. “Setelah muktamar, ada musyawarah wilayah(musywil), musyawarah daerah (musyda). Nanti dilanjutkan musyawarah cabang (musycab) dan musywarah ranting (musyran),” katanya.
Bulan Oktober 2023, lanjutnya, konsolidasi selesai. “Insyaallah kalau itu sudah selesai semua, kita tinggal jalan sesuai dengan harapan ketua terpilih tadi, Prof Dr A Dzo’ul Milal, bahwa kita akan melanjutkan apa yang sudah menjadi warisan baik dari periode sebelumnya,” kata Tamhid.
Dia menegaskan, pergantian kepemimpinan adalah sesuatu yang lumrah. Dan memang di beberapa tempat Musyda banyak kejutan-kejutannya. “Kejutan di Musyda Sidoarjo adalah pimpinan yang lama tinggal satu. Di beberapa tempat ada yang lima, ada yang enam,” ungkapnya.
“Nah di Sidoarjo ini kejutannya luar biasa. Tinggal satu: Imam Mahfudzi, yang lainnya ini sudah purna. mereka semua telah memberikan sumbangan tenaganya, jerih payahnya, waktu, dan lain sebagainya untuk ikut membesarkan Muhammadiyah yang ada di Sidoarjo,” tambahnya.
Lima Pesan PWM Jatim
Tahmid menyampaikan pesan PWM Jatim terkait hal-hal yang perlu dilakukan untuk membawa Persyarikatanlebih baik ke depan. Pertama hendaknya harus ikhlas berbakti membawa Muhammadiyah ini. “Ikhlas karena Allah SWT,” tuturnya.
“Kedua adalah segera islah (berdamai) dari yang tegang-tegang kemarin. Kita adalah saudara. Semua kita ingin memajukan PDM Sidoarjo, apalagi tema kita ingin Memajukan Sidoarjo itu tidak bisa dilakukan hanya seorang ketua, dengan 11 orang. Tetapi semua elemen Muhammadiyah yang ada di Sidoarjo harus bersatupadu, maka islah menjadi hal yang sangat penting.” pesannya.
Tahmid melanjutkan pesan ketiga yaitu istikamah. Menurutnya ketika sudah berjanji pada diri sendiri menyatakan Muhammadiyah adalah tempat pengabdian, maka pengabdian ini harus istikamah, secara terus menerus. Muhammadiyah harus mengambil posisi di depan, menjadi salah satu bagian umat terbaik. Hanya bisa dilakukan ketika istikamah.
“Keempat, kepemimpinan harus memiliki kekuatan, kemampuan yang memang sudah dibaktikan untuk Persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini sangat penting bagi kita, agar ini menjadi cermin bagi majelis dan lembaga di PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) dan PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah),” jelasnya.
Pesan terakhirnya adalah ihsan, yaitu perilaku yang diteladankan oleh Rasulullah SAW untuk membangun peradaban. “Bagi pimpinan persyarikatan harus mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri,” katanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni