Adab Berpakaian Seorang Muslim, liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Kajian Muslim Milenial (Kammil) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur membahas Muslim with al-Quran, salah satunya adab berpakaian, Jumat (3/3/2023).
Pada awal penjelasan, pemateri siswa Kelas VIII Muhammad Davino Ralf San Janni menjelaskan cara atau adab berpakaian seorang Muslim, pertama menutup aurat.
“Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah pusat hingga ke lutut. Aurat wanita adalah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya,” ujarnya di hadapan siswa putra kelas VII-IX di Masjid At-Taqwa Spemdalas.
Kedua, tidak menampakkan tubuh. Pakaian yang jarang (menerawang) sehingga menampakkan aurat tidak memenuhi syarat menutup aurat. Pakaian jarang bukan saja menampak warna kulit, malah merangsang nafsu orang yang melihatnya.
Ketiga, pakaian tidak ketat. Tujuannya adalah supaya tidak kelihatan bentuk tubuh. Badan yang merangsang lawan jenis untuk maksiat.
Makanan Halal
Selain bicara adab berpakaian, Muhammad Davino Ralf San Janni menyampaikan makanan yang harus dimakan umat Muslim. Makanan halal adalah semua jenis makanan yang boleh dikonsumsi sesuai dengan ketentuan syariat Islam
“Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah di Surat al-Baqarah ayat 168, Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi,” katanya.
Jangan sampai, tegasnya, seorang Muslim makan makanan yang diharamkan oleh agama. Kalau sudah diharamkan oleh agama, otomatis juga dilarang oleh Allah SWT.
Adab kepada Orangtua
Selain bicara makanan halal haram, Muhammad Davino Ralf San Janni juga menyampaikan tentang cara beradab kepada guru dan orangtua
“Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji,” ungkapnya.
Dia memaparkan adab bisa kita terapkan di mana pun dan kapan pun. Baik itu saat kita bertanya kepada guru, saat menyapa guru, maupun adab berbicara kepada guru.
“Contoh beradab kepada guru, muliakan, menghormati, rendah hati, mendoakan untuk kebaikan bagi guru,” tuturnya.
Sedangkan adab kepada orangtua, jangan berkata kasar yang dapat menyakiti perasaan kedua orangtua. Berkata baik, sopan, dan santun kepada kedua orangtua.
“Jangan membentak atau memarahi kedua orangtua. Ini penting untuk menjaga bagaimana adab kepala guru dan orangtua kandung kita,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.